Rabu, 25 Maret 2015

PULAU SALURA DI PERBATASAN SELATAN INDONESIA-AUSTRALIA






NusanTaRa.Com

PULAU SALURA salah satu pulau kecil, terpencil di Perbatasan terletak di selatan Kabupaten Sumba Timur. P Salura termasuk dalam Desa Praisahra, Kecamatan Karera Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan pulau yang terletak di daerah paling selatan Indonesia di Samudera Hindia, sebagian orang menyebutnya sebagai daerah yang belum terjamah karena sebagaimana biasanya daerah PerBatasan, Pulau Kecil dan terpencil lainnya yang jauh dari sentuhan Komunikasi, Pembangunan dan Sarana insfrastruktur lainnya di daerah Indonesia meski ia cukup potensial dan eksotik, sungguh ironi sekali.  

P Salura berbatasan dengan Australia di tenggara yang berjarak 800 mill, merupakan sebuah pulau karang dengan topografi bagian utaranya  agak datar dan landai sedang di sebelah selatan perbukitan,  disekitarnya terdapat dua pulau kecil yaitu Pulau Kotok dan Pulau Manggudu.   Kondisi alam tersebut membuat pulau Salura agak aman dari badai yang datang menerpa dari Samudera Hindia. Di pulau perbatasan ini terdapat pos pengawasan perbatasan dan sebuah monumen sebagai penanda wilayah Indonesia yang ditandatangani Bupati Sumba Timur.

P Salura dihuni warga Sumba yang beragama Islam sebanyak 650 jiwa yang hidupnya bergantung dari hasil laut seperti Ikan, Cumi dan Kerang yang dijual ke Sumba. Sarana Penunjang kemasyarakatan seperti Pasar, Pelayanan kesehatan dan pendidikan belum ada, sehingga untuk mendapatkan pelayanan tersebut warga P Salura pergi ke Kota di Sumba Timur.  Untuk urusan jual - beli hasil usaha, barang dan kebutuhan sehari-hari masyarakat di pulau ini   harus ke Pasar Mingguan yang ada di Desa Katundu yang digelar dua kali, dengan biaya transpor sekitar Rp 15.000 sedang pada saat hari biasa bisa moncapai Rp 300.000.  Sehingga tak mengherankan bila warga disini tahun 2011 pernah menyatakan akan memisahkan dari Indonesia dan bergabung dengan negara tetangga bila pemerataan pembangunan tidak segera dilaksanakan di P Salura.

Untuk mencapai wilayah pulau kecil di selatan Indonesia para Wisatawan atau Backpaker  harus menempu rute sebagai berikut, dapat di mulai dari Kota Waingapu di Sumba Timur kemudian dengan mobil meneroka jalan cukup panjang yang rata-rata melintasi puncak perbukitan di pulau Sumba tersebut, dengan jalan di sepanjang sisi dipenuhi jurang yang cukup mengerikan dan tak jarang memakan korban atau kecelakaan, 1,5 jam kemudian kita akan melintasi Perbukitan TANARARA, di sini sebaiknya Wisatawan dan Backpeker singgah sebentar untuk menikmati keindahan suasana alam Sumba dari puncak perbukitan yang tertinggi di Sumba dengan suhu yang sejuk dan menyaksikan eksotika " Sunset " dibalik puncak gunung. 

Sekitar 1,5 jam dari Tanarara kita akan melintasi kampung Kananggar sebuah kota Kecamatan yang terbilang tua terletak di Lembah yang menyerupai Kuali, selanjutnya menuju Nggongi yang memiliki Pelabuhan tradisionil dan sebaiknya bermalam disini dirumah warga nelayan yang ada agar dapat istirahat.  Dermaga tradisonil disini biasanya pagi hari baru ada kesibukan bongkar muat dan pelayaran karena pada pagi hari ombak rada tenang, berlayar ke P Salura dari dermaga ini dapat menggunakan Perahu Nelayan tapi sebaiknya Kapal Motor nelayan dengan waktu tempuh 55 menit dan sesampai disana harus siap berjalan dengan mengangkat pakaian setinggi pinggang karena akan berjalan di atas dilaut sebab daerh ini belum memiliki  dermaga.

Ternyata Pulau Salura tidak hanya sendiri tapi ada dua pulau kecil lagi yang berada disekitarnya yaitu Pulau Kotok yang dapat ditempuh sekitar 15 menit menggunakan perahu ketinting dan Pulau Manggudu yang dapat ditempuh dengan perahu ketinting selama 35 menit, namun kedua pulau ini tidak memiliki penghuni namun sebagaimana P Salura kedua pulau ini juga memiliki pesona pantai berpasir putih yang menakjubkan serta keindahan matahari Sorenya yang mempesona.
 

Sesampai di P Salura sebagai orang baru sebaiknya anda mencari sebuah Sumur dipantai yang telah menjadi kearipan lokal warga P Salura bagi pendatang baru untuk membasuh muka dengan air ini, karena warga disini dalam menyambut warga terhormat yang baru akan disuguhi basuh muka denga air sumur ini. Sumur ini kecil dengan air tidak berasa asin dan menurut masyarakat disini sumur ini terbentuk sendiri secara alami.
byKariTaLa LA


 




Pulau Salura Indah di Samudera Hindia,
Komunikasi lancar akan membuat perbedaan menjadi sama.


Reff JalanBlog

1 komentar:

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...