Jumat, 20 Maret 2015

KIPRAH PESEPAK BOLA JUNIOR INDONESIA DI BENUA BIRU, HINGGA KAPTEN U-15 REAL MADRIT



Muh. Daffa berdiri baju hitam paling kanan.

NusanTaRa.Com

Dunia sepak bola tanah air mungkin dapat berbangga diri saat ini, khususnya buat pemain muda  U  9-17  karena seorang pesepak bola tanah air yang mengikuti Tim Akademia U-15 Real Madrid terpilih menjadi penyandang ban kapten sekaligus menjadi putra Indonesia yang menjadi Kapten Tim yang bermain di Benua biru dia adalah Muhammad  Daffa Imran kelahiran Bekasi 18 Agustus 1999.  Meski sebelumnya kita telah mengenal beberapa pemain muda Indonesia yang membuat sejarah dalam persepakbolaan di Benua Biru tersebut seperti Tristan Alif Naufal dan Yussa Nugraha.

Tristan Alif Naufal pemain cilik berusia 10 tahun yang telah dilirik dua klub sepak bola raksasa negeri Belanda yaitu di Akademia Ajax Amsterdam dan Feyenoord dan saat ini sedang mengurus keberangkatnnya ke Belanda kata orang tua beliau yaituIvan Trianto dan Irma Lansano yang lagi mengurus proses keberangkatan di Kementerian Pemuda dan Olah Raga.   Sebelumnya iapun sempat mengikuti sesi pelatihan di Akedemia Ajax yang disebut DE TAEKOUNTS.   Alif Naufal dalam sesi pelatihan sebelumnya di Ajax International Camp 2014 yang diikuti 250 peserta dari 20 negara telah di nobatkan sebagai Most Valuable Player 2014 dan Best Player Categori 1V1.  Alif Naufal juga oleh pengamat bola belanda dianggap sebagai masa depan sepak bola Indonesia dengan gelar “MESSI INDONESIA “.


Yussa Nugraha yang telah menetap di negeri Belanda, merupakan kelahiran Solo Jawa Tengah dari ayah Edi Nugraha dan ibu Indra Lieu Nugraha saat ini beliau berlatih di SVC Scheveningen Belanda.  Yussa merupakan satu putra Indonesia yang akan mengikuti penyaringan Tim Nasional Belanda  yang masuk dalam program Jeugdplan Nederland sebagaimana bunyi kutipan surat undangan tersebut di bawah ini  :

 “Berkat prestasi sepak bola di klub, kamu menarik perhatian para pemburu bakat dari KNVB. Maka, kami mengundang untuk mengikuti pertandingan penyaringan untuk program Jeugdplan Nederland. Atas nama staf teknis KNVB region Barat, kami mengucapkan selamat atas undangan ini,” bunyi undangan seperti dituturkan Yussa, Selasa (28/1/2014)

Waktu itu Kapten Akademia sedang sakit sehingga pelatih memanggil saya untuk menjadi Kapten Tim Akademia U-15 Real Madrit, kata Muhammad Daffa Imran dengan gembira dan akan berusaha dengan baik agar dapat mengharumkan nama bangsa.  Dia merupakan anak Indonesia pertama yang berhasil menjadi kapten tim di klub sepakbola U 15  yang merupakan klub junior dan amatir di Eropa.

Anak berdarah Minang dari ayah Zuchi Imran dan Nurhaidah  kelahiran Bekasi 18 Agustus 1999,   sejak usia 10 tahun sudah akrab dengan sepak bola  dulunya ia berlatih di SSB MBSS yang dilatih oleh M Nur Inyong. Terakhir bergabung dengan ISA (Imran Soccer Academy) pada 1 Januari 2012.

Muh. Daffa untuk meraih prestasi demikian tentunya bukanlah hal mudah karna sebelumnya ia telah berkali-kali mengikuti berbagai turnamen sepak bola seperti mengantarkan timnya menjadi Runer-Up  kala menjadi pemain Timnas Indonesia U-13 diajang Yamaha cup di Thailand pada tahun 2011,  Terpilih dalam ajang pencarian bakat Club De Meteeoor Amsterdam Belanda pada 2013,  dia juga ikut mengangkat prestasi ISA di ajang Kanga Cup Australia dengan menjadi peringkat kedua turnamen itu.  Muh. Daffa juga pernah membela klub Indonesia yang berlaga di final pada ajang Danone Cup 2011 di stadion Santiago Barnebeu, madrid. Hingga akhirnya kini ia berhasil bergabung dengan Real Madrid U-15 setelah terlebih dahulu mengikuti seleksi di Real Madrid.

Setelah menjadi kapten tim U-15 Real Madrid Muh. Daffa merasa bangga dan berkata, “Saya bangga dan saya akan berusaha bertahan di sini demi semua yang saya impikan. Paling utama tentu restu orangtua dan dukungan orangtua. Saya harus tetap bisa menjaga apa yang sudah saya dapat dan apa yang saya perjuangkan,”. Daffa juga mempunyai mimpi untuk dapat bergabung dan membela tim Nasional Indoesia kelak dimasa mendatang.

Bakatnya dalam mengolah sikulit bundarpun mampu memikat para pelatih dari akademi U-15 klub yang sudah menjuarai sepuluh kali Liga Champions Eropa itu.  Setelah satu tahun berada di sana,  Daffa akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk menyandang ban kapten timnya.   "Ketika itu mau bertanding pemain yang biasa jadi kapten sedang cedera. Dan tanpa disangka saya yang dipilih pelatih untuk menggantikannya. Sampai pemain itu sudah pulih, saya tetap dipercaya sebagai kapten," ucap Daffa, yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu.

Pemain yang mengidolakan Andres Iniesta dan Evan Dimas Darmono itu menambahkan, dirinya juga sudah tiga kali diminta untuk memperkuat tim Real Madrid U-17 pada kompetisi yang digelar tahun ini. "Kalau kata pelatih saya diminta untuk lebih memperkuat tim. Saat ini baik tim U-17 dan U-15 sedang berada di peringkat pertama," jelasnya.   Hidup jauh dari keluarga dan orang tua tak membuatnya menyerah. "Saya bangga dan saya akan berusaha bertahan di sini demi semua yang saya impikan. Yang paling utama tentu restu orang tua dan dukungan orang tua. Saya harus tetap bisa menjaga apa yang sudah saya dapat dan apa yang saya perjuangkan," tegas pemain yang sudah menguasai lima bahasa asing ini.

Dia pun siap apabila nanti memang dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia. "Itu adalah cita-cita saya bisa membela timnas," tegasnya.
byRyanSyahputra.

Yussa Nugraha di Belanda
Lahabing mengolah sikulit bundar dari sayap kanan,
Mengolah Bola dan pisik baik mendukung kemampuan bermain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...