Sabtu, 07 Februari 2015

PESONA JALAN DAN LIMA BRIDGE BARELANG YANG MELINTASI ENAM PULAU DARI BATAM



NusanTaRa.Com

Batam merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk 1,3 juta  jiwa merupakan kota terbesar ketiga setelah Medan dan Palembang, selain itu kota ini banyak dikunjungi para wisatawan luar negeri dan dari penjuru Nusantara untuk berlibur disana,  selain panorama alamnya yang indah seperti beberapa Pantai dengan sarana rekreasinya, Water Park Batam, Shoping center yang  banyak  dengan barang  berkualitas  dan murah, menikmati Singapore  sehari dengan perjalanan PP,  Menikmati  Hummaty Statue yaitu pusat penampungan manusia perahu Vietnam tahun 1980 an dan menikmati perjalanan Barelang yang melintasi  enam buah pulau.

Nara Singa Bridge
Dua jam lebih sejak  TakeuP  dari Bandara Sutan Aji Sulaiman Balikpapan pesawat Lion Air yang kami tumpangipun telah berada di atas Pulau Batam.   Dari udara terlihat banyaknya sebaran pusat-pusat perbelanjaan,  daerah-daerah industry, Komplek Perumahan, Gugusan pulau yang berada di sekitar pulau Batam dan Jalan lurus yang menghubungkan enam buah pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Setoko, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru memanjang dari Barat ke Timur.   Bandara Internasional Hang Nadiem berlantai dua sangat besar melayani penerbangan luar negeri memiliki sarana bandara yang cukup konplik dengan tujuh buah Garbarata. 

Berhubung hari masih  siang  jam 12.15 menit wib ketika mendarat di Hang Nadiem Airport,  maka kesempatan tersebut saya gunakan untuk mengisi perjalanan  liburanku ke Batam dan ber New Year 2015 di Singapore dengan  menikmati perjalanan Barelang dari P Batam ke P Galang sejauh 70 km sebuah mega proyek tahun 1996 dalam pengembangan Otorita Batam oleh Bapak BJ Habibie,  tentunya dengan menggunakan Mobil  sewa bersama sahabatku.    Setelah membayar biaya makan dan rokok direstoran yang terletak di front  bandara  Rp 50.000,  saya menemui  pemilik mobil rental yang banyak berhamburan di front bandara tersebut, dengan sedikit nego  biaya  P Galang PP  hingga ke penginapan  di sepakati Rp 300.000.

Tak lama kamipun meluncur keluar menuju pintu gerbang bandara sejauh 3 km melewati kawasan bandara yang hijau dengan perkiraan bandara ini sangat jauh dari pusat kota Batam.   Di luar kawasan bandara terbentang  jalan besar  dua jalur  dengan meridian tiga meter ditumbuhi pohon  rindang dan indah demikian juga dengan sisi kiri dan kanan jalan,  kemudian  berbelok kearah kiri  menuju jalur ke Barelang , sepanjang jalan ini masih kurang dengan bangunan.     KAWASAN INDUSTRI BATAMINDO “  sebuah tulisan terpampang di suatu komplek bangunan yang luas yang dipenuhi dengan bangunan industry,   didepannya terdapat pusat perbelanjaan sekitar lima km kemudian  kearah kiri  banyak pengusaha kecil.

Setelah  melewati  jalan  lurus dan lebar sejauh 20 km  dengan beberapa ruko dan perumahan dikiri kanan jalan  kamipun sampai di Jembatan  Barelang Pertama yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Tonton FISABILILLAH BRIDGE.  Jembatan sepanjang 600 meter  bertipe “ Cable stayed bridge “ yang bergantung pada  dua tiang utama dengan tali besi di kiri kanan jembatan  sedikit agak melengkung namun kokoh dan tak goyang.    Sangat asik untuk  berdiri bagian tengah  diterpa hembusan angin laut yang kencang serta  menyaksikan gejolak ombak dan arus air laut biru dibawah pada ketinggian  75 meter.   Atau melepaskan pandangan keluar selat  menyaksikan gugusan  pulau kecil berhias  rumah  nelayan disepanjang  bibir pulau dan bila kita berpaling  kearah dalam kita akan menyaksikan keindahan selat seolah teluk yang berhiaskan deretan Keramba jaring apung  didepan rumah nelayan.   Tak heran bila dijembatan banyak Wisman yang asik berpoto dengan latar tersebut sehingga disepanjang  jembatan banyak mobil parkir baik milik penjaja maupun  pengantar pengunjung  seperti yang sempat  saya kenal dari Malaysia, Korea  dan  dari dalam negeri seperti  dari Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang dan Aceh.
 
Raja Ali Haji Bridge
Puas menikmati Keindahan Fisabilillah Bridge perjalanan dilanjutkan  melewati pulau Tonton,  tak jauh dari situ mobilpun telah berada di atas jembatan yang menghubung Pulau Tonton dan pulau Nipah disebut  Nara Singa Bridge 160 meter, jembatan ini tidak terlalu tinggi dari paras laut dan dari lima jembatan maka jembatan ini yang paling banyak di kunjungi Pemancing Maniak  yang terlihat memenuhi kiri kanan jembatan sehingga  sesekali terlihat pemancing menyintak pancing diikuti ikan yang terlempar ketengah jembatan menggelepar-gelepar.   Setelah melintasi Pulau Nipah di ujung pulau tedapat Raja Ali Haji Bridge sepanjang  120 meter berbis kuning hitam juga tidak tinggi dari paras air laut, jembatan ini menghubungkan ke Pulau setoko.   Dijembatan  ini banyak terlihat warga yang mancing sambil  menikmati hembusan angin laut dan keindahan taburan pulau diluar sana atau menikmati keindahan Pantai kampung nelayan dengan berbelok kekanan ketika memasuki pulau Setoko.

Perjalanan menikmati keindahan Island dan Bridge selanjutnya  adalah Jembatan  Sultan Zainal Abidin Bridge  yang menyambungkan Pulau Setoko dengan Pulau Rempang, tak jauh dari jembatan tersebut disebelah kiri  terdapat Pangkalan angkatan laut Batam dengan dermaga  berhias kapal Perang KRI yang terletak disebuah teluk kecil  dan tak jauh dari situ terdapat Dermaga Pos Pengawasan Perikana  Batam.  Sepanjang jalan sejak awal  perjalanan  tadi  terlihat banyak  tanah kosong  yang telah dipatok dan pagar dengan tulisan pemiliknya sepertinya  banyak dimiliki para pengusaha.  Sepanjang  perjalanan juga banyak terlihat petani menjajakan hasil pertaniannya baik sayur dan buah-buahan  seperti yang terlihat di jalur Pulau Rempang  terlihat kampung Pantai Flores yang dihuni suku Timor.
 
Tuanku Tambusai Bridge
Perjalanan  di Pulau Rempang menempuh jarak sangat jauh dengan mendaki dan lurus membelah semak dan bukit sehingga jalan tersebut seolah bertitik di cakrawala, dipenghujung pulau terbentang jembatan  Tuangku Tambusai Bridge yang menghubungkan dengan Pulau Galang sepanjang 230 meter, lebar 8 meter,  jembatan ini sangat melengkung dan tinggi  dari paras air laut 140 meter,  cukup ngeri ketika berdiri ditepi dengan menatap kebawah dengan hembusan  angin yang keras,  saat itu terpikir olehku alangkah indahnya jika jembatan ini dijadikan lokasi rekreasi Sport seperti Bridge Jumping yaitu mengikat kaki degan tali karet yang kemudian satu sisinya diikatkan ke Bridge kemudian kita meluncur  melompat kepermukaan air di bawah, pasti seru.    Selain itu dari  sini kita dapat menikmati  keindahan pulau nelayan serta aktipitasnya di luar selat tersebut dan  menyaksikan  kawasan kamp pengungsian Manusia Perahu Vietnam tahun 1980an.   Dihujung  jembatan  masuk kawasan pulau  Galang terdapat area parkir  yang cukup luas buat beristirahat pengunjung  sambil menikmati alam sekitar serta  mengamati arsitek jembatan yang berjarak 80 km  dari Batam, betapa indahnya memperhatikan keindahan jembatan yang tinggi, kokoh, dan melengkung seperti  jembatan di eropah sambil berpoto bersama rekan.  Sebenarnya masih ada satu jembatan lagi  yang menghubungkan Pulau Galang dan Pulau Galang Baru tapi perjalanan serasa sudah cukup sampai disini dan balik ke Batam.

Ketika pulang di ujung Fisabilillah Bridge aku mengajak sahabatku Raissa dan Sopir untuk  mampir menikmati Jagung bakar yang gurih dan manis sambil menikmati kopi diwarung tenda Rp 100.000 untuk tiga orang, selanjutnya kami mampir di Taman Barelang Bridge seluas  satu setengah  hektar,  banyak pengunjung menikmati keindahan Bridge Barelang I sambil duduk di sisi taman dan berphoto dengan latar pull Fisabilillah  Bridge dan  Nara Singa Bridge atau berlatar monument  Bertuliskan  “ BARELANG BRIDGE BATAM “,   disini banyak berkeliaran tukang photo hanya dalam waktu 15 menit sudah siap dan disekeliling taman berdiri penjaja makanan dan Cinderamata.   Selanjutnya go to Batam untuk istirahat. 
byBakriSupian
This Journey Sponsored by NusanTaRa.Com and Maroni FM. 



Raja Ali Haji terkenal dengan Gurindam duabelasnya,
Kepulaun Riau asal muasal kerajaan Melayu di Nusantara.

1 komentar:

KISAH JANDA PANGERAN CINA YANG BERUBAH MENJADI BATU. LEGENDS GUNUNG KINABALU DI SABAH

NusaNTaRa.Com     byGreaTBritteN,       J    u    m    a    t,     0    3      M    e    i       2    0    2    4   Gunung KINABALU gunung...