Selasa, 15 Mei 2012

KEINDAHAN NEGERI DEWA DI PULAU BALI


NusanTaRa.Com
byBakriSupian -17April2010

      Journey ini berawal dari Kab. Blora setelah tugas di perusahaan oil, kemudian saya yang lanjutkan berlibur ke Bali untuk mengenal daerah wisata negeri Dewata Indonesia,  tanggal 13-4-2010 membeli tiket mobil Travel di Alun-alun kota Blora seharga Rp 65.000 tujuan Surabaya.   Pagi jam 0945 setelah berputar-putar dua jam menjemput penumpang baru kami meninggalkan kota Blora, 1,5 jam kemudian melewati kawasan Jawa tengah yaitu kota Cepu sebagai kota minyak tertua di Indonesia dan memasuki  Kab. Bojonegoro Jawa Timur dengan keindahan alun-alun kota dan beberapa pertokoan.  Sepanjang jalan berikutnya tersaji  panorama kawasan pertanian, di luar Kab. Lamongan  dan Kab. Gersik melewti kawasan tambak rakyat. 
 
Tiba di Terminal Bungorasih Surabaya Jam 12.10 yang sangat besar dan sibuk, kemudian membeli tiket Bus Pariwisata  AKAS Rp 150.000 untuk perjalanan menuju Denpasar.    Selang beberapa jam  (17.10) bas telah berada di luar kota Sidoarjo sepanjang perjalanan dihiasi deretan perumahan, pertokoan dan Pabrik, di Porong terlihat tanggul tanah yang tinggi pencegah rembesan lumpur kedaerah pemukiman sebagai ulah Aburizal Bakrie bos PT. Lapindo dan terlihat beberapa rumah yang dirusakkan dan dikosongkan penghuninya karena amaran pemerintah.   
   
       Tengah malam (jam 01.00)  tiba di  Dermaga  Pery Ketapang yang dipenuhi berbagai kendaraan yang akan menyeberang ke dermaga Gilimanuk Bali mulai dari motor, mobil pribadi sampai  truk logistic, butuh waktu 45 menit untuk mendapat giliran pemberangkatan dengan pery jenis roro.   Disinipun tak dapat memejamkan mata meski  berada ditempat duduk yang selesa  sehingga   waktu tersebut saya gunakan memesan  mee instan dan teh botol Sosro sambil menikmati pemandangan Selat Bali yang gelap namun di beberapa titik terlihat lokasi kumpulan Bagan Penangkap Ikan yang sangat terang dan dari jauh terlihat cahaya kota di pesisir Jawa dan Gilimanuk Bali.   

      Kurang lebih satu jam perjalanan tiba di dermaga Gilimanuk Bali dan langsung menuju Denpasar,   sepanjang  jalan ke Denpasar banyak dihiasi ornamen khas Bali berupa patung batu,  ukiran, candi kecil dan tempat persembahyangan  serupa Pancang setinggi  2 meter tersususn dari bata semen diatasnya ada rumah kecil tempat patung dewa dan sesajian persembahyangan dan sesekali terlihat orang-orang berdiri didepan menyembah dengan dua tangan rapat di muka.    Tak kalah indahnya sepanjang jalan dihiasi kawasan pertanian hortikultur maupun sawah bersusun indah di keseluruhan bukit-bukit dan tak jauh dari  laut yang memanjang di sebelh kanan  jalan sehingga kita masih mendengar hempasan ombak di karang pantai.

      15 April 2010 Jam 07.25.   Terminal bus kota Dempasar  dengan Gapura tinggi dipintu masuk  dan beberapa bagian terminal  tersusun dari batu ukiran sehingga memberi kesan sebagai  kota Dewa.   Turun dari bas langsung naik  Taksi yang selalu siap  dengan tarip Rp 30.000 untuk mengantar ke kota  plus mencarikan Hotel dengan tarip yang kita butuhkan, alhasil selama di Bali nginap di Hotel Dewi Jalan. P Diponegoro, tarip Rp 270.000,-,  hotel ini memiliki 4 unit bangunan dengan model Bali. 

        Jam 10.15 setelah  mandi untuk menghemat waktu agar dpt berjalan sepuasnya di daerah wisata Bali dengan waktu tiga hari, langsung menuju jalanan mencari kendaraan untuk ke Tanah Lot meski angkot banyak dan tarip murah tapi Taksi tetap jadi pilihan agar lebih praktis dengan tarip PP Rp 150.000 dengan sopir Nyoman seorang ayah muda katanya istrinya baru melahirkan.  Sepanjang jalan seperti biasanya dihiasi aktipitas kedewaan dengan Kuil  dan beberapa orang berjalan memakai pakaian adat  di tengah kota terlihat bangunan megah, Patung modern menghias taman dan pusat perbelanjaan.    45 menit perjalanan tiba di bagian area parkir Tanah Lot.  Tak jauh dari parkir terdapat pusat perbelanjaan cinderamata dan sempat membeli 1 lusin baju kaus bertuliskan berbagai slogan Bali Rp 250.000 dan 1 celana pendek sampai lutut untuk mandi Rp 50.000,  melewati Gapura Bali 6 meter memasuki Tanah lot Park,   meski masih begitu jauh dari pantai sudah terdengar deru ombak laut bermain disepanjang tebing batu Tanah Lot.  Langkah selanjutnya belok kanan menelusuri jalan semenisasi selebar  1.7 m diapit bunga perdu seolah pagar dan mengikuti liuk tebing  sesekali kita menemui sesajen di Patok peribadatan dan taman Tanah lot yang cukup indah dan luas,  dari tempat ini juga pengunjung dapat menikmati Samudra Hindia hingga kebatas Cakrawala dan didepan kita tebing curam yang eksotik sepanjang Pantai melengkapi situasi ini  di sini terdapat beberapa tempat duduk, meja dan cafe2. 
      Tanah Lot sebenarnya sebuah tebing batu terjal  ketinggian 6 m menjorok  kelaut sejauh 35 m kelaut dengan kelebaran 4-5 meter, di ujungnnya terdapat bangunan  Kuil kecil dengan arca tempat pemujaan dibalut kain kotak hitam putih, hal cukup mengesankan ditempat ini adalah hembusan angin laut yang kuat, Deru ombak dari bawah, Percikan hempas ombak yang terbawa angin dan sensasi bediri dipinggir tebing pesan,  saya bila berada di daerah ini jangan berdiri  terlalu di pinggir dan jangan lama.    Tak jauh dari situ terdapat kediaman pribadi Konglomerat Indonesia Aburizal Bakrie yang terlihat sibuk kata sopir persiapan pernikahan anak lelaki beliau dengan Artis  Nia RamaDhani.


Di lokasi ini juga sederetan pemukiman masyarakat adat sebagai satu kampung adat, los penjaja souvenir dan beberapa café yang terletak ditempat strategis hingga kita dapat menghirup kopi sambil memandang pantai,  sepanjang jalan ini terdapat banyak bunga serta aromanya karena bunga tersebut sebagai sarana peribadatan pada arca disepanjang jalan,  tak jauh dari sini yaitu diatas pantai terdapat kuil pantai yang temboknya terhempas ombak.   Akhir di Tanah Lot mengunjungi Pulau Kuil yang terpisah dari daratan tapi saat surut kita dapat berjalan kesana, dari seberang pulau ini terlihat sebuah Kuil kecil dengan atap bertingkat empat terbuat dari ijuk dengan  arca yang dibalut kain kotak-kotak hitam putih, Payung-payung dewa berwarna putih kuning dan sesajen,  tempat ini sangat menarik tempat  berphoto.

      Selesai di Tanah Lot menuju Pantai Nusa Bali dua sebuah tempat rekreasi Pantai  berpasir putih dan halus serta dikelilingi hotel mewah dan berbagai pasilitas sport pantai seperti Ski air, Sailing, Diving, Jet sky, Banana Boad, Payung dan boad terbang yang di tarik speedboad yang dipersewakan, kesempatan ini saya gunakan untuk bermain JetSky selama 20 menit dengan tarip  Rp 300.000 sambil balapan dengan para bule dan Buli yang putih-putih itu.    Berhubung hari masih terang saya melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta pantai yang namanya dah kesohor di Indonesia hingga ke Manca Negara tapi terlebih dahulu harus menambah biaya transpor termasuk ke Nusa bali Dua Rp 100.000, Dipantai ini lebih ramai wisatawan berbaring sepanjang pantai berpasir putih dan halus dan berfoto-foto,  disini juga berderet Hotel mewah dan pusat perbelanjaan dan sarana hiburan lainnya seperti  tukang pijat pantai bila anda penat dan café-café kecil tersedia juga penyewaan Selancar air Rp 150.000 per 20 menit plass pelatihan dasar.   Kesempatan ini saya sempat menyaksikan upacara adat Bali berupa pelarungan   abu jenazah bangsawan  tertentu dengan pakaian khas bali dan alat musik  tradisi, sesajian, dan pembakaran ogoh kecil di laut.

        Hari kedua di Bali (16April2010) pagi jam 08.00 si Nyoman telah berdiri di Parkir karena janjian kemarin untuk mengantar ke Bukit Kintamani, Pasar butik, galeri Lukisan dan Pusat pengrajin Perak dengan biaya Rp 350.000.   20 menit setelah perjalanan keadaan mulai terlihat sibuk karena tidak jauh dari Pasar Rakyat dengan berbagai Los jualan dan harga miring bangunan disinipun tak jauh dari bangunan sebelumnya yang bergaya Bali.   Dari Pasar menuju dua Galery Pelukis, kedua – dua bangunannya memiliki Gapura dipintu masuk  dan didalam terpajang berbagai lukisan diruangan tertutup dengan harga sesuai dengan kwalitas  gambar maklum saya ini kurang memahami yang namanya nilai seni lukisan, setelah melihat-lihat pada Galeri Semar saya pun turun dari mobil dan langsung menatap Lusikan penari Bali dan Lukisan laut koral setelah tawar menawar akhirnya lukisan koral dengan harga Rp 2.500.000  menjadi pilihan.         Persinggahan berikutnya adalah  Galery pengrajin Perak dalam sebuah bangunan berpagar tembok tinggi, barang di pajang di etalase dalam berbagai karya ada perahu layar, Gadis penari, Barong, Kuil, Gadis menjunjung sesajen dll dengan harga yang berpatotan ada yang mencapai  Rp 75.000.000 dan kesempatan ini hanya membeli kerajinan perak Perahu layar seharga Rp 5.000.000 maklum kocek lagi menipis.

    Memasuki kawasan Bukit Kintami mulai terasa alam pedesaan, pertama suhu mulai sejuk, kabut makin tinggi makin tampak,  kedua perjalanan semakin mengarah kependakian yang memanjang, ketiga suasana perkampungan semakin padat dengan aktipitas pertanian seperti  Buah-buahan, sayur-sayuran yang dipajang didepan rumah kecil mereka.   Kawasan Wisata Bukit Kintamani yang dihimpit bukit dihiasi  bangunan Hotel dan Pertokoan disisi sepanjang lereng jalan sangat mempesona.
      Mobil berhenti ditepi kanan jalan yang bershelter sepanjang lereng untuk berehat sambil menikmati  keindahan Gunung Kintamani yang agung berselimut awan yang sesekali menyembul manakala sang awan meninggalkannya terbawa angin dan bagian  bawah tersusun dengan indah kebesaran   lukisan alam sebuah panorama desa dengan gugusan pertanian dan rumah penduduk yang terapit berbagai bukit kecil dan dibagian depannya terbentang luas Keindahan Danau Kintamani yang tenang dan sekali nelayan bermain diatasnya,  dari arah bawah juga terlihat sebaris garis putih yang meliuk-liuk menuju arah tempat peristirahatan  adalah jalan-jalan yang telah beraspal.   Di Shelter banyak touris baik para bule maupun domestik dengan menyandang kamera dan kesibukan penjaja cinderamatan.    Setelah puas menuju ke Kuil yang terletak di ujung Jalan dan dipuncak gunung sebuah komplek bangunan Peribadatan ummat  Hindu  yang terdiri dari beberapa candi beratap empat tingkat dari ijuk dan patung, untuk memasukinya kita harus membeli tiket dan memakai kain batik dibalutkan dipinggang.   Pulangnya singgah di BATUR SARI RETOURANT Bangli  yang terletak dilereng gunung maklum sekarang telah jam 14.20 perut menuntut hak,  Sambil menikmati kuliner khas Bali pengunjung asik melepaskan pandangan menuju sekitar membuat pengunjung seolah dewa yang berada di suatu ketinggian menyaksikan keindahan alam di bawah sana.  
                                                        
       Hari terakhir  di Dempasar 17 April 2010, karena akan kembali kekampung bertemu dengan keluarga setelah terpisah 8 hari dan tiket penerbangan Lion Air seharga Rp  850.000,- dari Travel samping Hotel.  Chek out dari hotel setelah breakfast di café samping Hotel,   meski penerbangan Jam 13.15 tapi kami berangkat lebih awal  untuk menyaksikan Monumen Tragedi Bom Bali 2002,  Ketika berada di simpang Tiga legian saya termangu membaca didinding batu hitam monument sederet nama-nama yang gugur dalam tragedi Bom Bali 2002,  berjumlah sekitar 202 orang dari 21 negara dan warga Australia terbanyak 88 orang, Indonesia 38 orang, Inggris 23 orang dan seterusnya  menurut orang disekitar bahwa monument itu dulunya adalah Paddy’s Pub  tempat ledakan pertama bom, terdapat karangan bunga di depan pagar monument dan beberapa orang khusus berdoa, berjalan sepanjang Jalan Legian yang sangat ramai  yang dipenuhi kendaraan dan pejalan kaki dari berbagai Bangsa disisi jalan dipenuhi berbagai toko penjual barang, Restoran dan hotel.    Jam 1210 menit tiba di bandara International Ngurah Rai meski tidak semewah bandara lain di Indonesia di luar Jakarta tapi kondisi cukup menyenangkan dan Tertib, akhir saya harus berpisah dengan Nyoman supir setia selama 3 hari di Bali karna pesawat akan Take Up. 


                                               Jauh berjalan kaya Jiwa,
                                               Pulau Bali berhias Alam Dewata.

2 komentar:

  1. Kok Ngga ada refreshing cewenya pade .... pada hal iki paling keren di sini .. hayhayhayahayy

    BalasHapus
  2. Bak Perjalanan Ritual di negeri Dewa dengan alam yang mengasikkan .............

    BalasHapus

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...