Sabtu, 05 Mei 2012

FuNBike Alone di PerBatasaN, P Nunukan


 ByFarhaMTukirmaN

     Minggu  22 April 2012, Dengan  Sepeda BOXER yang baru di beli empat hari lalu di Kota Tarakan  meluncur memulai perjalanan mengelilingi P Nunukan, dimulai dari  Pelabuhan Nunukan terus ke Jalan Bandar  Udara selanjutnya mengikuti jalan Ring Road Nunukan dan terakhir finis di Alun-Alun Nunukan, total jarak yang ditempuh sekitar 60 km dengan waktu  5  jam 42  menit.   Ide Perjalanan ini sebenarnya tercetus dari Sahabat di SamaRinda seorang penggemar Bike yang menyarankan  ke Daerah Perbatasan  yaitu Pulau Nunukan untuk Bersepeda mengelilingi pulau tersebut yang katanya sangat menarik.
Pulau Nunukan terbagi atas dua Kecamatan sekaligus sebagai Ibukota Kabupaten Nunukan dengan Jumlah Penduduk sekitar 51.000 jiwa dengan luas 1.443,59 km2, terletak pada koordinat 04o 10’ 00” LU  116o 42' 00"  BT di daerah perbatasan dengan Malaysia yaitu di apit P Sebatik dan Daratan Kalimantan Timur Bagian Utara (Kaltara).   Pulau Nunukan telah memiliki Ring Road meski belum beraspalnya semuanya dan sebagian besar daratannya merupakan areal Pertanian (Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura) serta lahan pedesaan dan Kota Kabupaten.
Untuk kisah Bersepeda seorang diri ini akan dibahas per etape :
     Jln.  Pelabuhan – Sei Sedadap, Rute ini terbilang yang paling menyenangkan karena perjalanan sejauh 12 km seratus persen beraspal dengan dua jalur dan cukup lebar dengan beberapa bukit yang tak terlalu tinggi tapi sempat satu kali membuat berjalan menjorong sepeda saat melewati Bukit di Bandar Udara Nunukan selanjutnya melalui pendakian tidak tinggi tapi panjang di sekitar Sport Hall SeiSelisun Nunukan, melewati beberapa Kantor Dinas, melewati kampong baru Selisun yang dihiasi Tanaman Salak.   Pada km 7  melewati Kantor DPR Kabupaten Nunukan yang megah, Rumah bupati, Kantor Perindustrian dll.
     SeiSedadap – SeiMamolok, Perjalanan melewati jalan beraspal dan tidak beraspal  berbanding 60 : 40 sehingga masih cukup ringan mesti lebih berat dari sebelumnya.   Singgah sebentar menyaksikan Pantai handalan Masyarakat Nunukan yang lagi ramai dan terlihat Pramuka Kemping yaitu Pantai Iching yang berdampingan dengan Pelabuhan Angkatan Laut,  setelah melewati dua pendakian cukup tinggi terlihat Bangunan Kantor Bupati Nunukan yang megah berlantai 5, masih pada jalan beraspal melewati lokasi jembatan Feri SeiJepun.   Memasuki Desa tanjung Harapan jalanan mulai dari tanah namun cukup lebar karena dalam tahap pekerjaan untuk paket Ring Road disini terlihat Nelayan Rumput laut menjemur panen mereka, Peternak sapi yang mengembala sapi  dan hamparan Sawah Pasang Surut sedang di Bajak,  demikian juga ketika Memasuki Dusun mamolo yang banyak dihuni oleh Suku Bugis terlihat pemandangan yang sama ditambah Hamparan hutan-hutan kecil yang tak produktip disisi jalan dan dari ketinggian hamparan laut Ambalat dapat terlihat.  Hal yang dapat saya simak meski tidak mengerti jalan di sini tapi tak menyulitkan karena jalan besar  Cuma satu jadi tak perlu banyak bertanya.
     SeiMamolo – SeiBanjar,  Sebelum meninggalkan SeiMamolo bertanya pada Petani kebun Buah karena ada tiga jalur dan Petani menunjukkan jalan belok kanan, Jalan disini mulai sulit meski masih lebar tapi hampir sepanjang jalan memiliki parit-parit yang menyiksak ditengah jalan yang terbentuk oleh aliran air saat hujan sehingga sering kaki harus membantu mengayuh, sepanjang perjalanan daerah ini diPenuhi oleh Kelapa Sawit yang berumur sekitar 3,4 thn karena terlihat mulai berbuah dan adanya bunga-bunga sawit dan tidak sulit untuk mengetahui pemiliknya karena setiap Blok terdapat papan Penanda Pemilik, pada beberapa sungai yang dilewati jalan hanya berjembatankan kayu yang disusun sebanyak 5 batang dan ditaburi tanah, kiri kanan masih ditemukan hutan kecil dengan kerapatan pohon yang jarang.   Tak lama  setelah Sungai Banjar  ditemukan Perkampungan Nelayan.
     SeiBanjar – SeiBinusan,  Pertama etape ini menyajikan Situ SeiBanjar yang berada diperbukitan dgn keluasan 2 ha,  Jalan masih mirip etape  sebelumnya dari tanah  kiri kanan masih dipenuhi Perkebunan Kelapa Sawit salah satunya milik Pengusaha Nunukan Bapak Haji Sabri, daerah ini juga ditutupi oleh kegiatan pertanian Hortikultural dan persawah untuk daerah Pantai ditemukan Empang yang cukup lumayan, menurut Petani yang sempat saya Tanya bahwa Petani disini banyak dari Suku Bugis, Tator  dari SulSel dan Suku Timor NTT,  ketika akan mengakhiri trip ini kita akan melihat Perkebunan buah Seperti Buah Ellai (Durian Kalimantan), Mangga, Langsat, Durian, Cempedak dan lain-lain.
     SeiBinusan – Alun-Alun kota,   Memasuki Desa Binusan setelah melewati sungai terlihat dengan rumah penduduk suku asli Nunukan yaitu Suku Tidung sepanjang jalan, penduduk disini hidup sebagai Nelayan sehingga tak heran disungai banyak terikat perahu dan sebagian sebagai Petani Sawah karena tak jauh dibelakang rumah mereka terhampar sawah yang cukup luas desa ini juga memiliki sebuah Pasar desa dekat Sungai Binusan dan sebuah Hutan kota dengan Air Terjunnya.   Setelah melewati hamparan Tambak  jalan yang dilewati telah beraspal dengan dua jalur pas didepan Kantor Kodim dan tak jauh dari situ terdapat RSUD Kabupaten Nunukan di SeiFatimah, dijalur ini meski beraspal tapi empat kali saya harus mendorong sepeda karena tanjakan yang cukup tinggi terutama tanjakan SeiBilal.

   Memasuki Jalan Bhayangkara perasaan mulai lega karena memasuk daerah kota Kabupaten yang ramai dengan deretan toko dan hotel (Hotel Murni dan Hotel Laura) sepanjang jalan.   Tepat Jam 12.45 sayapun telah berada di Alun-Alun kota Nunukan berbentuk segi empat (65 x 110 m) ditengahnya terdapat tugu dan kolam dikelingi palm, disekitar Alun-Alun terdapat Hotel Marvel, Hotel Marami, Hotel Fortuna, DMT Fashion, Bank BNI, Radio Devia fm, Puskesmas, Polres, Kantor Arsip Daerah, Toko2 dan lainnya.
Perjalanan yang cukup melelahkan ini saya tutup dengan Makan Coto Makassar dan Pulang kerumah sambil  berpikir untuk istirahat seharian kemudian Lusa akan Pulang ke Kota Meninggalkan Nunukan.  Bay bay bay.


Naik SepeDa jangan yang pakai Mesin,
Melihat Nunukan maka Kenal akan DaerAH PerBatasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ATLET VOLI KEBANGGAAN INDONESIA MEGAWATI HANGESTI BERMAIN DI KORSEL MEMILIKI SMESS YANG KERAS

NusaNTaRa.Com   byIndaHPalloranG,                 S    e    n    i    n,       1    3        M      e       i        2    0    2    4     ...