NusaNTaRa.Com
byBambanGNunukaN, S a b t u, 1 7 M e i 2 0 2 5
![]() |
Prabowo Subianto menerima tongkat estapet kepemimpinan dari Joko Widodo Setelah di lantik (20/19/2024), mengenakan pakai Adat Betawi "UJUNG SERONG" |
UJUNG SERONG. Pada pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Oktober 2024 yang lalu. Pada pelantikan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden RI sangat menarik perhatain banyak warga negara Indonesia, karna beliau gagah dengan balutan baju adat Betawi Ujung Serong. Seakan Gibran memberikan penegasan bahwa ia akan memimpin Indonesia dari Jukarta selama lima tahun kedepan. Dulu kala Baju Ujung Serong dikenal sebagai Baju Demang, bedanya penggunaan baju ujung serong bukan digunakanpemimoin bangsa, tapi oleh Demang - Antek-antek penjajah Belanda.
Penjajah Belanda dulu pernah menempatkan kaum BumiPutra dalam posisi hina, kaum Bumiputra ditempatkan dalam posisi warga negara kelas Tiga - disamakan dengan binatang. Orang Eropah sendiri menempatkan dirinya pada posisi kelas satu disusul orang China dan orang Arab sebagai kelas ke dua. sehingga kehidupan Bumiputra sabgat berat karena merasakan Rasisme dan kehidupan mereka sangat di remehkan. Tentunya kondisi ini bagi kaum BumiPutra ingin berlomba - lomba untuk naik kasta sehingga setidaknya akan terlihat seperti orang Eropah Dang.
Untuk itu, salah satunya mereka memilih untk mengadopsi pakaian ala barat, ajian itu dianggap dapat menaikkan status Sosial Bumiputra, antek - antek Belanda - Bupati, Kepala Desa, hingga Demang tak ketinggalan mencobanya, mereka ogah terlihat sebagai Bumiputra biasa. Balutan pakaian yang berbeda membuat orang melihatnya dapat membedakan mana yang Rakyat biasa dan mana Antek Belanda. Beberapa diantara mereka sampai menciptakan pakaian khusus supaya punya ciri khas tersendiri di dalam masyarakat. Biasanya gabungan Pakaian Eropah dan unsur Lokal.
" Dengan demikian, kostum dipandangsebagai salah satu sarana untuk membedakan diri dengan pelayan. Orang - orang Indo pemaka pakaian barat pada masa lalu seolah mengatakan : Saya terlihat seperti orang Jawa, tapi saya menuntut penghormatan, hak - hak, dan keistimewaan seperti orang Belanda Asli ", Ujar SiDin Sejarahwan Jean Gealman taylor dalam buku - Outward Apperances (2005)
Demang Betawi
Keberadaan pakaian Eropah mulai ramai diadopsi secara oleh kaum Bumiputra, spesial orang yang punya Jabatan Demang, Jabatan itu telah ada dalam struktur pemerintahan di Nusantarasudah lama sejak masa klasik Jawa. Demang bekerja sebagai pembantu seorang Raja yang bertugas sebagai penyambung Lidah kepada rakyat demikian sobaliknya. Namun pada masa penjajahan Belanda, posisi Demang kian berubah jauh. Demang yang dulunya jadi bagian penting dari rakyat justru berubah bak jadi musuh rakyat. Prabowo subianto saat pelantikan dan Joko Widodo
Pemerintah kolonial Hindia Belanda, sposialnya di Batavia menjadikan Demang bak kaki tangan mereka bersentuhan kaum BumiPutra meski bukan lagi sebagai penyambung lidah Rakyat, tapi Ptnjajah. Mereka ditugaskan untuk menarik Pajak kaum Tani notabenenya bekerja di tanah milik tuan tanah Eropah. Demang biasanya menagih dengan xenteng - centengnya. Barang siapa yang rajin membayar posisinya akan aman, mereka yag tak rajin nasibnya akan apes.
" Demang bertugas memungut Pajak dan Pungutan, Demang yang berhasil memungut Pajak dan Pungutan melampuai pagu (target) mendapatkan persenan. Tak heran kalau banyak Demang yang Kaya. Godaan ini membuat oknum Demang melakukan Korupsi. Tapi ada juga Deamang yang bermental Pejuang Nasional ", Ujar Cakap Besar Budayawan Betawi Ridwan Saidi dalam buku Propil Orang Betawi : Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya (2001).
Demang, bisa melakukan kekerasan karena ketidak mampuan Tani membawa Pajak, mereka menyita rumah ternak hingga rumahnya, hal yang paling parah dengan mengambil hasil panenya. Kondisi iyu tentunya membuat kebencian kepada Demang terus di pupuk. Demang juga disebut sebagai Penghisap Darah orang Betawi. Deamang hanya tahu setia kepada Penjajah Belanda, bukan pada Bangsanya. Jilka majikannya merasa Demang bekerja dengan baik maka kan terus dipekerjakan, Jika tidak mereka akan diganti dengan Demang yang menjanjikan kesetian.
BAJU DEMANG
Imej Demang yang memeras terekam dalam ingatan kolektif orang Betawi. Namun jngatan itu tak melulu urusan Aksi Demang yang bikin gedek, Baju yang digunakan Demang utamanya Demang Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) populer. Baju itu dianggap menunjukkan sebuah kebanggaan status sosial tinggi, Baju Demang lengkapnya terdiri dari Baju Putih, Jas tertutup berwarna Gelap, Batik Geometris, Celana Pentalon, dan tambahan lainnya.
Antropolog dari Unoversitas Negeri Makassar, Dimas Ario Sumilih mengungkapkan kehadiran Baju Demang pun diyakini dapat meningkatkan Karisma. Orang - orangpu berlomba untuk dapat emncicipi posisi Demang Karena itu satu - satunya akses - kala itu - menembus status Sosila. " Muncullah Pakaian Demang sebagai busana yang dianggap berkelas bagi rakyar Jelata (yang tidak memiliki hubungan kerabat dengan kaum bangsawan). Dugaan saya berdasarka pemahaman ini, maka pada masa itu mobilitas sosial tertutup, antara bangsawan dengan non bangsawan, Busana ini menjadi celah mobilitas bagi rakyat jelata untuk meningkatkan status dan juga peran sosialnya ", Ujar SiDin Dimas saat dihubung SEAToday. 27 Oktober 2024.
Puncaknya, baju Demangpun perlahan - lahan didorong jadi pakaian adat Betawi. Momenyum itu muncul pada Pemilihan ABANG NONE pada 1968 dan eksis hingga kini. Baju Demang pun mulai dikenal sebagai baju ADAT UJUNG SERONG, penggunaan baju Demang pun tak luput dari pro kontra . Baju Demang membuat orang Betawi terbagi dalam dua kubu. Kubu mendukung Baju Demang produk Budaya yang berkembang di Jakarta. Kubu yang menolak mendasarkan pada demang tak ubahnya seorang bajingan. Kondisi itu membuat mereka tak sudi Baju Demang jadi pakaian kebesaran Orang Betawi.
Perdebatan Baju Demang memang hingga hari inibergulir, Namun orang - orangpu akan mengakui bahwa Baju Demang jadi salah satu pakaian Adat Betawi yang punya nilia Prestise. Pakaian itu selalu cocok digunakan untuk beragam hajatan - resmi maupun semi format. " Satu diantara properti itu yang paling nampak dan mudah dikenali melekat pada Busana yang dikenakannya, karena pula bernilai prestise, maka pola busana ini akhirnya dapay diadopsi dan diadaptasi oleh masyarakat setompat. Sekaligus memposisikan bahwa demikian pentingnya Betawi, dengan kelas "Demang" nya, kelas yang berperan strategis ", Cakap Besar SiDin Dimas dengan Boneernya (Semangatnya).
Akhirnya Pro dan Kontra boleh saja terjadi, namun pakaian adat Betawi itu dianggap punya kelasnya sendiri, buktinya apakaian itu terus populer hingga kini Dang. Tokoh - tokoh nasional terus menggunakan Baju Demang dalam hajatan resmi pemerintahan. Mantan Presiden era 2014 - 2024, Joko Widodo dan anaknya yang kini mendadi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ikut mengenakannya. Sesuatu yang kemudian dianggap sebagai penerimaan terkait Baju Demang dalam masyarakat Betawi.
![]() |
Jokowi dan Makrup Amin mengenakan Baju Adat Betawi ketika masih Presiden dan Wapres RI |
Ujung Serong Pakaian adat masyarakat Betawi.
Prabowo - Gibran pelantikan 10/2024 mengenakan baju adat Betawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar