NusaNTaRa.Com
bySolanaNEnembE, R a b u, 0 7 M e i 2 0 2 5
![]() |
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan) bersama Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha (tengah) di sela acara Festival Noken yang digelar di Sarinah, Jakarta Pusat pada Jumat (20/12/2024). |
Menteri Kebudayaan (Menkebud) Fadli Zon secara resmi membuka Festival Noken yang bertujuan untuk merayakan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (20/12/2024). Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai jembatan antar generasi, penghubung tradisi, dan sumber inspirasi untuk masa depan. " Festival ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan tonggak pencapaian budaya Indonesia. Dengan ini, kita juga menandai pengakuan internasional terhadap warisan budaya kita ", Ujar Sambutan SiDin Fadli Zon.
Menteri Fadli Zon menyampaikan, Festival Noken yang berlangsung selama tiga hari ke depan di Gedung Sarinah Jakarta, menjadi platform penting untuk mempromosikan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Ia juga berharap kolanorasi lintas sektor dapat memastikan budaya ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga berkembang memberikan manfaat bagi masyarakat. Fadli Zonmengungkapkan, selain sebagai simbol identitas budaya, Noken juga berperan dalam pelestarian lingkungan alternatif pengganti plastik.
Sebagaimana diketahui bahwa Noken atau tas rajutan khas Papua akhirnya diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Bergerak dalam Sidang UNESCO di Paris, Prancis, tanggal 4 Desember 2012 lalu. " Hari ini jam 10.30 waktu Paris Noken diakui oleh UNESCO. Delegasi Republik Indonesia termasuk dari Papua juga hadir dan kita semua patut bersyukur dan bangga pada Papua ", Cakap hebat Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti.
Bangsa Indonesia memiliki beragam kekayaan budaya dan tradisi yang jika diolah dengan baik dan benar akan bisa melahirkan kekuatan dan karakter bangsa yang kuat. Sudah sepantasnya kita menanamkan nilai-nilai tradisi budaya, hingga bisa membentuk karakter Indonesia yang tangguh. " Noken menjadi salah satu contoh karakter bangsa. Nanti, kita akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membuat Noken Papua ini lebih bernilai jual tinggi. Misalnya kita akan menggandeng para desainer Indonesia untuk menjadikan Noken sebagai bahan, ataupun aksesoris dalam karya fashion mereka ", Cakap SiGaluH Wiendu Nuryanti saat itu.
![]() |
Marice Dowansiba pengrajin Noken Papua |
Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat Papua, komunitas budaya, dan dunia usaha, termasuk PT Freeport, untuk memastikan kelestarian Noken dan mendorong dibangunnya Museum Papua di Timika. Menteri Fadli Zon juga menekankan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama, " Melestarikan budaya bukan hanya tugas satu pihak, tetapi tugas kita semua. Kita semua harus berperan aktif dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia ", Ujar SiDin Fadli Zon .
Marice Dowansiba tersenyum lega setelah menyelesaikan sejumlah noken . Perempuan ini sudah puluhan tahun bergelut dengan serat kulit kayu mincauw, dan serat pelepah nenas yang merupakan bahan baku pembuatan tas tradisional Papua, yakni noken. Marice lahir di Distrik Catubouw, Kabupaten Arfak, Provinsi Papua Barat, pada 25 Mei 1962. Sebagai perempuan asli Papua, Marice dituntut harus mampu menganyam noken. Dia sudah belajar membuat noken sejak kelas 1 sekolah dasar.
Noken merupakan simbol kehidupan, perjuangan, cinta, dan perdamaian bagi masyarakat di Tanah Papua. Sepulang dari sekolah, Marice membagi waktu belajar menganyam Noken sekaligus membantu kedua orang tua di ladang. Berkat ketekunan, kualitas noken yang dianyam oleh Marice mulai rapi. Sebagian noken ia bagikan kepada sanak saudara, teman-teman sekolah untuk diisi buku, perbekalan dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, melalui festival ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga dan memajukan warisan budaya Indonesia, dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan pelestarian dan pengembangan budaya. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan Indonesia, Fadli Zon juga mengingatkan pentingnya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan sebagai dasar hukum yang mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan di tengah peradaban dunia, " Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tiada banding. Kita harus terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia ", Cakap SiDin Fadli Zon.
![]() |
Serat kulit kayu mincauw dan serat nenas setelah mengalami proses pemintalan manual sebelum dirajut menjadi tas Noken khas Suku Arfak, Papua Barat. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar