NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, J u m a t, 2 7 D e s e m b e r 2 0 2 4
![]() |
Presiden Prabowo Subianto dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. |
" Sebagai warga bangsa Indonesia yang merupakan negeri muslim terbesar di dunia, tentu kita mengapresiasi bahkan pantas merasa bangga dengan sikap Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto ", Ujar SiDin KH. Dr. Jeje Zaenuddin.
" Bapak Prabowo Subianto sangat jelas dan lugas terkait nasib bangsa Palestina khususnya dan negeri - negeri Muslim di Timur Tengah yang masih tercabik karena penjajahan Zionis Israel dan oleh perpecahan Internal ", Ujar Sidin menambahkan Cakapnya.
Pidato Presiden Prabowo pun mengundang banyak pujian publik di dalam negeri maupun luar negeri atas ketegasannya menyoroti standard dalam linkup Hak Asasi Manusia (HAM) di dunia Internasional, yang kemudian tidak berlaku untuk ummat Muslim.
Seterusnya Presiden Prabowo juga menyinggung standard ganda Barat terhadap Palestina, dan menyoroti masih digunakannya strategi Pecah Belah Devide et Impera yang melemahkan solidaritas antar negara Muslim di dunia.
Kelugasan, Ketegasan, dan Keberanian menyampaikan apa adanya sesuai fakta dan realitas yang terjadi di Palestina dan negara - negara Muslim di sokolilingnya, memang sangat diperlukan ", Lanjut Cakap Besar KH. Jeje Zainudin.
" Seakan mengungkapkan apa yang menjadi kegundahan masyarakat Muslim Idonesia dan Dunia, bahwa diantara problem utama ketidak berdayaan dunia Islam membela rakyat Palestina adalah ketidak kompakkan alias perpecahan para pemimpin negara - negara Muslim itu sendiri ", Ujar SiDin KH. Jeje Zainudin Laji.
" Kita berharap dan berdoa, semoga Indonesia di bawah kepemimpinan Presidenan Prabowo Subianto dapat menjadi pelopor persatuan dunia Islam sehingga mampu memberikan pemberitaan yang nyata bagi kemerdekaan Palestina dan Kewibawaan dunia Islam ", Pungkas Cakap KH. Jeje Zainudin.
![]() |
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Grand Syekh Al-Azhar, Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb,
di Mashiaket Al-Azhar, Kairo, pada Rabu, 18 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar