NusaNTaRa.Com
byLaDollaHBantA, S e n i n, 1 6 D e s e m b e r 2 0 2 4
![]() |
Kerangka Perahu Kuno Punjulharjo Rembang |
Rembang kota pesisir Pantai utara Pukau Jawa menyimpan banyak sejarah dan banyak peninggalan kampung Pecinaan, di daerah Lasem yang berdekatan dengan Rembang dan banyak lagi penemuan artepak purbakala. Sebagai tempat di Pesisir utara dekat dengan Lasem besar kemungkinan dulu kota ini menjadi kta pelabuhan transit para pedagang dari luar daerah sebelum ke daerah kerajaan - kerajaan di Jawa pada era dan masanya yang cukup tua.
Sebuah desa di pesisir pantai Utara Jawa yang terdapat banyak tambak Garam sebagai sumber penghidupan, kemudian warga mendadak menjadi terkenal setelah ditemukan sebuah kerangka Perahu Kuno. Desa itu bernama Punjulharjo yang berlokasi pada Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kisahnya bermula pada 26 juli 2008, ketika penduduk desa Punjulharjo tanpa sengaja menemukan bangkai Perahu pada kedalaman dua meter dalam posisi membujur timur - barat, saat hendak menggali tanah untuk membuat Tambak Garam. Penemuan inipun kemudian menarik perhatian berbagai pihak terkait. Diantaranya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, Balai Arkeologi Yogyakarta, Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Direktorat Peninggalan Bawah Air, yang datang meninjau lokasi untuk upaya penelitian dan Pelestarian Perahu.
Menurut kajian para aekeologi dilaporkan berdasarkan Konstruksinya diperkirakan benda kuno tersebut merupakan perahu tradisionil dari wilayah Nusantara, dan bukan jenis perahu yang berasal dari negeri China sebagaimana umumnya, sedangkan bahan perahu adalah jenis kayu Ulin yang banyak diketemukan di pulau Kalimantan.
Dilansir Punjulharjo-Rembang.desa.id. awalnya penemuan ini diperkirakan pada masa Majapahit namun setelah melalui kajian Carbon dating hasilnya menunjukkan bahwa kapal tersebut berasal dari abad ke - 7 Masehi, lebih tua dari Candi Borobudur yang baru dibangun sekitar abad ke - 9 Masehi. Hal itu membuktikan bahwa negeri ini sebenarnya telah memiliki kekuatan yang besar dan cukup diperhitungkan pada masa lalu dalam membangun peradaban bangsa. Masa itu sezaman dengan awal perkembangan Mataram Kuno di Jawa dan awal masa Sriwijaya di Sumatera.
Di dalam perahu yang masih berbentuk utuh dan kondisinya lengkap itu juga ditemukan Kepala Arca Wanita berparas Etnis Tionghoa yang terbuat dari batu, patahan tongkat kayu sepanjang sekitar 40 sentimeter, Tulang Manusia, dan sejumlah peralatan dapur.
Sedangkan cagarbudaya.kemdikbud.go.id menyebutkan belum dapat dipastikan apakah perahu ini merupakan kapal dagang antara Jawa dan Sumatera. Namun berdasarkan ukuran dan proporsi perahu, yaitu Panjang sekitar 15 meter dan lebar sekitar 5 meter (sehingga proporsi 1 : 3), kemungkinan sebagai perahu dagang sangat mungkin bahkan untuk mengarungi lautan dalam jarak jauh.
Situs tersebut telah ditetapkan sebagai Cagar budaya Nasional lewat SK Penetapan PM.5.7/PW.007/MKP/2010 pada tanggal 22 Juni 2010 dengan nama " Perahu Kuno Rembang ".
![]() |
Benda-benda tang ditemukan dalam Perahu Kuno Punjulharjo Tembang Jawa Tengah |
Perahu Kuno Punjulharjo lebih tua dari Borobudur.
Perahu Kuno Punjulharjo abad ke 7 M dan abad 9 M Borobudur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar