Selasa, 23 Maret 2021

PISANG RAKSASA DARI PAPUA SETINGGI 25 METER

 NusaNTaRa.Com                                                  byDannYAsmorO,            18     F e b  r u a r i     2021. 

Pisang Raksasa yang memiliki nama Latin Musa ingens  atau  Musa ingens N.W. Simmonds.  banyak ditemui tumbuh di daerah Papua sebagai tanaman endemik dengan rerata ketinggian 10 - 15 meter bahkan dapat mencapai ketinggian 25 meter.   Pertama kali Pisang Raksasa ini dikoleksi sebagai spesimen oleh  Womersley, J.S dan Simmonds  N.W pada 22 Desember 1954 di New Guinea yang disimpan sebagai Spririt colection pada herbarium Kew Inggeris.   

Petugas dari Balai Peneitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manokwari, Hadi Warsito menginformasikan pada NusaNTaRa.Com bahwa warna kulit buah pisang saat muda Hijau dan Kekuningan saat masak.  Buah pisang ini memiliki biji cukup banyak (seperti Pisang batu di Celebes), buah lebih besat or sama demgan pisang biasa banyak tumbuh dipegunungan dengan ketinggian 1.000 - 1.700 mdpl.

Sebaran Pisang ini hanya ada di Pulau Papua meliputi Manokwari (Cagar Alam Pegunungan Arfak), Kaimana, Teluk Wondama, Kawasan Sentani dan Fak - Fak (Cagar alam Yapen tengah) dan di Kabupaten Tambrauw (Bantot dan Esyom Muara Kali Ehrin).   Pisang Raksasa ini banyak ditemukan di Hutan - hutan secunder  or hutan bekas kebun dan kanan-kiri jalan  dengan tanah betsubtrat atau Solum tanah dalam.

Memiliki diameter batang cukup besar sekitar 70 Cm dengan ketinggian rerata 10 - 15 m,  tapi menurut penuturan masyarat papua bahwa pohon Pohon Pisang Raksasa ini memiliki diameter hingga 1 - 1,5 meter ketinggian 25 meter.  Bentuk daun layaknya daun pisang biasa ukuran besar lebar siji meter dan panjang hingga Enam meter

Ukuran buah dengan diameter bisa 4-6 Cm dan panjang buah pisang  10 - 15  Cm dengan ukuran tandan seperti pisang umumnya  berdiameter  sekitat 35 - 50 Cm dan Panjang tandan 70 - 90 Cm.   Jenis Pisang Rasasa ini tumbuh serumpun,  terpisah atau berasosiasi  dengan jenis Lithocarpus rufovillosus, Musa arfakiana, Musa balbisina,  Dodonaea viscos,  Piper  umbellatum dan Alphitonia macrocarpa.  

Buah Pisang Raksasa ini tidak dikomsumsi masyarakat setempat ataupun dikomsumsi terbatas, karena banyak bijinya yang keras dan biasanya daunnya digunakan sebagai atap rumah darurat di hutan, ujar Ayub Yekwan kepala Kampung  Banfot Kabupaten Tambrauw Papua Barat.  Bahkan sebagian masyarakat tidak memakan buah ini karena Pamali, tambah Ayup.

"  Ndowin atau Apit Sepoh nama lokalnya, tidak bisa kami makan karena pamali, kami hanya pakai sebagai obat atau dinding rumah saja  ", dan "  Pisang ini ada di kami punya tempat  Esyom, Muara Kali Ehrim  ",  Ujar SiDin Yekwan dengan Plabomoranya (hebatnya).

Tokoh masyarakat Papua mengatakan bahwa Pisang Raksasa ini umumnya tumbuj begitu saja di hutan atau semak-semak tanpa ada budidaya di kalangan masyarakat, sehingga keberadaan tanaman ini terancam punah.   "  Mungkin akan habis karena maraknya pembangunan di Papua saat ini  ",   Ujar SiDin Hadi Warsito.

Pulau Papua di Timur Indonesia, 

Pisang Raksasa Papua Endemik Papua.   , 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...