Jumat, 28 Juli 2017

MASJID AL - AQSHA DIBEBASKAN ISRAEL, SEBELUM MUJAHIT INDONESIA TERJUN KE SANA

NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG


     Warga muslim Palestina dipastikan dapat kembali beribadah di Masjid Al-Aqsha yang berada disalah satu kawasan kota tua Jerusalem Kamis (27/7/2017), untuk pertama kalinya setelah   hampir dua minggu  ditutup militer Israel  bagi umat muslim Palestina untuk melaksanakan ibadah di sana.   Pembebasan kawasan tersebut tentulah tak lepas dari  Jihat waga Palestina selama konflik tersebut yang tak henti-hentinya dan tekanan politik dari Negara-negara di dunia utamanya dari  Negara Islam. Allahu Akbar. 
      Penutupan Masjid Al-Aqsha secara resmi oleh militer Israel bermula  Jumat 15 Juli 2017  setelah sehari sebelumnya Kamis 14 Juli 2017 terjadi tragedi penembakan  tiga pemuda arab yang mengakibatkan meninggalnya 2 orang polisi Israel  kemudian  Mujahit tersebut ditembak mati  juga dipekarangan masdjid Al-Aqsha seketika itu juga.   Kejadian tersebut memicu kemarahan  ummat Islam di sana dan memuncak ketika dalam  protes itu Mufti Agung Masjid setempat  Muhammad Ahmad Hussein ditangkap pihak polisi Israel  karena dianggap menghasut dan mempertanyakan alasan penutupan tempat ibadah umat Islam yang saat itu akan  beribadah sholat Jum’at. 


     Pembukaan kembali kawasan masjid Al-Aqsha untuk warga Palestina setelah Israel menyingkirkan semua detektot metal, pagar besi dan Kamera pengawasan disemua pintu masuk ke dalam Masjid.    Otoritas agama Islam di Jerusalem mengimbau warga Palestina untuk masuk ke Masjid Al-Aqsha untuk sholat setelah siang hari  ”,  Ujar SiDin Pejabat Waqf, otoritas Islam yang mengelola masjid Kamis (27/7/2017),  demikian juga kata Mufti Yerusalem  Muhammad Hussein,  Dia mengumumkan boikot warga muslim terhadap Kuil Bukit telah berakhir karena Israel sudah mencabut semua alat pengaman di kompleks Masjid Al-Aqsha dan    Semua sudah kembali seperti sedia kala, jadi kami akan sholat di Al-Aqsha ”.

     Pasca penutupan kawasan kota tua Jerusalam,  aksi pihak Israel tersebut mendapat kecaman dan demonstrasi dari dunia internasional terutama dari dunia Islam yang menuntut pembukaan kembali kawasan Bukit Kuil dan Haram al Sharif  bagi kegiatan umat Islami.   Kecaman keras akan aksi penutupan pihak Israel atas Al-Aqsha datang dari beberapa Negara seperti Turki, Malaysia,  Indonesia, Mesir dan Negara islam lain yang menuntut agar Israel segera membuka kawasan Islam tersebut untuk warga palestina agar mereka dapat beribadah kembali di sana.  Menteri Luar negeri Indonesia bahkan telah menuntut agar PBB segera mengagendakan persoalan tersebut untuk diusahakan agar dibuka  segera.


      Di Indonesia diketahui beberapa Ormas Islam mengutuk tragedi tersebut dan menuntut pemerintah untuk mengambil tindakan nyata dalam pembebasan Kiblat ke pertama Ummat Islam bahkan beberapa relawan jihat islam telah disiapkan untuk terjun  langsung ke Palestina seperti dari FPI, MMI dan Komando KOKAM (Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah).     Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) siap kapan saja diminta oleh Negara/Pemerintah Republik Indonesia untuk terlibat dalam upaya kemanusiaan di Palestina atau dimana saja yang membutuhkan bantuan kemanusian  ”,  Ujar SiDin Dahnil Anzar Simanjuntak ketum PP Pemuda Muhammadiyah dikutip NusanTaRa.Com. 

     Selama Rentan waktu penutupan Kawasan Masjid Al-Aqsha Indonesia sempat menjadi perhatian dunia karena secara tak terduga Pihak Israel membuat pernyataan yang akan menyerang Indonesia.  Negara Israel akan menyerang Indonesia sama dengan saat mereka menyerang Palestina pernyataan ini diungkapkan Presiden Israel  Reuven Rivlin  di Yerusalem 7/25/2017, hal itu dipicu dari banyaknya situs-situs mereka dibombardir  para peretas yang mayoritas dari Indonesia, mereka menuntut agar orang-orang Indonesia  tidak mencampuri urusannya, dan para hacker Tanah Air tidak menyerang website-wwbsite di negara mereka.

     “  Polisi mengembalikan kondisi keamanan seperti sebelum terjadi serangan di Haram al-Sharif pada 14 Juli 2017  ”,  Ujar SiDin Luba Samiri jubir kepolisian Israel.    Kawasan Jerusalem Timur diduduki Israel sejak Perang Timur Tengah 1967 dan Israel berulang kali menegaskan akan menjaga status quo kawasan rumit ini yang telah diterapkan selama 50 tahun.  Palestina menganggap kawasan itu milik mereka dan  menetapkan Jerusalem Timur sebagai ibukota Negara masa depan.  Sejarah mencatat kawasan rumit ini pernah dibebaskan dari kaum Israel – Tahun 638 M  Khalifah Umar bin Khattab membebaskan bumi ini dari kuasa kaum Salibis, - Shalahuddin Al-Ayyubi dari negeri  Kurdi Iraq berhasil membebaskannya tahun 27 Rajjab 573 H/2 Oktober 1187 yang terkenal  dengan sumpahnya     Tidak akan tersenyum untuk Selama hidupnya sebelum membebaskan Masdjid Al-Aqsha dan kawasan sekitarnya dari penjajahan Salibis  “, dan - tahun 1876-1911 Sultan Abdul Hamid II dari kekhalipahan Turki Utsmani mempertahankan masdjid Al-Aqsha dengan gigih sebagai waqaf ummat Islam dan tidak memberikan sejengkal tanah Al-Aqsha  pada musuh.

Pemuda Palestina berjuang meski hanya Batu,
Masjid Al-Aqsha kembali ke Islam meski dengan Batu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...