Jumat, 19 Februari 2016

FESTIVAL LAMPION, SINGKAWANG JADI BERCAHAYA

NusanTaRa.Com

Little Chines Town mungkin satu gelar yang sesuai untuk di jadikan Brand City bagi Kota Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat,  karena dengan populasi 192.844 jiwa etnis Tionghwa adalah warga sangat dominan disana serta masih kentalnya budaya yang mereka terapkan dalam keseharian.   Kota Singkawang juga merupakan kota yang terbangun pertama kali dengan kedatangan warga China disana sebagai buruh tambang dan emas sehingga tak heran bangunan dan budaya yang menghiasa kota ini penuh dengan etnis China.

Salah satu budaya atau kegiatan China yang masih bertahan di sana dan terbilang dirayakan terbesar di Indonesia adalah perayaan Chap Go Meh atau hari kelima belas dari perayaan Imlek atau tahun baru China, kegiatan ini diisi dengan pawai lampion.  untuk tahun ini pawai lampion jatuh pada Sabtu 20 Feb 2016, untuk kesiapan pesta malam ini Kasat Lantas Polres Singkawang Iptu Fauzan berkata, " Jalan Tani akan digunakan sebagai akses keluar masuk arah Pontianak - Sambas serta sebaliknya. Dan kita akan amankan demi kelancarannya,".  Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu tindak rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan.  Selain membuka maupun menutup beberapa akses jalan yang lainnya selama kegiatan tersebut. 

 Festival Lampion, Sebuah acara yang diselenggarakan malam hari dengan membawa berbagai bentuk dan warna lampu, yang dibawakan beberapa arakan barisan atau kendaraan mengelilingi kota atau melalui suatu rute.  Lampion merupakan suatu lampu yang terbuat dari kertas atau plastik tebus cahaya (Kertas minyak/dulu) dibentuk berbagai bentuk (Bintang, Binatang, Bangunan dll) yang dibagian dalamnya diletakkan lampu (lampu minyak atau listrik) sehingga ketika di arak akan terang benderang.   Lampion yang dibawa barisan/orang biasanya kecil dan diletakkan diatas sebuat stick/tongkat diangkat keatas kepala ketika membawanya sedang yang di bawa kendaraan ukurannya tentunya lebih besar seperti replika Istana, Naga, Garuda dll.   Lampion bagi masyarakat Tionghwa tentunya memiliki nilai spiritual sendiri dalam penyambutan tahun baru China atau awal musim semi.      

Rute yang akan dilalui peserta pawai Lampion (yang menggunakan kendaraan) mengambil start di Singkawang Grand Mall (SGM) Jalan Alianyang.   Kemudian masuk ke Jalan Firdaus 1, Diponegoro, Budi Utomo, Nusantara, Jenderal Sudirman, Kalimantan, Setia Budi, Hasan Saad, Jl Kepol Mahmud, GM Situt, Yohana Godang, dan finis di SGM.Sementara, bagi pawai jalan kaki. Finishnya di Jalan Kepol Mahmud.  Sehingga para warga dan turis dapat memilih lokasi tersebut untuk menyaksikan acara yang diselenggarakan sekali setahun ini.


Menurut Iptu Fauzan, bahwa " Ada dua finish, yakni untuk pawai jalan kaki yakni di Kepol Mahmud. Dan untuk pawai menggunakan kendaraan berakhir di SGM  ".   Selain pawai tersebut akan diselenggarakan juga Pawai Tatung yang akan menempuh rute start di Jalan Kalimantan ke jalan setia budi yang juga telah disiapkaan Panggung Kehormataan, setelah melewati Panggung kehormaatan peserta pawai akan diarahkan ke jalan Bawal, Jalan Niaga, dan berakhir perempatan Tugu Naga dimana posisi Altar didirkan.   Untuk kelancaran pawai Tatung ini beberapa jalan disekitar ruas ini akan ditutup dan diarahkan kejalur lainnya.


Untuk berlangsungnya pawai malam ini,  Jalan Jenderal Sudirman hingga lampu merah Pasar Roban akan di tutup. Kendaraan dari Bengkayang yang akan ke Pontianak diarahkan ke Jalan KS Tubun. Kemudian kendaraan dari Bengkayang ke Sambas, akan menggunakan Jalan Veteran, MAN Model ataupun Brigif tapi untuk kendaraan roda enam, dilarang melewati Brigif.  

Penutupan jalan juga dilakukan di perempatan Sekip Lama dan Jalan Merdeka atau penutupan tepatnya dilakukan di depan Toko Manila,  sehingga kendaraan dari Jalan Yos Sudarso ke arah pasar dialihkan ke Jalan Mesjid ke Jembatan Agen 2. Kemudian kendaraan dari Jalan Syafiudin, dilarang menuju ke Jalan Diponegoro dan diarahkan ke Jalan Hermansyah. Juga kendaraan dari Hotel Mahkota, akan diarahkan ke Jalan Hermansyah. Lantaran, Jalan Diponegoro (Pasar) sampai Jalan Budi Utomo, digunakan untuk untuk tamu VIP.


InsyaAllah Pawai lampion ini diikuti seratus peserta,  baik peserta yang mengikuti pawai jalan kaki maupun menggunakan mobil hias.   " Seratus peserta, siap meramaikan Pawai Lampion yang akan dilaksanakan Sabtu malam ini " kata Panitia Pelaksana Pawai Lampion Singkawang, Samson Ilung.   Menurutnya, pawai Lampion akan dimulai pada pukul 19.00 WIB, dengan mengambil titik start di Halaman Singkawang Grand Mall.  Panitia juga telah menyiapkan hadiah kepada peserta mobil hias terbaik saat pelaksanaan nanti. Selain dari unsur pemerintah, kegiatan tersebut diantaranya diikuti Para Pengusaha, Perusahaan, Kelompok masyarakat dan kelompok tatung yang akan turun saat Pawai Tatung.

Salah satu kelompok Tatung Datuk Kurata misalnya,  dikatakan Cong Bui Khiong, pihaknya selain mempersiapkan turun saat Pawai Tatung  juga akaan turut menyemarakkan saat Pawai Lampion.   " Kita sudah siapkan kendaraan mobil untuk ikut pawai lampion " kata Cong Bui Khong.   Ajung, juga menyebutkan hal sama. Dirinya juga telah menyiapkan mobil pribadinya untuk ikut dalam pawai lampion.   Untuk melengkapi kesertaan mereka dalam pawai tersebut mereka akan membawa berbagai hiasan penyemarak dan Ajung pun tak lupa membawa beberapa barang antik saat pawai.
byFarhaDTukimaN
Lampion benderang di malam hari, 
Cahaya Benderang mengusir kejahatan dan melancarkan reski .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH MASJID AGUNG SANG CIPTO RASA DIBANGUN WALI SONGO PADA ZAMANNYA, MESJID TERTUA DAN PERNAH DIBANGUN SATU MALAM !

NusaNTaRa.Com  byBambanGBiunG,   S   a   b   t   u,    2   7    A   p   r   i   l     2   0   2   4 Masjid Agung Sang Cipto Rasa di Cirebo...