Sabtu, 06 Desember 2014

PENGEMBANGAN KEMARITIMAN SUATU REALITA SEJARAH DAN GEOGRAFI




NusanTaRa.Com    Kemaritiman bukanlah hal baru bagi bangsa Indonesia baik secara sadar atau tidak kita sadari dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia, mengingat daerah Indonesia yang terdiri dari 70 persen laut dengan 17 ribu buah pulau mau tidak mau bahwa bangsa Indonesia terkait dengan Laut dan Pertumbuhan pemukiman besar dan kecil  sejak zaman dulu  yang banyak berkembang di daerah pesisir seperti Jepara, Cirebon, Surabaya, Batavia, Makassar, Samudra pasai dll semua ini tidak terlepas dari aktipitas hidup masyarakat di laut baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai  prasarana transportasi.

Bahkan bangsa Indonesia Punya sejarah kemaritiman yang dapat dibanggakan di dunia.  Pertumbuhan Makassar pernah mencatat daerah ini sebagai pusat pelayaran Nusantara baik sebagai sarana transportasi maupun sebagai sarana perdagangan yang menjembatanai daerah di Nusantara khususnya dari Kawasan Indonesia Timur ke Kawasan Selat Malaka  atau daerah Jawa yang saat itu menjadi pintu dunia Indonesia.   Samudra pasai menjadi salah satu Bandar di pesisir di Selat malaka yang sangat penting bagi penghubung pelayaran dari Asia Timur, Asia tenggara ke Asia Selatan dan Asia barat.   Bagan siapi-api menjadi Bandar perikanan yang cukup besar di Asia tenggara dengan capaian produksi pernah mencapai produksi perikanan besar di dunia.

Kemaritiman sebagai perekat bangsa atau sebagai ketahanan Nusantara juga telah tercatat dalam sejarah Indonesia sebagai mana Kejayaan Kerajaan Sriwijaya (700an M)  yang mengembangkan armada pelayarannya untuk mengukuhkan kekuatan perdagangannya di Perairan selat Malaka dan menjaga keamanan pertahanan dan keamanan perdagangan di kawasan tersebut hingga ke belahan Nusantara lainnya bahkan kedunia luar dan Kejayaan Kerajaan Majapahit (1300an M)  tak lepas dari kearipan Sang Patih Gaja mada serta keperkasaan Laksamana Nala dalam memanfaatkan armada laut sebagai sarana menguasai dan mengamankan wilayah Nusantara saat itu.

Menilik lebih jauh lagi tentang Kemaritiman di Indonesia kita dapat menyimak sejarah pelayaran seperti  menilik sejarah di Pulau Muna, Pulau Seram dan Aruguni, diketemukan gua-gua yang diperkirakan hasil karya budaya manusia sekitar tahun 4.000 SM didalam gua ini ditemukan lukisan perahu layar yang dimaknai sebagai telah adanya pelayaran saat itu.  Kerajaan Marina yang diperkirakan didirikan perantau dari Nusantara yang ditemukan di Wilayah Madagaskar juga memberikan gambaran bahwa bangsa Indonesia saat itu memiliki dan mampu membangun kapal dan armada yang kuat, bahkan dapat  melayari samudera Indonesia sejauh lebih dari 8.000 mil.    Pada relip-relief bangunan candi Borobudur yang dibangun tahun 450 M juga ditemukan gambar-gambar perahu yang dikenal sebagai JungJava yang dipergunakan saat itu.  

Pentingnya Kemaritiman atau Laut dalam suatu wawasan pembangunan dapat kita kutip dari beberapa pernyataan tokoh dunia.  Ir.  Soekarno, 1953  ;  Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali,   Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga,   Bangsa pelaut armada militer dan  Bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi Irama gelombang lautan itu sendir.  Dan  Sir Walter  Raleigh seorang penulis dan penjelajah berkebangsaan Inggris berpendapat bahwa Barang siapa menguasai Lautan akan menguasai Perdagangan, Kekayaan Dunia dan akhirnya akan menguasai dunia itu sendiri, pandangan ini menginsfirasi perkembangan penguasaan Maritim Inggris saat itu.

Pengertian Kemaritiman awalnya banyak dimanifestasikan sebagai peranan Laut di tinjau dari sisi sarana transportasi seperti alur pelayaran, sarana kepelabuhanan dan sisi perdagangan seperti Pengangkutan barang dagang dan Sarana distribusi barang serta keamanan  seperti pembentukan armada perang dan kawasan operasional armada.   Seiring zaman terasa bahwa pengembangan Kemaritiman tidaklah cukup hanya melihatnya dari sisi klasik tersebut kemajuan pembangunan selama ini telah menemukan banyak aktipitas penting dalam pertumbuhan bangsa yang digarap di Laut dan hal itu tentunya menuntut satu keselarasan pembangunan dengan sektor-sektor lain yang ada agar pembangunan tersebut dapat berjalan optimal dengan hasil yang maksimal, yang tentunya membutuhkan satu sinergitas kerja yang saling mendukung, memperkuat dan menghindari kesimpang siuran pengelolaan kawasan tersebut.

Perkembangan pemanfaatan laut saat ini menghendaki kita untuk melihat bahwa Kemaritiman selain sektor klasik transpportasi, Perdagangan dan Pertahanan realitanya banyak kegiatan lain yang tidak bisa dilepaskan dari wilayah ini, Eksploitasi sumberdaya hayati perairan yang banyak diperankan oleh kalangan Nelayan dan pengusaha perikanan, Eksplorasi Pertambangan seperti Minyak bumi dan Gas, Pengembangan laut sebagai Sumber energi yang terbarukan (kekal),  Pengembangan Laut sebagai satu kesatuan ekologi dan iklim dengan permukaan bumi lainnya, Pengembangan wilayah laut dan pesisir sebagai daerah Wisata dan Pertumbuhan pembangunan daerah/Kota di pesisir yang terkoneksi dengan kondisi laut disekitarnya.  

Kemaritiman kembali mencuat menjadi topik bahasan di berbagai kalangan khususnya bangsa Indonesia manakala Pilpres 2014 akan digelar dengan Munculnya Bapak Joko Widodo sebagai Calon Presiden dengan menjual berbagai konsep pembangunan yang akan dia laksanakan dalam membangunan Indonesia Kedepan diantaranya Pembangunan Kemaritiman nasional sebagai  produk ekonomi dalam menunjang pendapatan nasional dan menbanguna Ketahanan Pangan Nasional kekuatan bangsa.  Jualan Pak Joko Widodo tentang Pengembangan Kemaritiman sebagai satu  investasi ekonomi di tanah air yang membanggakan juga di jual ke dunia Internasional saat beliau mengikuti Pertemuan CEO APEC di Baijing Senin 10 Nopember 2014 dengan mengajak para pengusaha untuk berinvestasi dalam pembangunan Kemaritiman di Indonesia seperti Pembangunan Pelabuhan,  Galangan Kapal dan sarana pelayaran lainnya  yang dijamin sangat menguntungkan dan saat pulang beliau mengantongi banyak pengusaha yang bersedia menanamkan modalnya dibidang tersebut.

Dalam pandangan beliau bahwa Indonesia yang mempunyai laut mencapai 70 persen berbanding daratan namun memiliki aktipitas pembangunan hanya 20 persen sementara keterbatasan lahan dan persoalan lingkungan daratan adalah dilemma yang semakin sulit terpecahkan merupakan suatu hal yang sangat ironis, untuk itu penekanan pembangunan sektor kemaritiman harus dipacu sebagai satu kekuatan ekonomi baru dalam mendukung pembangunan Indonesia kedepan.

Beberapa ide yang sangat penting dalam mendukung pembangunan kemaritiman membentuk Poros Pelayaran, Program Tol Laut, Pengembangan Industri Kemaritiman, pengembangan daerah pesisir, Pengembangan pelabuhan (dibutuhkan 12 pelabuhan Internasional), Pembangunan Perikanan dan memberantas Ilegal Fishing, Pengembangan wisata Laut yang berbasis lokal dan masyarakat, Pembangunan Daerah pesisir secara integral dengan daerah lain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang pesat, Memberdayakan Nelayan menjadi nelayan kuat dan bertehnologi, Pengembangan Laut sebagai sumber energi yang tak terbarukan dan pemanfaatan sumber daya mineral secara baik dan sinergitas antara berbagai pembangunan yang memanfaatkan atau terkait dengan laut.

Pembangunan Kemaritiman dengan Program Tol Laut adalah program yang terintegrasi, bukan hanya pembangunan pelabuhan saja, tapi skup-nya amat luas, mulai dari membangun jaringan rel kereta, menyiapkan armada angkatan truk dan bus, juga percepatan wilayah yang bisa dijadikan industri, jadi ini persoalan mulai dari titik pesisir sampai mendalam ke daratan, jadi lebih meningkatkan pungsi kepelabuhanan menjadi center angkutan dan penyediaan sistem distribusi logistik menggunakan kapal besar yang menghubungkan pelabuhan di jalur utama Nanggroe Aceh Darussalam, Jakarta, Surabaya, Nusa Tenggara, Maluku, Makassar sampai Papua serta kesiapan pendistribusian barang yang tiba ke tempat/kota tujuan dengan cepat melalui dukungan sarana angkutan Darat, kereta api dan jalan yang mendukung ke daerah sekitar pelayanan pelabuhan tersebut semua ini tentunya diharapkan dapat menciptakan pemerataan pendapatan ekonomi yang baik.   Sementara pengembangan industri yang terkait dengan kepelabuhanan atau tidak juga harus bertanggungjawab terhadap lingkungan, menghidupkan ekonomi secara organik di tengah masyarakat, sehingga masyarakat bisa tumbuh dalam ekonomi yang sehat, mobilitas tinggi dan mampu mengembangkan kualitas hidupnya.

Dalam pertemuan Negara Solidaritas Asia Timur di Myanmar  Joko Widodo mengemukakan alasan Indonesia sebagai poros Maritim dunia menjadi focus di abad 21.  Pertama, Kemaritiman sebagai budaya Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau  dengan identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya, sangat ditentukan bagaimana pengelolaan samudera.   Kedua,  Menjaga dan mengelola sumber daya laut  sebagai kedaulatan pangan laut.   Ketiga, Konektipitas kemaritiman seperti pengembangan infrastruktur,  membangun Tol Laut, deep seaport, logistik,  industri perkapalan dan pariwisata maritim.   Keempat,  Diplomasi maritime mengajak semua mitra-mitra Indonesia untuk bekerjasama  menghilangkan sumber konflik di laut.   Kelima, sebagai titik tumpu dua samudera  Indonesia berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.

Pengembangan Kemaritiman tahun 2014 satu babak awal bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan potensi dan budaya bangsa menjadi satu kekuatan bangsa dari sisi ekonomi, budaya, peratahanan,  Sosial dan hukum dalam mencapai satu kewibawaan dan kemajuan bangsa.   Pengembangan ini tentunya akan semakin fokus setelah Sidang Paripurna DPR RI 29 September 2014 telah mengesahkan UU Kelautan sebagai payung hukum pemanfaatan Laut Indonesia secara konfrehensif dan terintegrasi, dan terbentuknya Kementerian Koordinator Kemaritiman dalam Kabinet Kerja 2014-2019 pada 26 Oktober 2014 oleh Joko Widodo sebagai satu Lembaga eksekutip yang akan menangani secara  langsung sinergitas pembangunan kemaritiman di tanah air.
byBakriSupian 



Majapahit Kerajaan Maritim yang kuat.
Kemaritiman terintegrasinya sektor pembangunan yang berada di Laut.   

2 komentar:

  1. Semoga kinerja kabinet Kerja pak Jokowi dapat mengembalikan dan menghidupkan semangat kebaharian rakyat Indonesia.

    BalasHapus
  2. Transportasi Laut adalah efektipitas dan murah untuk jaringan komunikasi NusanTara

    BalasHapus

KISAH JANDA PANGERAN CINA YANG BERUBAH MENJADI BATU. LEGENDS GUNUNG KINABALU DI SABAH

NusaNTaRa.Com     byGreaTBritteN,       J    u    m    a    t,     0    3      M    e    i       2    0    2    4   Gunung KINABALU gunung...