Jumat, 24 Januari 2014

PROVINSI PAPUA SELATAN SUATU WUJUT ASPIRASI MASYARAKAT PAPUA









     Ganjar Pranowo sewaktu masih menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI 2012 menilai, Papua Selatan sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk menjadi provinsi. Karenanya, Ganjar meminta pemerintah membuat skala prioritas untuk pemekaran daerah perbatasan.tersebut,     “Papua Selatan termasuk daerah yang menjadi prioritas dan sudah memenuhi syarat menjadi provinsi ketiga di wilayah timur Indonesia setelah Papua dan Papua Barat,” kata politikus PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu 27 September 2012.



     Koordinator Ikatan Kekerabatan Masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze mengatakan, akan terus menyuarakan perjuangan menjadikan Papua Selatan sebagai provinsi di bumi Cendrawasih.  Papua Selatan meliputi wilayah lima kabupaten yaitu Merauke, Muyu  dengan ibu kota Mindiptana, Boven dengan ibu kota Digul, Mappi dengan ibu kota Kepi, dan Asmat dengan ibu kota Agats.     John memaparkan bahwa secara sosial ekonomi, politik, pendidikan, ketahanan pangan, perdagangan, pertahanan keamanan, transportasi, dan administrasi kewilayahan sudah memenuhi syarat untuk menjadi provinsi. “Apalagi, dalam sejarah NKRI, sebelum integrasi dengan Indonesia, Digul ini sudah menjadi tempatnya para tokoh dan proklamator bangsa, yang dibuang oleh Belanda,” kata John.



                          

     Dia menambahkan, kesiapan modal dasar pembangunan, tidak perlu diragukan. Menurutnya, ada tanah seluas 122.831 km persegi, di mana terdapat kekayaan alam yang melimpah, seperti sumber daya laut, Sumberdaya Hutan, bahan pertambangan, Gas, pegunungan dan sebagainya.  “Saya kira Papua Selatan sudah memenuhi syarat menjadi provinsi sesuai ketentuan PP 78 tahun 2007 tentang tata cara pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah, sebagian besar itu sudah terpenuhi,” katanya.



     Sebagai daerah yang berada diujung paling Timur Indonesia dan awalnya lebih dikenal dengan daerah Boven Digul daerah yang dibangun sejak tahun 1907 oleh belanda untuk buangan para tahan politik  penjajah Belanda dan sekarang telah memiliki sebanyak 225 suku dan bahasa yang berbeda.   Keragaman etnis yang cukup tinggi tersebut terbagi atas penduduk asli Papua seperti Marind, Asmad, Mandobo, Sohoekers dll dengan jumlah populasi sekitar 65 % dan warga pendatang seperti Maluku, Bugis, Tator, Jawa, Buton dll dengan populasi 35 %.    Jumlah keseluruhan penduduk di Provinsi Papua Selatan berkisar 333.572 jiwa yang dirinci untuk setiap Kabupaten yang ada adalah Merauke : 195.716  jiwa, Boven Digul :55.784 jiwa, Mappi : 81.658 jiwa, Muyu : 21.043 jiwa dan Asmat : 76.577 Jiwa.  Populasi tersebut mendiami wilayah Prov. Papua selatan seluas 122.931 km2 yang terdiri Kabupaten Boven Digul 18.108 km2, Kabupaten Muyu 9.453 km2, Kabupaten Mappi 23.176 km2, Kabupaten Merauke 47.407 km2 dan Kabupaten Asmad 24.687 km2.





     Hal senada disampaikan tokoh pemuda setempat, Yohanes, yang mengatakan, Wilayah Papua selatan memiliki kekayaan alam yang melimpah dan belum termanfaatkan secara maksimal. Diharapkan dengan adanya pemerintahan baru hasil pemekaran wilayah, penggalian potensi daerah itu bisa dilakukan secara optimal untuk kepentingan menyejahterakan masyarakat di sana.    Karna saat ini masih banyak rakyat Papua yang hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan   berbagai pembangunan yang dilakukan di wilayah Papua bagian utara tidak pernah dirasakan hasil-hasilnya untuk masyarakat di wilayah Papua bagian selatan.



     Kendala lain yang dialami Papua selatan selama ini dengan keterbatasan kemampuan pelayanan pembangunan di daerah tersebut sehingga banyak masyarakat belum menikmati arti kemerdekaan dan pembangunan sebagai mana di daerah lain, seperti letak geograpis sebagian besar Dataran rendah yang berawa dan hutan tropis serta dibagian utara berbukit terjal dan hutan yang lebat, kota-kota yang dihuni masyarakat masih banyak yang terpencil yang masih sulit komunikasi baik yang di perbatasan, pedalaman maupun yang dipesisir, yang tentunya menghambat berbagai aspek pembangunan, sarana infrastruktur yang belum memadai dan wilayah yang cukup luas sehingga semua itu tentunya membutuhkan satu pelayanan pembangunan tersendiri yang dapat pokus pada kebutuhan daerah tersebut, maka layaklah jika daerah ini bila dimekarkan sebagai satu Provinsi baru. 



     Kondisi tersebut juga berdampak pada perlunya peningkatan pembangunan untuk meningkatkan kekuatan sosial ekonomi masyarakat yang masih lemah termasuk dalam pemanfaatan sumberdaya, Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang masih rendah di daerah terutama dipelosok dan pelayanan pembangunan infrastruktur untuk kemudahan masyarakat agar mobilitas dan dinamisasi masyarakat dapat tercapai.



     Batas provinsi Papua selatan meliputi sebelah utara Prov Utara Provinsi Papua, Sebelah Barat Prov. Papua Tengah (DOB) dan Prov. Maluku, sebelah Timur Negara Papua New Genea dan sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah perairan Australia, wilayah ini tentunya juga membutuhkan satu penangan serius untuk dapat lebih maju khususnya daerah perbatasan dengan negara tetangga yaitu Papua New Genea dan Australia yang memiliki permasalahan tersendiri seperti adanya warga papua yang mengungsi ke PNG dan pembinaan warga perbatasan, yang tentunya memerlukan penanganan serius agar pembangunan kawasan perbatasan sebagai Beranda NKRI dapat berjalan suskses.
by BakriSupian







Bumi Cenderawasi berhiaskan ukiran Asmat,
Kemerdekaan medium bangsa mewujutkan kehidupan bermartabat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...