Minggu, 17 Juni 2012

Menhut Menolak Dana Asing untuk Konservasi Badak




Jakarta, Senin 04 Juni 2012 : Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menolak kucuran dana asing untuk membiayai upaya konservasi badak bercula satu. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) satwa itu terancam punah  dan menurut CITES  Sejak 2001 badak masuk dalam Appendix I.



"Kita peduli pada kelangkaan badak, karenanya kita berupaya menjaga sekaligus menambah populasi satwa ini di alam dengan biaya sendiri, tak usahlah minta bantuan asing." katanya usai Pencanangan Tahun Badak Internasional 2012 di Jakarta, Senin (4/6).  Beliau menambahkan butuh komitmen dan upaya bersama dalam mengkonservasi dan meningkatkan populasi Badak bercula satu. "Sudah menjadi tanggung jawab kita semua agar secara bersama-sama mendukung konservasi Badak Jawa," ujarnya dan  sekitar Rp3 triliun dana disiapkan untuk menanam atau merehabilitasi hutan dan lahan serta sisanya untuk kegiatan lain termasuk konservasi.

Menurut dia  jumlah badak di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) tinggal 35 ekor sehingga manajemen TNUK dan kelompok kerja penyelamatan badak terus berupaya meningkatkan kualitas habitat serta populasinya.  Kemenhut dengan  Rencana Aksi Penyelamatan Badak Jawa sampai 2017. "Kami targetkan penambahan populasi badak lewat penangkaran dari 35 menjadi 70 ekor pada 2015," kata Darori.

Konservasi Badak Sumatera yang populasinya sekarang diperkirakan 200 ekor, Kemenhut juga miliki program Suaka Rhino Sumatera yang terletak di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.   Bantuan Asia Pulp and Paper (APP) dalam program Aksi Konservasi Badak Indonesia mencakup berbagai kegiatan rehabilitasi dan konservasi yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan, melindungi populasi yang ada serta memberikan program pemberdayaan, kesadaran dan edukasi bagi masyarakat untuk membantu melindungi badak Jawa dan habitatnya.


Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili  Rhinocerotidae   dan satu dari lima badak  yang masih ada. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m, tinggi 1,4–1,7 m dan Ukuran cula biasanya lebih sedikit dari pada 20 cm  lebih kecil dari cula spesies badak lainnya.  Terdapat di Ujung Kulon Pulau Jawa tempat lain terdapat di Taman Nasional Cat Tien Vietnam,   populasi badak berkurang disebabkan perburuan untuk perdagangan Culanya dan semakin berkurangnya  habitat tempat hidupnya. Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas,  hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar.   Perbandingan DNA   mitokondria   memberikan kesan bahwa leluhur badak modern terbagi dari leluhur Equidae   sekitar 50 juta tahun yang lalu. Famili yang masih ada  Rhinocerotidae,  pertama kali muncul pada Eosen akhir di Eurasia dan leluhur spesies badak modern terbagi dari Asia pada awal Miosen.  

Badak Sumatra  Badak bercula dua (Dicerorhinus Sumatrensis) Cula depan lebih besar dari cula belakang, tinggi 120 - 135 Cm panjng 240 - 270 Cm  Berat 909 kg  kulit tidak berlipat , Suka berjalan sehari dapat menempuh 12 km selama 20 jam  sebagian malam hari untuk makan yang mencapai 50 kg.  Populasi diperkirakan mencapai 300 ekor yaitu 250 di Sumatra dan 50 di Borneo.  Badak Sumatra merupakan turunan dari Badak Asia lainnya pada 15 juta tahun lalu tapi yang memiliki kemiripan ldekat dengan dua spesies badak di Afrika (Badak Hitam dan Putih). 
By Bakri Supian














Ramadansyah Badak Sahabat sejati,                                                                             Meski Cula Mahal  hidupnya lebih berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEDDY SUJADI DRUMMER GODBLESS DENGAN KARYANYA TUA-TUA KELADI DI POPULERKAN ANGGUN C SASMI

NusaNTaRa.Com   byAsnISamandaK,          S   a   b   t   u,    0   6      A   p   r   i   l      2   0   2   4 Ian Antono dan Teddy Sujadi...