Kamis, 17 April 2025

PAUS SATU INDIKATOR EKOSISTEM LAUT YANG MASIH SEHAT

NusaNTaRa.Com          

byIrkaBPiranhA,        R    a   b    u,     1   6      A    p    r    i    l      2   0   2   5             

Paus Balin  Barometer ekosistem  perairan laut
Paus   Balin  Selatan  di  Afrika  Selatan telah menunjukkan  tanda - tanda  pemulihan setelah  hampir  punah  akibat  perburuan Paus.   Namun  kini mereka  menghadapi  ancaman  baru dari  perubahan  iklim,   yang  menjadikan  mereka  indikator bagi  kesehatan  ekosiitem  laut.

Hermanus,  sebuah  desa  pesisir  indah di Afrika Selatan,  terkenal sebagai  " Ibu kota  pengamatan  Paus di dunia ".   Lokasinya  ini  menjadi pusat penelitian  Paus  Balin  Selatan  oleh Unit Paus  di Institut  Penelitian  Mamalia  Universitas  Pretoria,  yang di pimpin  oleh ilmuawan  Belgia,   Els Vermeulen.  "  Jumlah  Paus saat ini  hanya  20 persen  dari  populasi  sebelum  masa perburuan  ",   Ujar Cakap Besar Vermeulen sebagaimana di lansir dari  Al  Jazeera.

Penelitian  menunjukkan bahwa perkembangan Paus  menjadi lebih  kurus,  lebih  jarang berkembang biak dan  mulai  mengganti  mangsa utama   mereka.   Melalui  bantuan  Satelit dan  tehnologi modern  lainnya,  para  peneliti kini dapat  melacak pola  makan  dan  migrasi  ikan Paus.

Misalnya,  CTD  yang digunakan sejak  2023  memungkinkan  Paus menjadikan "  ilmuwan warga ",  mengumpulkan  data salinitas  dan  suhu air   saat menyelam  hingga kedalaman  460  meter.   Penelitian ini  menemukan satu  perubahan   yang besar  dalam  kondisi  es  laut  telah   mempengaruhi  habitat  makan  utama mereka,   seperti wilayah  es marginal  tempat krill  Antartika  hidup.

Diperairan Surabaya  pada  minggu 14  mei  2923 telah ditemukan bangkai seekoer  Paus Balin yang biasanya ditemukan hidup  diperairan Australia dan ditemukan juga di Afrika Selatan,  tentang  kematian  ini masih penelitian kala itu.   Paus Balin  yang ditemukan  ini diperkirakan  masih muda  dengan ukuran Panjang Badan 12 meter meski yang dewasa mencapai ukuran 34 meter.  Peristiwa  terdampar Paus balin inipun diperkirakan  ada hubungan  dengan  Ekosisitem perairan habitatnya

Paus kini  harus  beradaptasi  dengan mencari  mangsa  di lokasi  baru,  seperti atau  Sirkumpolar  Antartika,  yang telah  bergesar  sekitar  80  kilometer  ke selatan  dalam 20 tahun  terakhir.    Els Vermeulen  dan timnya  terus  mengembangkan metode  baru untuk  melindungi Paus,   termasuk  menggunakan  kecerdasan  buatan   (AI)  untuk mencocokkan  pola unik  pada  Paus  dan membangun  Katalog digital Paus Balin Selatan.    

Selain itu,  aplikasi  seperti  Happy Whale   telah   membuktikan  efektipitas kontribusi  masyarakat  umum dalam  penelitian paus.   " Paus ini  memberi tahu kita  tentangkondisi  lingkungan  yang tidak  pernah kita  ketahui  sebelumnya ",  Ujar SiDin Vermeulen.

Data ini jelas  memberikan  wawasan  tentang  bagaimana  perubahan iklim  berdampak  pada lautan,   membantu  ilmuwan dan  pembuat  kebijakan  mengambil  keputusan untuk  melindungi  ekosistem  laut dan Paus Balin  Selatan.    Penelitian  ini tidak  hanya penting bagi Paus,  tetapi jug bagi pemahaman Global  tentang Perubahan  Iklim.   "  Masa depan  Paus ada  di tangan  kita  ",  Ujar Sidin Vermeulen mengakhiri cakapnya.


Paus di lautan bernapas  dengan  Paru - paru.

Keberadaan Paus Balin menjadi Indikator  Ekosistem laut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH TELAH MERAWATKU

NusaNTaRa.Com           byMcDonalDBiunG,        S  e  l  a  s  a,    1    8      J    u    n   i      2    0    2    4 Foto Si anak orang P...