NusaNTaRa.Com
byMcDonalDBiunG, M i n g g u, 2 0 A p r i l 2 0 2 5
![]() |
Bob Tutupoly pelantun tembang " Widuri ". |
Bon Tutupoly adalah anak kedua dari lima bersaudara ini tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan kedisiplinan militer, namun bakat seninya mengalir dari orang tuanya - ayahnya seorang pemain suling sementara ibunya seorang penyanyi Gereja. Bob Tutupoly mulai memasuki dunia tarik suara secara professional dengan memasuki dunia rekaman di Jakarta pada tahun 1965 bersama dengan Pattie bersaudara dan akhirnya lebih tertarik bernyanyi dan bergabung dengan Bill Saragih di band The Jazz Riders pada tahun 1960.
Bob Tutupoly telah menunjukkan kecintaannya pada dunia musik sejak usianya masih muda. Ketika duduk d bangku SMA, ia mulai mengenal dunia bernyanyi untuk mendapatkan uang tambahan. Talenta emsnya membawanya bergabung dengan ' Kwartet Jazz di RRI Surabaya ', merekan lagu - lagu Maluku seperti " Mande - mande , dan biasa tampil bareng bersama dengan Band Legendaria seperti The Rider dan Bhinneka Ria dan menjuarai festival band di Surabaya dan se - Jawa..
Mereka juga pernah bermain bersama Trip Los Pancos dan merekam sejumlah lagu seperti Oto Bemo, Kopral Jono bersama Jack Lesmana pada 1960. pada tahun 1965 baru bergabung dengan Pattie Bersaudara dan mulai menggarap album dengan beberapa lagu soporti Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin Ku lupa, Tiada Maaf Bagimu dan Batu Nisan. Ia juga mulai tampil di luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Hongkong. Pada tahun 1966 - 1969 Bob Tutupoly meraih predikat penyanyi kesayangan siaran ABRI dan Golden Records dengan penjualan piringan hitamnya yang laris manis,
Puncak popularitas Bob Tutupoly datang ketika ia membawakan lagu " Widuri " sekitar 1980 - an ciptaan sang maestro Slamet Adeiyadi. Lagu ini tak hanya menjadi Ikon musik, tetapi juga simbol kehangatan dan romansa lintas Generasi. Selain itu, ia melahirkan karya abadi lainnya seperti, " Lidah Tak Bertulang ", " Tiada Maaf Bagimu ", dan " Tinggi Gunung Seribu Janji ".
Bob Tutupoly tak hanya gemilang di dunia musik karena ia juga terkenal sebagai pembawa acara yang sangat Kharismatik. Lewat Kuis Pesona 13, Silih berganti, dan Ragam Pesona, ia membawa nuansa yang santai di ditonton namun tetap elegan ke layar kaca. Bahkan di usia senja, Bob Tutupoly tetap aktip memandu acara Yembang Kenangan di Indosiar yang menghadirkan suasana nostalgia yang indah bagi pemersi acara tersebut menyaksikannya.
Perjalanan Bob Tutypoly juga diwarnai pengabdian didunia intertaitmen khususnya di Luar negeri. Pada 1969, ia sempat tinggal di Amerika Serikat dan mengelola Restoran milik Pertamina di New York. Setelah kombali ke Indonesia pada 1977, ia tersu berkarya hingga mendadi legenda yang namanya tetap abadi di hati para penggemar di tanah air sposialnya. Bob Tutpoly meninggalkan para penggemarnya abadi pada 05 Juli 2022 di usia 82 tahun, but karya dan kenangannya akan terus hidup sebagai bagian dari sejarah seni Indonesia.
![]() |
Bob Tutupoly bersama Helmi Yahya dan Koes Handratmo ..... |
Bob Tutupoly mengumandangkan " Memang lidah tak bertulang ".
Legend penyanyi Indonesia berdarah Maluku menghiasi TVRI 1970 ang.