Kamis, 22 Desember 2016

SOETANTYO MOECHLAS DIBALIK KISAH LUCU " MUKIDI " YANG LAGI VIRAL

NusanTaRa.Com



Aku suka lelucon yang berasal dari sebuah absurditas yang tidak disangka dan menyentuh rasa emosi orang lain,  “   Soetantyo Moechlas  “.    Lewat figur Mukidi, Soetantyo Moechlas mengaku bisa bermain-main dengan ambiguitas, terutama berkenaan dengan pertanyaan moral dan kepatutan. 

Soetantyo Moechlas orang dibalik kisah Lucu "  MUKIDI  "

Hampir semua penggemar dunia maya tanah air sudah merasakan bagaimana kocaknya kisah MUKIDI yang akhir-akhir ini mulai viral di media social yang tampil sederhana apa adanya dan bergaya berbagai karakter bisa Jawa, Sunda, Betawi dll.   Sesungguhnya ia hanya sebuah karya yang telah lama terbit sekitar tahun 1990 an meski dalam bentuk kisah dalam siaran Radio Prambros oleh seorang yang sesungguhnya hanyalah seorang pensiunan produck manager perusahaan farmasi yang banyak bergaul dengan kalangan broadcast dia adalah Soetantyo Moehlas (64).

Sebenarnya Soetantyo sendiri tak menyangka Mukidi kini bak selebritas yang dicari - cari masyarakat di dunia maya.    "  Saya malah tahunya dari keponakan yang ngasih tahu kalau cerita lucu tentang Mukidi lagi jadi pembicaraan di sosial media. Nggak nyangka juga kok jadi tenar begitu  ",  ujar Soetantyo dengan nada ramah, Sabtu (27/8/2016).   Sehingga  Soetantyo yang  tinggal di kawasan Bekasi ini jadi ramai kedatangan wartawan dan tamu,   bahkan  saat menghadiri acara kondangan  ia  jadi buruan warga untuk berfoto bareng.   Laman facebook Soetantyo pun kini ramai disambangi orang,  padahal  tahun 2012 saat ia pertama kali menulis cerita-cerita lucunya tentang Mukidi laman di blognya, tak ada yang komen atau like.

Usia kisah Mukidi sebenarnya sudah hampir dua dekade. Waktu itu Soetantyoa Muchlas  atau yang dipanggil dengan Yoyok rajin mengirim cerita Mukidi ke program Ida Krisna Show di radio Prambors, yang dibawakan oleh penyiar Krisna Purwana dan Ida Arimurti di era 80-an.    Sebelum  ia memulai mengirim cerita-cerita itu Yoyok memang  sudah dikenal seorang yang kocak.  Ketika para rekannya jenuh dalam acara kantor di Hotel Horison Ancol tahun 1986, dia mengibur mereka dengan kisah Mukidi,   "  Itu adalah pertama kalinya gue coba membuat orang lain tertawa  "  ujar  pria berusia 64 ini.

Menurut Soetantyo sejarah cerita tentang  Mukidi  semuanya berawal pada tahun 1990-an di acara radio Prambors Ida Krishna Show kemudian pindah keacara Radio Delta FM.   Soetantyo sejak awal aktip mengirimkan karya – karya lucunya ke program acara Radio tersebut sebagai hiburan, karena ketekunannya kemudian karya beliau tersebut di terbitkan dalam buku hingga 2009 Soetantyoa telah menerbitkan tiga buku yang memuat kisah lucu  Mukidi.    Cerita tentang kelucuan Mukidi baru dapat dipostingnya ke dunia Blogg  pada tahun 2012 setelah sahabatnya membikinkannya blogg  yakni ceritamukidi.wordpress.com.

Ide untuk menggunakan nama Mukidi bagi  Soetantyo yang lekat dengan topi petnya layaknya seorang seniman,  muncul taba-tiba saja,   "  Nama Mukidi itu kan gampang diingat.   Nama Mukidi itu menggambarkan orang yang sederhana dan lugu, saya nemu saja nama ini. Tidak ada inspirasi dari sosok tertentu,"  ujar  pria asal Purwokerto ini.   Initial khas Mukidi lainnya  dalam kisah-kisah lucunya seperti diperkirakan berusia 40-an tahun, Seorang perantau yang berasal dari Cilacap, tinggal di Bekasi, memiliki istri Markonah dan anak bernama Mukirin dan Mukiran serta sahabat Wakijan.

Soetantyo Moechlas pria kelahiran 7 Februari 1954, mengaku bahwa memposting kisah mukidi ke laman  Facebooknya setelah viral di sosmed dengan semakin riuhnya komentar yang masuk, ia menambahkan bahwa tidak semua kisah lucu  Mukidi yang beredar di sosial media  bersumber dari blog miliknya,  ada juga yang berbeda  untuk membedakannya cerita Mukidi bukan karyanya  bahasa yang dipakai vulgar dan beberapa kisah lama yang diadaptasikan orang ke karakter Mukidi.

Pada tahun 2012 banyolan Mukidi pernah akan ia coba untuk di filmkan, ketika ia ditemui Deddy Mizwar  sebelum ia menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat  dan seorang sutradara, yang memintanya membuat naskah untuk film humor Mukidi.     Karena cukup sulit untuk merangkai kisah humor yang telah ia tulis menjadi cerita yang panjang akhirnya film tersebut batal.   "  Saya memang membuat cerita Mukidi pendek-pendek agar gampang gongnya, kalau dibuat film sulit, karena kalau film agak panjang  " ujarnya  Soetantyo, tapi ia mengaku  bila ada yang kembali menawarinya untuk mengangkat kisah Mukidi di layar lebar, Soetantyo mengaku siap dan menganggapnya sebagai satu tantangan baru untuknya.

Menurut  Yoyo Sosok kisah Mukidi  mudah diterima masyarakat,  Selain namanya mudah diingat, Mukidi ini sosok yang nyeleneh.   Aku suka lelucon yang berasal dari sebuah absurditas yang tidak disangka dan menyentuh rasa emosi orang, atau tampak ambigu, prinsipnya Mukidi tidak pernah dibuat untuk berusaha melucu.   Dengan adanya absurd dan ambiguitasnya maka pembaca akan otomatis tertawa, tidak bingung mencari lucunya di mana.   Humor atau kelucuan itu tidak memaksa, tapi juga tidak selalu identik dengan tawa.   Tertawa hanya satu respons saja menanggapi humor,  kalau memang lucu pasti akan membuat orang jadi penasaran untuk mengikuti terus, kalau tidak lucu ya akui saja dan katakan. Cuek saja, dan jangan berharap orang akan tertawa dari cerita Anda.
byLasikuAgay
 
Kisah-kisah lucu MUKIDI : 


Naik Unta

Mukidi lagi melancong ke Arab, seperti orang Indonesia yang lainnya. Dia juga ikut tour naik unta. Tapi unta di Arab tidak seperti unta di Indonesia, ketika Mukidi bilang, “ duduk ” dan unta langsung duduk.
Namun lain kejadiannya. Unta di Arab, walaupun Mukidi sudah bilang: “Duduk, sit.. sit, jongkok, diuk.”
Sang unta tetap berdiri, dan akibatnya Mukidi tidak bisa naik.

Pawang Unta (PU): “Bilang Assalamualaikum, baru unta duduk.”
Mukidi: “Asalamualaikum” langsung onta duduk, Mukidi naik, unta langsung berdiri lagi.
Mukidi: “Jalan.. jalan..” unta tetap diam. Dipukul pukul punggungnya, unta tetap tidak mau jalan.
PU :”Bilang Bismillah “
Mukidi : “Bismillah”
Onta jalan, Mukidi senang jalan naik unta dengan Pawang Unta berjalan di sampingnya.
Tak lama kemudian Mukidi bertanya, “Pawang. Bagaimana cara nyuruh untanya lari ya?”

PU: “Bilang aja Alhamdulilah”
Mukidi : “Alhamdulilah.” Dan unta pun berlari.
Mukidi senang sekali. Saking senangnya Mukidi bilang lagi “Alhamdulilah.” Dan si unta berlari tambah kencang, dan si Pawang Unta makin ketinggalan.
Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Unta baru ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti

Dari jauh PU berteriak: “Kalo mau berhenti bilang Innalillahi..”
Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar. Dan si unta terus berlari dengan kencang. Sampai akhirnya di kejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yang sangat dalam. Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta: “Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!”
Unta tetap berlari, jurang sudah terpampang di depan mata. “Mati gue!” kata Mukidi. Tahu dia akan jatuh kejurang dan mati.
Dalam kepanikannya dia berteriak: “Innalillahi..!!” sambil memejamkan mata pasrah. Unta mendadak berhenti. Dan ketika Mukidi membuka mata. Dia melihat persis di tepi jurang. Saking senangnya tidak jadi mati, Mukidi berteriak: “Alhamdullilah!”

No Mercy
Mukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos.
“Bisa saya bantu nek?”
“Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak.”
“Ada lagi nek?”
“Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?” Mukidi mengangguk. Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai.
“Cukup nek?”
“Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis: maaf tulisan nenek jelek.”


Mukidi Polos suka bikin ngakak,
Bukan lucu gue tertawa tapi ketekku tergitik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HALIS MUHAMMAD NUR KERJA KERAS SUKSES SULAP PANTAI MASIRETE JADI TEMPAT USAHA WISATA

NusaNTaRa.Com     byLaCappotttA.         S   a   b   t   u,    2   7      A    p    r    i    l      2   0   2   4      Pantai Masirete yang...