NusaNTaRa.Com
byBahrIHasupiaN, S e l a s a, 1 3 A p r i l 2 0 2 1
“ Setiap kali kami berdoa kepada Bapa di Surga,
semoga suatu hari nanti kami punya gereja ya ada atap dan dinding yang kokoh. Agar
kami tidak perlu khawatir gereja roboh saat hujan angin kencang. Kami
hanya bisa berharap, kami bisa memperingati Paskah nanti dengan rasa
tenang ”, setidaknya demikian ujar Jemaat setiap beribadah di Gereja Pos PI GKST di Suku Laudje,
Sulawesi Tengah. Gereja ini menjadi
satu-satunya rumah ibadah bagi 20 jemaat. Dipimpin oleh Pdt. Medis Tamsur. S,
Th, mereka terus beribadah meski saat cuaca buruk.
Didirikan
pada tahun 2019, domikianlah koadaan Gereja Pos Pelayanan GKST Pekabaran Injil
Bambasiang di Desa Bambasiang Kec. Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Hanya berdindingkan kayu lapuk dan bambu, beratapkan daun rotan dan tempat duduk dari
batang kayu. Atap daun rotan tak bisa
menahan air hujan yang masuk, membuat lantai beralas tanah tergenang becek dan
menjadi lumpur licin. Bahkan sebagian bangunan gereja tak tertutup dinding dan
atap sama sekali.
“ TUHAN pasti mendengar seruan dan doa
umat-Nya ”, Setidaknya demikianlah kali doa
setiap jemaat Gereja Pos PI GKST di Suku
Laudje, yang berharap bisa punya gereja yang layak, tentunya Gereja yang memiliki atap serta dinding
yang kokoh dan mereka terhindar rasa takut
gereja mereka akan roboh sewaktu-waktu.
Didirikan
pada tahun 2019, gereja ini menjadi satu-satunya tempat beribadah bagi 20
kepala keluarga di Desa Bambasiang, Kec. Palasa, Kab. Parigi Moutong. Gereja
yang selalu terisi penuh meski kondisinya sangat mengenaskan. Setelah 2 tahun berdiri sejak
2019, kayu dan penyangga gereja sudah lapuk, atapnya sudah banyak yang
bocor pula. Ketika hujan angin, air hujan akan menerobos atap dan mengguyur
jemaat yang tengah beribadah keadaan ini menjadi lebih parah manakala lantai
yang beralas tanah itu akan becek parah dan berubah menjadi lumpur licin.
Tersentuh
dengan kondisi Gereja Pos Pelayanan GKST Pekabaran Injil Bambasiang, Yayasan
Madago Indonesia berusaha mewujudkan kerinduan Pdt. Madis Tamsur, S. Th dan 20
jemaat Gereja untuk dapat beribadah di gedung gereja yang layak. Mari kita dukung pembangunan Gereja untuk Pdt. Medis Tamsur, S.
Th dan 20 jemaatnya. Kiranya mereka tetap setia kepada Tuhan dan
tidak mudah menyerah dalam beribadah dan terus menjalani kehidupan meskipun kondisi
yang sulit ini. Mewujutkan masyarakat agamais dengan nilai hidup berketuhanan dan mewujutkan
satu kehidupan berbangsa yang harmonis menuju bangsa yang sejahtera dan kuat.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah ibadah gereja Kumuh menjadi lebih layak untuk ibadah sebuah bangunan permanen sekitar Rp 246.892.307, dan yang telah terkumpul dari para penyumbang sekitar Rp 300.000.000 per 16 Maret 2021. Bangunan ini dalam tahap pengerjaan awal semoga dapat berjalan lancer untuk diketahui bahwa para jemaahnyapun saat ini banyak terlibat dalam pembangunan gereja bak rindu rumah tuhan yang lebih baik.
Kepedihan
terberat berdoa pada Tuhan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar