NusaNTaRa.Com
byRyaNSyaHPutrA, R a b u, 2 5 A g u s t u s 2 0 2 1
Indonesia
telah menyelesaikan pembuatan Mandalika International Circuit di Bima dan Indonesia tengah menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah
balapan bergengsi di dunia, tidak hanya MotoGP
dan World Superbike saja bahkan dikabarkan Indonesia siap
untuk menggelar balapan Formula 1.
Mandalika International Street Circuit telah melakukan diskusi dengan
Formula 1 untuk menjadi tuan rumah balapan mobil jet darat tersebut. Sirkuit Mandalika dirancang untuk memenuhi standar Grade A FIM untuk
menggelar MotoGP dan standar Grade 1 FIA syarat menyelenggarakan Formula 1.
"Sirkuit
kami bisa memenuhi grade A FIA yang akan menggelar F1 dan kami sudah berdiskusi
dengan F1 di Lombok," kata CEO Mandalika Grand Prix Association Ricky
Baheramsjah dikutip Pitpass. Formula 1
merupakan salah satu olahraga paling mahal di dunia -- bahkan bisa jadi yang
termahal. Bukan cuma bicara teknologi mobilnya, tapi juga soal biaya
penyelenggaraan yang sekali race saja membutuhkan biaya sekitar Rp 1,1 triliun.
Tentunya
ada sejumlah perbedaan dalam menggelar
balapan Formula 1 dan MotoGP, termasuk dengan biaya yang digelontorkan terlebih diketahui Formula 1 merupakan salah satu olahraga termahal di
dunia. Dilansir dari beberapa sumber menggelar satu balapan F1 membutuhkan biaya
paling tidak Rp 1,1 miliar untuk berbagai biaya, untuk menggelar F1 setiap negara harus
membayar Commitment Fee dengan biaya masing-masing negara berbeda.
Negara
tetangga Vietnam yang (sempat berencana ) menggelar balapan F1 pada 2020 (namun
gagal karena pandemi COVID-19 dan kemudian dihantam isu korupsi) harus membayar
commitment fee sebesar 42,9 juta dollar AS,
setara dengan Rp 587 miliar. Beberapa
negara lain harus membayar commitment fee lebih besar, seperti
Azerbaijan, Rusia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab yang harus membayar hingga
USD 60 juta atau sekitar Rp 821
miliar untuk sekali balapan.
Menariknya
lagi, commitment fee ini terus naik setiap tahun. Padahal, umumnya saat sebuah
negara sepakat untuk menggelar balapan F1 di wilayahnya, maka kontraknya akan
berdurasi beberapa musim sekaligus (misalnya 10 tahun). Jadi saat sebuah negara
berkomitmen menggelar balapan F1 maka pengeluaran setiap tahun untuk commitment
fee akan terus melonjak. Commitment fee
tersebut tentu saja belum mencakup keseluruhan biaya penyelenggaraan F1
alias masih ditambah dengan cost
penyelenggaraan, ini merupakan jumlah yang harus digelontorkan promotor untuk
mengelar tiga hari balapan (Jumat-Sabtu-Minggu) plus segala persiapannya.
Azarbaijan Circuit yg berada dalam kota |
Dikutip
dari Forbes, dana promotor balapan rata-rata sekitar US$ 40 juta atau sekitar
Rp 575 miliar untuk menggelar satu balapan
bermakna bahwa perhitungan kasar
untuk biaya penyelenggaraan F1 mencapai Rp 1,1 triliun. Sebagai catatan, biaya promotor dan
commitment fee itu masih harus ditambah dengan biaya pembuatan sirkuit. Ini
tentunya berlaku buat negara yang berniat ikut menghelat F1 tapi belum punya
lintasan. Sementara jika Indonesia mau mengajukan diri, Sirkuit Mandalika sudah
siap digunakan.
Besarnya dana yang harus digelontorkan persatu
kali balapan dan tidak sebanding
dengan pemasukan membuat banyak Negara menarik diri. Seperti Grand Prix Malaysia yang akhirnya
tidak memperpanjang kontrak pada tahun 2018 karena semakin besar dana yang
harus dikeluarkan, Grand Prix India yang terpaksa terhenti di
tahun 2013 karena terlilit utang sebesar US$ 51,4 juta (Rp 740 miliar)
atau Grand Prix Korea Selatan juga
dihentikan setelah digelar selama 3 musim saja yakni dari 2010-2013karena pihak
penyelenggara dirugikan dan sepinya peminat.
Penyelenggaraan Formula One ini hamper seluruh pembiayaan balapam didanai oleh Romorentah masing – masing Negara tuan rumah, pada tahun 2015, dari 19 balapan yang digelar, 15 di antaranya dibiayai oleh negara (pemerintah negara tuan rumah). Sejalan dengan anggapan bahwa balapan F1 merupakan ajang promosi sebuah negara, terutama terkait 'jualan' wisata. Sehingga menjadi alasan bahwa balapan dalam kota seperti di Singapura dan Monaco, menjadi seri yang dianggap paling eksotis dan berpeluang mendapat penonton televisi lebih banyak.
Anak
melayu melaju dilitar Maut,
Mandalika
siap gelar FORMULA ONE berbiaya Rp 1,1
T.
NusaNTaRa.Com Advertisessment
Melayani Pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0812 5856 599
Tidak ada komentar:
Posting Komentar