NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG
Kesan religius lebih terasa di Kota
Banda Aceh kala menikmati malam
pergantian tahun baru 2018 berbanding kemeriahan sebagaimana di kota lain dgn pesta kembang api dan musik, tidak sebagaimana biasanya
dengan kota – kota besar lainnya di
Indonesia dimana warga dan pemerintahnya akan merayakannya dengan meriah dan
disambut secara khusus dengan berbagai kegiatan. Daerah Istimewa Aceh dengan Qanumnya yaitu
peraturan daerah Aceh yang dibentuk oleh Perwakilan Rakyat Aceh, Pemerintah
daerah dan Wali Nanggroe Aceh berasaskan Hukum Islam tidak merayakan Malam
tahun baru masehi secara khusus dan
menjadikan pergantian tahun baru Hijriah sebagai hari yang lebih di
semarakkan.
Untuk lebih mengenal Aceh lebih jauh
terutama keadaan di malam tahun baru 2018, aku mengitari kota banda aceh
dimalam tersebut dengan menggunakan kendaraan angkutan umum Bentor (Becak
Motor), aku tidak memilih mobil karena Bentor adalah angkutan khas yang hanya popular
di Kota Medan dan Banda Aceh sehingga hal ini dapat memberikan kesan lebih special
akan Serambi kota Mekah ini. Sepanjang
malam mengitari tempat keramaian kota Banda Aceh ditemani Pak Aad sebagai
pengemudi Bentor meliuk di jalan raya ditengah keramaian mobil yang lebih banyak
berseliweran dengan kelajuan yang sedang.
Meski keramaian di malam tahun baru
2018 yang saya mulai jam 21.10 Wit tidak sebagaimana kota lain di Indonesia
tapi keadaan malam tersebut setidak lebih ramai dari malam biasanya sebagaimana
kata Pak Aad, mungkin karena masyarakat Aceh banyak mengenal Penyambutan tahun
baru yang diselenggarakan masyarakat dunia sehingga tertarik juga untuk turut
memeriahkan malam tersebut dan karena banyaknya Wisatawan yang datang ke kota
tersebut saat itu baik manca Negara maupun Domistik turut menyemarakkan malam
itu. Suasan sakral atau beriman akan
lebih terasa ketika melintasi daerah masjid-mesjid
yang banyak terdapat di sana seperti
Mesjid Raya Baiturrah Aceh, karena di daerah itu kita akan mendengarkan suara
pembacaan ayat-ayat suci alquran sekelompok
pengajian atau pembacaan zikir secara bersamaan.
Tepat – tempat lain yang cukup ramai
saat malam itu adalah kawasan Simpang Lima Aceh, Pasar Aceh, Pusat Perbelanjaan
di seputar jalan KH. Ahmad Dahlan, Pasar
Paneyeum dan Pantai Ulee Lhue karena kepadatan kendaraan serta keramaian
pengunjung berjalan – jalan sambil berbelanja dan mampir di warung – warung yang
banyak berjejer di sana menikmati kuliner khas Aceh dan tidak lupa menyedut “ Kopi Aceh
“. Melewati kawasan jalan Nyak
Arief yang merupakan daerah perkantoran diantaranya Kantor Gubernur Aceh dan
Hotel seperti Hotel Raya jalan ini terasa lebih tenang meski dibeberapa titik
yang banyak Restoran dan Kedai Kopi suasananya akan lebih meriah.
“
Kenapa kita mesti memeriahkan malam tahun baru masehi kalau kita punya
malam tahun baru sendiri yang sesuai dengan agama Islam atau merayakan Maulid
hari lahir nabi Muhammad karena akan membuat kita mendapat amal disisi
Allah “, Ujar SiDin Aad berceloteh sesekali
sembari mengemudikan Bentornya. Bagi Pak Aad Bentor merupakan mata
pencahariannya untuk membiayai keluaranya, meski ia pernah berkeluh kesah bahwa
keberadaan Bentor saat ini sudah semakin kurang karena Program pasca Tsunami
yang mengeluarkan kredit motor secara mudah sehingga hampir semua rumah punya
motor dan sebagian Bentor dirubah menjadi alat angkut dan toko berjalan.
Tepat jam 13.35 Wit malam, Acara mutar-mutar menikmati malam tahun Baru
2018 di Banda Aceh bersama Pak Aad ku akhiri dengan menikmati “ MIE ACEH
“ di Mie Razali yang terdapat di Jalan Panglima Polim kawasan Simpang
Lima Banda Aceh, sebuah kedai Mie yang sangat melegenda di Aceh dan telah ada
sejak 1967 banyak dikunjungi para pejabat di dindingnya terpampang Poto
Jokowi ketika mengunjungi tempat tersebut.
Warung ini dipenuhi pelanggan dari luar Banda Aceh diantaranya dari Medan, Jakarta, Batam dan
dari daerah seperti Maelaboh. Seorang
Pemuda dari Medan mengatakan, “ Malam tahun baru di Banda Aceh tidak bakalan ada Pesta
Kembang Api dan Pesta Musik, tapi di Sabang hal demikian tidak di larang
sehingga banyak turis Manca Negara malam ini berpesta disana “.
" Simpang Lima " Banda Aceh |
Qanum aturan Islam Masyarakat Aceh,
Tahun Baru 2018 Aceh tanpa suara dan cahaya yang riuh.
Asik ....... Tenang, mistis tapi semarak dan penuh rahmat
BalasHapus