NusaNTaRa.Com
byBakrIRoYMarteN, M i n g g u, 1 8 M a r e t 2 0 2 3
Apa yang
ada di ingatan Anda soal Indramayu ? Kabupaten di Jawa Barat ini merupakan salah
satu daerah yang berada di jalur pantura dan berbatasan dengan Cirebon, Majalengka, Sumedang dan Subang.
Selama ini Indramayu dikenal sebagai kota manga, dalam
bahasa Indramayu, mangga disebut pelem yang banyak
tumbuh subur dan banyak ditanam
oleh masyarakat setempat di pekarangan rumah hingga perkebunan.
Mangga yang paling terkenal ialah jenis cengkir, selain dengan kekhasan mangganya, Indramayu juga memiliki berbagai masakan yang khas dan sulit ditemukan di daerah lain dengan rasanya yang cukup Yammik. Maka jangan sampai lupa untuk meluangkan waktu untuk berwisata kuliner saat berkunjung ke sana, lebih kenal lebih tambah pengalaman NusaNTaRa anda. Berikut ini beberapa makanan tradisional khas Indramayu yang wajib dicoba seperti Burbecek, Pedesan Entok, Pindang Gombyang Manyung, Mi Ragit dll. :
Burbacek
Siapa yang
tak suka makan bubur ? Hidangan lembut dan hangat ini biasanya pas
disantap untuk sarapan. Bila di daerah
lain bubur biasa disajikan dengan potongan daging ayam, kuah kuning
dan kerupuk maka di Indramayu ada varian kuliner
yang berbeda dengan namanya burbacek, perpaduan antara bubur,
rumbah dan cecek. Rumah merupakan masakan yang terdiri dari
sayuran seperti kangkung, taoge, dan daun semanggen yang dibumbui saus kacang
seperti pecel. Sedangkan cecek artinya kulit sapi, biasanya dimasak dengan
bumbu kemiri, daun jeruk, kencur, dan kelapa.
Sederhananya,
Burbacek merupakan sajian bubur dengan isian sayuran dan kulit sapi dengan saus
kacang, untuk menambah kelezatan, bubur juga ditambahkan kuah kaldu ikan pindang yang sebelumnya telah dimasak dengan bawang
merah dan cabai. Secara keseluruhan, rasa burbacek ini unik, meriah dan gurih artine rugi kalau belum menikmati
sajian NusaNTaRa ini.
Mi
ragit Indramayu
Selama
bulan puasa tiba, mi ragit banyak dicari-cari untuk menu berbuka. Hidangan ini
terdiri dari mi telur dengan kaldu perpaduan antara udang dan santan, taburan
ebi, udang, dan irisan telur rebus atau dadar.
Rasanya asin gurih dan nikmat disantap hangat-hangat. Biasanya mi ragit
juga bisa ditambahkan sayuran seperti kubis dan sambal kacang, Mi ragit banyak dijual di kawasan kampung
kuliner di Jalan Kapten Arya Kelurahan
Karangmalang Jukarta.
Saat momen
bulan Ramadhan di Indramayu,
Rasane tidak pas kalau tidak menikmati takjil khas asal
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini. Ya, takjil khas Indramayu ini selalu
menjadi primadona saat bulan ramadhan.
Ragit adalah takjil favorit yang selalu diburu oleh umat muslim di
Kabupaten Indramayu saat ngabuburit atau waktu sore tiba. Maklum, Ragit hanya dijual saat bulan ramadhan.
Selain hanya dijual saat Ramadhan, Ragit menjadi penanda bahwa bulan Ramadhan
telah tiba.
Pindang
gombyang manyung
Bahan dasar
pembuatan pindang gombyang manyung ialah kepala ikan manyung atau yang biasa
diolah menjadi ikan asin jambal roti.
Sesuai namanya, pengolahan masakan ini dengan dipindang. Setelah
dibersihkan, kepala ikan digarami dan dibumbui dengan lengkuas, kunyit, asem
jawa, cabai rawit, jahe, bawang merah, bawang putih, tomat, kacang tanah dan kemiri,
kemudian direbus sampai kering.
Nama gombyang sendiri merujuk pada sesuatu yang besar, menggambarkan
ukuran kepala ikan. Setelah matang, rasa pindang gombyang manyung ini cenderung
pedas manis bercampur sedikit asam. Paling nikmat disantap dengan nasi hangat.
Bukan
sembarang ikan, manyung alias ikan gombyang adalah ikan laut kerabat lele dan
patin, ciri-cirina memiliki kumis, tidak bersisik, dan berkepala
besar merupakan ciri utama ikan ini. Ikan yang menghasilkan banyak daging ini
banyak ditemukan di perairan pantai utara Jawa, termasuk Indramayu. Untuk menu
pindang, bagian kepala ikan yang digunakan.
Untuk meminimalisir bau amis
kepala ikan dengan melumurinya dengan air larutan asam jawa dam
rebus kepala ikan untuk melembutkannya.
Pedesan
entok
Masakan
lain yang wajib dicoba di Indramayu ialah pedesan entok, sebagaimana
namanya maka hidangan ini ialah entok atau itik dengan bumbu
pedas, sekilas penampilannya mirip
dengan gulai bebek, tapi dimasak tanpa santan.
Untuk membuat menu ini, bahan dan bumbu yang dibutuhkan antara lain
entok, tomat, daun jeruk, serai, kecap manis, cabai merah, bawang merah, bawang
putih, 1 litir air, kunyit, lengkuas,
garam, minyak makan dan kemiri semua
secukupnya.
Bila semua
udah siap maka, Pertama rendam dulu
daging entog atau daging bebek dengan cuka, kemudian masukkan setengah sendok
teh garam, diamkan rendaman ini selama
kurang lebih 15 menit, setelah itu bilas dan tiriskan. Panaskan minyak goreng untuk menumis bumbu
halus sampai aroma harum tercium,
Tambahkan serai, lengkuas, daun jeruk, daun salam dan aduk merata, Masukkan daging entog dan beri air sampai
daging terendam serta aduk merata dan tutup. Kalau airnya sudah mendidih, tambahkan
garam, gula serta bumbu penyedap rasa kemudian aduk merata dan tutup
kembali. Terakhir, cep sampai airnya menyusut dan kemudian pastikan
kalau daging bebeknya sudah terasa empuk dan tes rasanya , Kalau sudah pas, angkat dan sajikan
Hidangan ini akan lebih nikmat bila dimasak di atas tungku kayu bakar. Konon, cara memasak ini mampu menghilangkan bau amis pada daging entok dan rasanya jadi lebih gurih karena bumbu-bumbunya meresap dengan maksimal.
Jalan di Pantura
jadi asik jika nangkring di Kulinernya.
Masakan Indramayu
dari dulu terkenal kelezatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar