Rabu, 01 Maret 2023

HASIL MUKTAMAR INTERNASIONAL FIQIH PERADABAN I REKOMENDASI 1 ABAD NU : MENOLAK KHILAFAH DAN MENDUKUNG PBB

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakrI,  S e l a s a,  0 7   F e b r u a r i   2 0 2 3   

KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dan Yenny Wahid membacakan piagam rekomendasi Muktamar Fiqih Peradaban di acara Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (07/02/2023).

NU Online Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La yang dibuka  socara rosmi oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, di Surabaya pada Senin   (06/02/2023) kemarin membuahkan sejumlah butir rekomendasi.    Forum yang diperkirakan dihadiri  sekitar dua ratus  ulama dari berbagai negara ini mengundang sedikitnya 15 pakar sebagai pembicara kunci,  baik dari dalam nogeri maupun luar nogeri dalam forum ini diharapkan peran besar  Ulama dalam menggaungkan narasi pembangunan kemaslahatan umat manusia.

Piagam rekomendasi Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I ini tersedia dalam 2 versi bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Indonesia.   Piagam ini dibacakan oleh KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dan Yenny Wahid di acara Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo,  Selasa   (07/02/2023).   Berikut ini adalah rekomendasi Muktamar Internasional Fiqih Peradaban  I   : 

Nahdlatul Ulama berpandangan bahwa pandangan lama yang berakar pada tradisi fiqih klasik,  yaitu adanya cita-cita untuk menyatukan umat Islam di bawah naungan tunggal sedunia atau negara Khilafah harus digantikan dengan visi baru demi mewujudkan kemaslahatan umat.   Cita-cita mendirikan kembali negara Khilafah yang dianggap bisa menyatukan umat Islam sedunia, namun dalam hubungan berhadap-hadapan dengan non-Muslim bukanlah hal yang pantas diusahakan dan dijadikan sebagai sebuah aspirasi kedepan pada saat ini.

Akhir – akhir ini banyak bukti dimana melalui upaya  untuk mendirikan negara ISIS.  Di mana berbagai upaya ini terlihat semakin akan berakhir dalam kekacauan dan justru berlawanan dengan tujuan-tujuan pokok agama atau maqashidu syariah yang tergambar dalam lima prinsip; menjaga nyawa, menjaga agama, menjaga akal, menjaga keluarga, dan menjaga harta.   Yang semakin sulit kita tegakkan karena semakin apresiatipnya kondisi masyarakat sekarang dan ketidak mapanan kita hingga hari ini baik dalam kemapanan ukhuwa maupun kesadaran ummat akan tantangan hidup lebih matang.

Dalam kenyataannya, usaha-usaha untuk mendirikan kembali negara Khilafah, nyata-nyata bertabrakan dengan tujuan-tujuan pokok agama tersebut. Ini dikarenakan usaha semacam ini akan menimbulkan ketidakstabilan dan merusak keteraturan sosial politik. Lebih dari itu, jika pun akhirnya berhasil, usaha-usaha ini juga akan menyebabkan runtuhnya sistem negara-bangsa serta menyebabkan konflik berbau kekerasan yang akan menimpa sebagian besar wilayah di dunia. Sejarah menunjukkan, kekacauan karena perang pada akhirnya akan selalu didampingi dengan penghancuran yang luas atas rumah ibadah, hilangnya nyawa manusia, hancurnya akhlak, keluarga, dan harta benda.

Dalam pandangan Nahdlatul Ulama, cara yang paling tepat dan manjur untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam sedunia (al-ummah al-islamiyyah) adalah dengan memperkuat kesejahteraan dan kemaslahatan seluruh umat manusia, baik muslim atau non-Muslim serta mengakui adanya persaudaraan seluruh manusia, anak cucu Adam (ukhuwah basyariyyah).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berikut piagamnya memanglah tidak sempurna dan harus diakui masih mengandung masalah hingga saat ini. Namun demikian piagam PBB itu dimaksudkan sejak awal sebagai upaya untuk mengakhiri perang yang amat merusak dan praktik-praktik biadab yang mencirikan hubungan internasional sepanjang sejarah manusia. Karena itu, Piagam PBB dan PBB itu sendiri bisa menjadi dasar yang paling kokoh dan yang tersedia untuk mengembangkan fiqih baru guna menegakkan masa depan peradaban manusia yang damai dan harmonis.

Dari pada bercita-cita dan berusaha untuk menyatupadukan seluruh umat Islam dalam negara tunggal sedunia, yaitu negara khilafah, Nahdlatul Ulama memilih jalan lain, mengajak umat Islam untuk menempuh visi baru, mengembangkan wacana baru tentang fiqih, yaitu fiqih yang akan dapat mencegah eksploitasi atas identitas, menangkal penyebaran kebencian antargolongan, mendukung solidaritas, dan saling menghargai perbedaan di antara manusia, budaya, dan bangsa-bangsa di dunia, serta mendukung lahirnya tatanan dunia yang sungguh-sungguh adil dan harmonis, tatanan yang didasarkan pada penghargaan atas hak-hak yang setara serta martabat setiap umat manusia. Visi yang seperti inilah yang justru akan mampu mewujudkan tujuan-tujuan pokok syariah.

Disisi lain, Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani menilai Nahdlatul Ulama berperan besar dalam menggaungkan narasi pembangunan kemaslahatan umat manusia  dan  salut dengan upaya NU sebagai fasilitator melalui kegiatan Muktamar Internasional Fiqih Peradaban ke-1 tersebut.     Ini akan sangat berpengaruh besar terhadap dunia dan ini sudah menjadi berita besar bahwa ada ulama dunia berkumpul di sini  ”,   Ujarnya kepada NU Online di sela-sela pembukaan acara Muktamar Internasional Fiqih Peradaban ke-1.

Cucu ke-25 Syekh Abdul Qadir al-Jailani ini juga melihat gelaran tersebut menggambarkan peran NU dalam menjembatani dialog peradaban Islam Timur dan Barat,     Agar saling mengenal antara ulama Timur dan Barat dengan wasilah Nahdlatul Ulama, antara orang Arab dan non-Arab. Ini sangat bagus sekali jadi membuat jembatan timur dan barat ini sangat bagus sekali  ”,  Cakap,Syekh Abd, Qadir al-Jailani dengan Soppengernya (Jumawanya).   Ia bahkan berharap, kegiatan akbar yang mengundang ratusan ulama dalam dan luar negeri itu berkelanjutan sehingga bisa digelar secara kontinu,     Ini harusnya diselenggarakan bukan cuma pada satu abad, tapi lima tahun sekali   “,  Cakapnya.

NU Gelar Fikih Peradaban

 


Beriman berkehidupan Damai dan Sejahtere.

Muktamar Internasional Fiqih Surabaya, Khilafah No PBB Oke

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...