NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, J u m ‘ a t, 2 6 N o v e m b e r 2 0 2 1
Indonesia mampu mencetak
surplus nilai ekspornya ke China untuk pertama
kalinya pada tahun ini, dengan catatan total nilai perdagangan Indonesia dengan Cina
pada periode Januari-Oktober 2021
mencapai US$ 86 miliar. Nilai ekspor
tahun 2021 diperkirakan menyentuh angka di atas US$ 200 miliar (Rp 2.860 triliun),
atau tertinggi sejak 2011, konaikan
harga komoditas dan meningkatnya permintaan global akan komoditas Indonesia membuat
ekspor Indonesia pada tahun ini melonjak tinggi borbanding tahun-tahun
sebelumnya.
Sebagai catatan, ekspor
Indonesia pada tahun 2011 menyentuh US$ 203, 62 miliar atau menjadi yang
tertinggi dalam sejarah kala itu dan ini sama seperti capaian tahun ini, ekspor tahun 2011 juga
didongrak oleh booming permintaan akan komoditas tanah air. Pada tahun 2020 yang lalu, ekspor Indonesia
hanya menyentuh US$163,19 miliar, selama
periode Januari-Oktober 2021, ekspor Indonesia menyentuh angka US$ 186,32
miliar (Rp 2.665 triliun).
Ekspor tersebut terdiri
dari US$ 10 miliar (Rp 143 triliun) ekspor migas dan US$ 176 miliar (Rp 2.517
triliun) sedang sebagiannya lagi disumbang
oleh ekspor non migas. Angka tersebut
naik sebesar 41,8%
dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. "
Ekspor total kita pada Januari-Oktober 2021 sudah tembus dari
performance tahun 2020, tahun 2021 ini kita akan tembus US$ 200 miliar ",
Ujar SiDin Muhammad Lutfi Menteri
Perdagangan RI dalam Rapat Koordinasi
Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11/2021).
Muhammad Lutfi menambahkan bahwa neraca perdagangan Indonesia saat ini sudah
mencapai US$ 30,81 miliar (Rp 440 triliun)
dan nilai tersebut merupakan yang
paling tinggi sepanjang sejarah perdagangan RI - China. Jika kinerja perdagangan kuartal IV 2021 nanti
konsisten seperti tiga kuartal sebelumnya, maka Indonesia akan mencapai surplus US$ 35
miliar (Rp 500 triliun) untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Capaian nilai perdagangan
Indonesia ke China yang membaik ini,
juga diikuti dengan nilai kinerja
ekspor Indonesia terhadap negara destinasi ekspor seperti Cina, Amerika Serikat
(AS), India, Filipina, Belanda, Italia dan Spanyol yang menunjukan
nilai
perbaikan yang signifikan. Total
nilai perdagangan Indonesia dengan Cina pada periode Januari-Oktober 2021 sudah
mencapai US$ 86 miliar (Rp 1.229 triliun),
bahkan pada bulan oktober data mencatatkan surplus untuk pertama kalinya dengan Cina, surplus
dengan Cina tercatat sebesar US$ 1,6 miliar (Rp 22 triliun).
Sementara total nilai perdagangan Indonesia dengan
Amerika Serikat pada periode Januari-Oktober 2021 menembus US$ 11,52 miliar (Rp
164 triliun), " Artinya, kalau ini konsisten dengan kuartal
pertama, kedua, dan ketiga, kita akan tumbuh sekitar 30% ",
Ujar SiDin Muhammad Lutfi dengan Plabomoranya (hebatnya). Negara tujuan ekspor yang juga tak kalah penting adalah India dengan nilai perdagangan
dengan India pada Januari-Oktober 2021 mencatatkan surplus sebesar US$ 4,76
miliar (Rp 68 triliun), Muhammad Lutfi
menargetkan surplus perdagangan Indonesia dengan India US$ 6
milliar (Rp 85 triliun) di akhir
2021.
Dengan negara ASEAN khususnya
with Flipina yang menjadi
negara tujuan ekspor utama lainnya, pada periode Januari-Oktober 2021 Indonesia mencatat surplus US$ 5,86 miliar
(Rp 83 triliun), dengan produk ekspor unggulan ke Filipina yakni produk
otomotif. Sementara itu, berada di
peringkat 20 besar negara tujuan ekspor non migas adalah Belanda, Italia dan
Spanyol. Di mana Indonesia mencatat surplus US$ 4 miliar (Rp 57 triliun) pada
periode Januari-Oktober 2021 dari ketiga negara tersebut.
Badan Pusat Statistik
mencatat neraca perdagangan pada Oktober mengalami surplus mencapai US$ 5,73
miliar, yang bermakna kembali mencetak
rekor surplus tertinggi sepanjang sejarah yang sempat ditorehkan pada Agustus
2021 sebesar US$ 4,7 miliar. Surplus
perdagangan sepanjang Januari-Oktober 2021 telah mencapai US$ 30,81
miliar. " Neraca perdagangan barang Oktober 2021
surplus US$ 5,73 miliar. Kalau dilihat secara tren, neraca perdagangan sudah
surplus 18 bulan beruntun ", Ujar
SiDin Margo Yuwono dalam
Konferensi Pers, Senin (15/11/2021).
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, ekspor pada Oktober mencapai US$ 22,03 miliar, naik 6,89% dibandingkan September bahkan melesat 53,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan impor mencapai US% 16,29 miliar, hanya naik 0,36% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi melesat 51,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. " Kinerja ekspor kita baik secara total maupun hanya nonmigas pada tahun ini jauh lebih bak dibandingkan 2020 maupun 2019. Semoga bisa dipertahankan ke depannya ", Ujar SiDin Margo Yuwono Laji.
Perdagangan proses jual beli barang niaga,
Nilai Ekspor 2021 tertinggi dalam sejarah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar