NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, J u m ‘ a t, 1 0 D e s e m b e r 2 0 2 1
Pihak Nestle Indonesia bertemu dengan peternak sapi perah di Jawa Timur
PT Nestle Indonesia melakukan pembelian susu
segar dari peternak sapi perah di pedesaan senilai Rp 1,6 triliun per tahunnya, Pembelian tersebut merupakan bagian dari
kemitraan sekaligus memenuhi kebutuhan nasional yang terus naik di tengah
minimnya pasokan dalam negeri. “ Setiap tahun, Nestlé Indonesia membayar
sekitar Rp1,6 triliun untuk pembelian susu segar kepada para peternak sapi
perah di pedesaan, yang mendukung pembangunan ekonomi pedesaan dan penghidupan
para peternak sapi perah ”, Ujar SiDim Ganesan Ampalavanar Presiden Direktur Nestlé Indonesia dalam
siaran pers, Senin (06/12/2021).
Ganesan menegaskan, selama 50 tahun
beroperasi Nestle berkomitmen untuk lebih
menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk susu segar dari
peternak rakyat, kebijakan ini diharapkan bisa menciptakan lebih banyak
lapangan kerja serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia. "
Kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan bagi perusahaan, bahwa
untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar perusahaan juga harus
sejahtera ", Ujar SiDin Ganesan dengan Plabomoranya
(hebatnya).
Terlebih Nestle baru – baru ini telah membangun
pabrik baru di Batang Jateng di atas
tanah seluas 20 hektare ini rencananya beroperasi secara penuh pada 2023,
pabrik ini diharapkan akan meningkatkan
produksi susu cair dan minuman siap konsumsi mereka. Produksi diharapkan bisa memenuhi permintaan
yang meningkat untuk produk-produk bergizi dari para konsumen, "
Keputusan Nestle Indonesia untuk menginvestasikan US$ 220 juta untuk
pabrik baru, merupakan bukti komitmen jangka panjang kami di Indonesia ",
Ujar SiDin Ganesan Ampalavanar dalam acara peletakan batu pertama yang
disaksikan secara virtual, Kamis (20/05/2021).
Nestle berkomitmen membantu ribuan petani untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian. Caranya, menggunakan bahan-bahan baku dalam
negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah sehingga
pabrik baru ini diharapkan mampu menciptakan manfaat bersama mata rantai
usaha. Menteri Investasi/Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap kerja sama bisa
bermanfaat bagi peternak sapi perah dan ekonomi pedesaan di Jawa Tengah dan akhirnya, investasi bisa menciptakan efek
berlapis terhadap ekonomi Indonesia.
Perusahaan tersebut bermitra dengan peternak sapi
perah di Jawa Timur dengan memberikan pendampingan teknis dan pelatihan, dikutip dari laman Twitter Nestle Indonesia. Setiap hari, mereka membeli lebih dr 750 ribu
liter susu segar dari 27 ribu peternak sapi perah di Jawa Timur. Sebagai
informasi, pasokan bahan baku susu segar dari dalam negeri masih jauh dari
angka kebutuhan, bahan baku dalam
negeri hanya bisa mencukupi kebutuhan industry daalam negeri sekitar 22% dan 78% kebutuhan bahan baku masih diimpor.
Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin mengatakan,
salah satu tantangan saat ini dalam pengembangan produksi SSDN, yaitu
produktivitas susu segar dari sapi perah rakyat hanya 8-12 liter per ekor per
hari, sementara itu, secara best practice-nya, yang ideal bisa
mencapai 30 liter per ekor per hari. " Jadi, kami berupaya mengakselerasi kebijakan substitusi impor sebesar 35% tahun 2022
”, Ujar SiDin Putu dalam
keterangan resminya, Senin (06/12/2021).
Untuk meningkatkan produktivitas industri susu
segar dalam negeri, peningkatan tehnis pemeliharaan
sapi perah yang baik dan penyediaan pakan hijauan merupakan hal yang
penting, jika produksi susu segar dapat ditingkatkan,
maka pendapatan para peternak sapi lokal juga akan meningkat. Putu menyebut, pihaknya mendorong industri
pengolahan susu dapat ikut berkontribusi membudidayakan pakan hijauan dan Kemenperin juga harus memacu investasi
industri pengolahan pakan hijauan guna menumbuhkan sektor tersebut.
" Kalau
kita bisa menghasilkan pakan hijauan yang berkualitas dan kompetitif, akan
mendongkrak produktivitas industri pengolahan susu di tanah air. Apalagi,
investasi di sektor industri pengolahan susu terus tumbuh ”,
Ujar SiDin Putu Laji. Oleh
karena itu, Kemenperin akan mengembangkan pengolahan pakan hijauan dan pakan
berupa Konsentrat, khususnya industri yang terintegrasi dengan bahan baku
pakannya. Upaya ini diyakini dapat memberikan
efek ekonomi yang luas, dari peternak sapi perah lokal, koperasi, hingga
industri.
Solusi pakan menjadi hal yang mendesak, khususnya untuk jenis ruminansia, dikarenakan, di dalam negeri belum banyak yang membudidayakan pakan hijauan, kalaupun ada kuantitas dan kwalitasnya masih jauh dari standart. Menurutnya, pengembangan industri pakan hijauan menjadi program strategis bagi Kemenperin karena dinilai dapat mendukung produktivitas industri pengolahan susu, “ Jadi, sangat penting untuk menumbuhkan industri pengolahan pakan hijauan ini. Apalagi, kita punya sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakannya ”, Ujar Putu mengakhiri bebualannya.
Para peternak sapi yang ikut program schollarship
Kerjasama perusahaan petani saling menguntungkan,
Nestle beli susu segar petani Rp 1,6 triliun setiap tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar