Kamis, 30 Desember 2021

NESTLE HABISKAN Rp 1,6 TRILIUN PER TAHUN UNTUK BELI SUSU SEGAR DARI PETERNAK LOKAL

NusaNTaRa.Com

byIndaHPalloranG,    J  u  m ‘ a  t,    1   0      D  e  s  e  m  b  e  r     2  0  2  1

Pihak Nestle Indonesia bertemu dengan peternak sapi perah di Jawa Timur 

PT Nestle Indonesia melakukan pembelian susu segar dari peternak sapi perah di pedesaan senilai  Rp 1,6 triliun per tahunnya,   Pembelian tersebut merupakan bagian dari kemitraan sekaligus memenuhi kebutuhan nasional yang terus naik di tengah minimnya pasokan dalam negeri.     Setiap tahun, Nestlé Indonesia membayar sekitar Rp1,6 triliun untuk pembelian susu segar kepada para peternak sapi perah di pedesaan, yang mendukung pembangunan ekonomi pedesaan dan penghidupan para peternak sapi perah  ”,   Ujar SiDim Ganesan Ampalavanar  Presiden Direktur Nestlé Indonesia   dalam siaran pers, Senin (06/12/2021).

Ganesan menegaskan, selama 50 tahun beroperasi  Nestle berkomitmen untuk lebih menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk susu segar dari peternak rakyat,   kebijakan ini   diharapkan bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.   "  Kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan bagi perusahaan, bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar perusahaan juga harus sejahtera   ",   Ujar SiDin Ganesan dengan Plabomoranya (hebatnya).

Terlebih Nestle baru – baru ini telah membangun pabrik baru di Batang  Jateng di atas tanah seluas 20 hektare ini rencananya beroperasi secara penuh pada 2023, pabrik  ini diharapkan akan meningkatkan produksi susu cair dan minuman siap konsumsi mereka.   Produksi diharapkan bisa memenuhi permintaan yang meningkat untuk produk-produk bergizi dari para konsumen,   "  Keputusan Nestle Indonesia untuk menginvestasikan US$ 220 juta untuk pabrik baru, merupakan bukti komitmen jangka panjang kami di Indonesia   ",  Ujar SiDin Ganesan Ampalavanar dalam acara peletakan batu pertama yang disaksikan secara virtual, Kamis (20/05/2021).

Nestle berkomitmen membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian.  Caranya, menggunakan bahan-bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah  sehingga  pabrik baru ini diharapkan mampu menciptakan manfaat bersama mata rantai usaha.  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap kerja sama bisa bermanfaat bagi peternak sapi perah dan ekonomi pedesaan di Jawa Tengah  dan akhirnya, investasi bisa menciptakan efek berlapis terhadap ekonomi Indonesia.

Perusahaan tersebut bermitra dengan peternak sapi perah di Jawa Timur dengan memberikan pendampingan teknis dan pelatihan,  dikutip dari laman Twitter Nestle Indonesia.  Setiap hari, mereka membeli lebih dr 750 ribu liter susu segar dari 27 ribu peternak sapi perah di Jawa Timur.   Sebagai informasi, pasokan bahan baku susu segar dari dalam negeri masih jauh dari angka kebutuhan,    bahan baku dalam negeri hanya bisa mencukupi kebutuhan industry daalam negeri  sekitar 22%  dan 78% kebutuhan bahan baku masih diimpor.

Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin mengatakan, salah satu tantangan saat ini dalam pengembangan produksi SSDN, yaitu produktivitas susu segar dari sapi perah rakyat hanya 8-12 liter per ekor per hari,  sementara itu,  secara best practice-nya, yang ideal bisa mencapai 30 liter per ekor per hari.   "  Jadi, kami  berupaya  mengakselerasi  kebijakan substitusi  impor sebesar  35% tahun 2022  ”,  Ujar SiDin Putu dalam keterangan resminya, Senin (06/12/2021).

Untuk meningkatkan produktivitas industri susu segar dalam negeri,  peningkatan tehnis pemeliharaan sapi perah yang baik dan penyediaan pakan hijauan merupakan hal yang penting,   jika produksi susu segar dapat ditingkatkan, maka pendapatan para peternak sapi lokal juga akan meningkat.   Putu menyebut, pihaknya mendorong industri pengolahan susu dapat ikut berkontribusi membudidayakan pakan hijauan dan  Kemenperin juga harus memacu investasi industri pengolahan pakan hijauan guna menumbuhkan sektor tersebut.

"  Kalau kita bisa menghasilkan pakan hijauan yang berkualitas dan kompetitif, akan mendongkrak produktivitas industri pengolahan susu di tanah air. Apalagi, investasi di sektor industri pengolahan susu terus tumbuh   ”,   Ujar SiDin Putu Laji.   Oleh karena itu, Kemenperin akan mengembangkan pengolahan pakan hijauan dan pakan berupa Konsentrat, khususnya industri yang terintegrasi dengan bahan baku pakannya.  Upaya ini diyakini dapat memberikan efek ekonomi yang luas, dari peternak sapi perah lokal, koperasi, hingga industri.

Solusi pakan menjadi hal yang mendesak, khususnya untuk jenis ruminansia,  dikarenakan, di dalam negeri belum banyak yang membudidayakan pakan hijauan,  kalaupun ada kuantitas dan kwalitasnya masih jauh dari standart.   Menurutnya, pengembangan industri pakan hijauan menjadi program strategis bagi Kemenperin karena dinilai dapat mendukung produktivitas industri pengolahan susu,     Jadi, sangat penting untuk menumbuhkan industri pengolahan pakan hijauan ini.  Apalagi, kita punya sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakannya   ”,   Ujar Putu mengakhiri bebualannya.

Para peternak sapi yang ikut program schollarship

Kerjasama perusahaan  petani saling menguntungkan,

Nestle beli susu segar petani  Rp 1,6 triliun setiap tahun.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...