NusaNTaRa.Com
byLaDollaHBantA, S a b t u, 2 5 D e s e m b e r 2 0 2 1
Terumbu Karang |
Memiliki
wilayah kepulauan yang mayoritas kawasannya didominasi oleh lautan, membuat
Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara maritim atau penghasil perikanan
terbesar, melainkan juga sebagai salah satu negara yang memegang peran penting
dalam keberlangsungan ekosistem laut dalam cakupan global. Bukan tanpa alasan, pandangan tersebut
muncul dengan merujuk kepada fakta bahwa Indonesia merupakan rumah dari hampir
satu per empat populasi terumbu karang yang ada di dunia.
Semua ini menjadi
hal yang sangat penting, karena terumbu
karang memegang peran besar dalam
ekosistem perairan, sebagai rumah atau tempat tinggal bagi ribuan spesies hewan
atau bahkan tumbuhan laut. Indonesia
yang menjadi tempat dari sebagian besar populasi terumbu karang di dunia justru
terbukti berhasil melakukan upaya pelestarian sekaligus restorasi, sehingga
diakui sebagai negara yang paling unggul dalam hal pemulihan ekosistem terumbu
karang di dunia.
Namun,
permasalahan iklim diantaranya yang
terjadi sejak lama nyatanya juga tak meloloskan bagian satu ini dari ancaman
kerusakan, hasil penelitian yang
mengungkap bahwa sebagian besar ekosistem terumbu karang di dunia telah mengalami
kerusakan parah. Salah satunya fakta
bahwa 50 persen dari karang penghalang besar atau Great Barrier Reef di
Australia, yang dilaporkan sudah mengalami kerusakan selama 25 tahun terakhir.
Sedikit
informasi mengenai peran Indonesia dalam keberadaan terumbu karang di dunia,
menurut data yang dimiliki oleh Program Lingkungan PBB (UNEP), Indonesia memang
terbukti menjadi negara yang memiliki cakupan terumbu karang terbesar dibanding
negara lainnya. Menukil data yang
dipublikasi oleh Aljazeera, terlihat bahwa Indonesia memiliki luas wilayah
terumbu karang mencapai 51.020 kilometer persegi, dari total seluas 284.300
kilometer persegi cakupan terumbu karang di seluruh dunia.
Luas cakupan terumbu karang tersebut ternyata
dilatar belakangi dengan masuknya sebagian wilayah perairan Indonesia ke dalam kawasan
segitiga terumbu karang atau yang lebih umum dikenal dengan istilah Coral
Triangle. Segitiga terumbu karang
adalah kawasan laut di bagian barat Samudra Pasifik dengan keanekaragaman
hayati yang sangat tinggi, di mana pada wilayah tersebut ditemukan lebih banyak
spesies laut daripada perairan manapun di bumi.
Terumbu Karang
Indonesia sebagian besar berada di wilayah timur Indonesia, laut Filipina,
hingga Kepulauan Solomon, segitiga terumbu karang diketahui telah menjadi rumah
bagi 76 persen spesies terumbu karang dunia.
Kawasan ini juga diketahui terdapat 15 spesies karang endemik regional
atau jenis terumbu karang yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia, yang di
saat bersamaan juga menyimpan sekitar 2.228 spesies ikan terumbu karang dari
total 6.000 spesies ikan terumbu karang yang ada di dunia.
Indonesia
diakui sebagai negara nomor satu dengan upaya pemulihan terumbu karang paling
banyak dibandingkan negara lain sesuai
dengan riset yang dilakukan oleh kelompok peneliti di Institut Pertanian Bogor
(IPB), yang diketahui Indonesia memiliki
lebih dari 500 proyek restorasi terumbu karang,
angka tersebut lebih banyak dibandingkan yang dilakukan oleh berbagai
negara lain.
“ Dalam beberapa tahun terakhir telah ada
upaya besar untuk memulihkan terumbu karang di seluruh dunia. Tapi dalam hal
jumlah proyek yang terdokumentasi, Indonesia adalah pemimpin dunia ”,
Ujar SiDin Tries Razak, pemimpin
kelompok peneliti IPB terkait studi itu. Di antara sekian banyak proyek restorasi
terumbu karang yang dimaksud, satu yang paling mendapat perhatian besar yaitu
Indonesia Coral Reef Garden (ICRG), yang di saat bersamaan juga dapat
memberikan efek pemulihan ekonomi bagi masyarakat pesisir kawasan tempat
program pemulihan berjalan.
Berdasarkan
penjelasan dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ICRG merupakan
program padat karya restorasi terumbu karang di lima lokasi yang mencakup
kawasan Nusa Dua, Serangan, Sanur, Pantai Pandawa, dan Buleleng. Program terumbu karang tersebut dibangun melalui
anggaran KKP dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp111,2
miliar. Faktanya, program ini tidak
hanya menjadi upaya untuk menjaga kelestarian atau pemulihan terumbu karang, tapi juga
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar seperti para penyelam yang mendapatkan tugas
untuk memastikan kelangsung terumbu karang yang dilestarikan berjalan dengan
baik.
“ Alih-alih memberi kami uang, idenya adalah
memberi kami pekerjaan dan membuat 20 hektar taman karang dengan 20 lokasi
penyelaman baru ”, Ujar SiDin Rafi, salah satu dari 400
instruktur selam yang kehilangan pekerjaan selama pandemi, namun mendapatkan
pekerjaan baru berkat adanya proyek restorasi terumbu ICRG.
Berkat upaya
restorasi yang membuat Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia dalam
pemulihan terumbu karang, pencapaian tersebut nyatanya tidak hanya memberikan
dampak positif secara internal, melainkan juga secara eksternal. Dianggap sebagai pihak yang ahli, Australia
seperti yang sebelumnya disebutkan menghadapi permasalahan kerusakan terumbu
karang cukup serius nyatanya meminta saran kepada Indonesia guna menjalankan
proyek restorasi di kawasan Great Barrier Reef.
Saat ini Australia diketahui memiliki rencana proyek pemulihan terumbu karang yang akan menelan dana 72 juta dolar Australia, demi kelancaran mereka mereka menerapkan metode yang diterapkan Indonesia selama 10 tahun. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Peter Mumby, peneliti di bidang ketahanan ekosistem terumbu karang asal Queensland University, “ Indonesia adalah satu-satunya tempat di dunia di mana sebagian besar penelitian dan restorasi telah dilakukan untuk menstabilkan puing-puing bawah air sejak awal 1990-an, mereka jauh di depan Australia ”, Ujar SiDin Mumby. dr,GNI-siti Nur Arifa-04/11/ 2021
Replantasi karang di laut |
Taman laut terindah Terumbu Karang,
Indonesia “The Best” dalam restorasi terumbu karang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar