NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, K a m i s, 2 0 J u n i 2 0
2 4
Benteng dan Landscap Kota BauBau |
Berdasarkan Perda No. 02 tahun 2010 tentang Penetapan Hari Jadi Kota
Baubau dan Perubahan Penulisan Baubau, ditetapkan pada pasal 5 ayat 1 dan 2
bahwa nama penulisan nama Kota Bau-Bau menjadi Baubau, sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan. Perda juga menetapkan hari jadi Kota Baubau tanggal 17 Oktober 1541. Pemilihan tahun 1541 karena tahun tersebut
merupakan tahun bersejarah di bumi seribu benteng ini, ditandai dengan terjadinya transformasi
pemerintahan Kerajaan Buton menjadi Kesultanan Buton sebagai pembaharuan, yang
ditandai dengan dilantiknya Lakilaponto sebagai Sultan Buton I dengan Gelar
Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis.
Awalnya Baubau merupakan pusat
Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri awal
abad ke-15 (1401–1499). Buton dikenal dalam Sejarah Indonesia karena tercatat dalam naskah Nagarakretagama karya
Prapanca Tahun 1365 M sebutan Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa)
Keresian atau tempat tinggal para resi rajanya
bergelar Yang Mulia Mahaguru.[6] Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah
Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok Mia Patamiana (si empat orang)
yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo dan Sijawangkati yang oleh sumber lisan
di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke-13.
Patung Kopala Naga Ikon kota BauBau |
Tanah Buton kemudian didatangi Raja Bone bernama Arung Palakka bersama
sejumlah bangsawan Bone, Wajo dan Soppeng pada Desember 1660. Kedatangan Arung Palakka dan yang lainnya
pada saat itu hendak meminta perlindungan kepada Sultan Buton dari ancaman Gowa. Usai perjanjian Bongaya dan kekalahan Gowa,
Arung Palakka bersama dengan sejumlah bangsawan lainnya dari latar etnis Bugis
memilih untuk menetap di Buton sebagai warga. Hal ini
dikarenakan, Tanah Buton pada waktu itu jauh lebih aman daripada Sulawesi Selatan
yang penuh dengan konflik.
Sebagai pengingat, dulunya di abad ke 17 sampai awal abad ke 20, kondisi
politik di Sulawesi selatan, penuh dengan konflik internal antar kerajaan, yaitu antara kerajaan Gowa dan Bone, yang dimana kedua kerajaan ini juga
pernah mempunyai konflik dengan Belanda dan Ternate. Untuk
itulah, Tanah Buton yang dirasa paling aman dan mudah di jangkau pada zaman
itu, menjadi sasaran para pendatang dari Sulawesi Selatan untuk menetap. Karena mereka adalah bangsawan Bugis yang
memiliki gelar kebangsawanan Andi Bau,
maka hingga kini Tanah Buton disebut sebagai Kota Baubau.
Nah itulah sejarah dibalik terciptanya nama Baubau sebagai kota, unik bukan? Oleh karena itu awal kelahiran Kota Baubau bisa dirujuk sejak tahun 1660. Meski demikian pada Perda No. 02 tahun 2010, tentang Penetapan Hari Jadi Kota Baubau dan Perubahan Penulisan Baubau, ditetapkan bahwa hari jadi Kota Baubau jatuh pada tanggal 17 Oktober 1541.
Pomandangan dari atas benteng Kota BauBau |
BauBau kota Buton yang
penuh dengan sejarah.
Di penuhi Benteng dan
Kerajaan berdiri sejak dahuluh.
NusaNTaRa.Com Adverstesment
Melayani pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0821 5385 8932
Tidak ada komentar:
Posting Komentar