Kamis, 20 Juni 2024

KISAH KOTA BAUBAU PENUH SEJARAH DAN DIKOLILINGI OLEH BENTENG

NusaNTaRa.Com     

byBambanGBiunG,          K   a   m   i   s,     2    0       J    u    n     i        2   0   2   4

Benteng dan Landscap Kota  BauBau

Kota Baubau adalah sebuah kota di Provinsi Sulawesi Tenggara,  Indonesia  yang  berada   di Pulau Buton, pulau terbesar di provinsi tersebut,  kota Baubau kaya akan Keraton   sehingga  Baubau juga dijuluki sebagai Negeri Seribu Benteng karena banyaknya benteng peninggalan sejarah.     Diceritakan pemukiman di kawasan tersebut berawal saat Benteng Keraton Wolio terbakar tahun 1821 dan Baubau memperoleh status Kota Madya  pada tanggal 21 Juni 2001 berdasarkan UU No. 13 Tahun 2001. Luas kota ini 295,072 km² dengan jumlah penduduk 167.519 jiwa (2018).

Berdasarkan Perda No. 02 tahun 2010 tentang Penetapan Hari Jadi Kota Baubau dan Perubahan Penulisan Baubau, ditetapkan pada pasal 5 ayat 1 dan 2 bahwa nama penulisan nama Kota Bau-Bau menjadi Baubau, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.   Perda juga menetapkan  hari jadi Kota Baubau  tanggal 17 Oktober 1541.  Pemilihan tahun 1541 karena tahun tersebut merupakan tahun bersejarah di bumi seribu benteng ini,   ditandai dengan terjadinya transformasi pemerintahan Kerajaan Buton menjadi Kesultanan Buton sebagai pembaharuan, yang ditandai dengan dilantiknya Lakilaponto sebagai Sultan Buton I dengan Gelar Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis. 

Awalnya  Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri  awal abad ke-15 (1401–1499). Buton dikenal dalam Sejarah Indonesia karena  tercatat dalam naskah Nagarakretagama karya Prapanca  Tahun 1365 M   sebutan  Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi  rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru.[6] Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok Mia Patamiana (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo dan Sijawangkati yang oleh sumber lisan di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke-13.

Patung Kopala Naga Ikon kota BauBau

Baubau pernah jadi Ibu Kota Kabupaten Buton sebelum dimekarkan dengan status kota madya pada 2001 dan Kabupaten Buton beribukota ke PasarWajo.   Dahulu kala, Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton atau Wolio yang berdiri pada awal abad ke-15 atau 1401–1499 Masehi.   Mengutip dari Wikipedia, awal mula Buton jadi sebuah kerajaan dirintis oleh kelompok Mia Patamiana atau si empat orang yang datang ke Buton pada abad 13. Mereka adalah Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo dan Sijawangkati yang berasal dari Semenanjung Melayu atau Johor.

Tanah Buton kemudian didatangi Raja Bone bernama Arung Palakka bersama sejumlah bangsawan Bone,  Wajo  dan Soppeng pada Desember 1660.   Kedatangan Arung Palakka dan yang lainnya pada saat itu hendak meminta perlindungan kepada  Sultan Buton dari ancaman Gowa.   Usai perjanjian Bongaya dan kekalahan Gowa, Arung Palakka bersama dengan sejumlah bangsawan lainnya dari latar etnis Bugis memilih untuk menetap di Buton sebagai warga.   Hal ini dikarenakan, Tanah Buton pada waktu itu jauh lebih aman daripada Sulawesi Selatan yang penuh dengan konflik.

Usai perjanjian Bongaya dan kekalahan Gowa, Arung Palakka bersama dengan sejumlah bangsawan lainnya dari latar etnis Bugis memilih untuk menetap di Buton sebagai warga. Hal ini dikarenakan, Tanah Buton pada waktu itu jauh lebih aman daripada Sulawesi Selatan yang penuh dengan konflik.   Sebagai pengingat, dulunya di abad ke 17 sampai awal abad ke 20, kondisi politik di Sulawesi selatan, penuh dengan konflik internal antar kerajaan. Yaitu antara kerajaan Gowa dan Bone, yang dimana kedua kerajaan ini

Sebagai pengingat, dulunya di abad ke 17 sampai awal abad ke 20, kondisi politik di Sulawesi selatan, penuh dengan konflik internal antar kerajaan,   yaitu antara kerajaan  Gowa dan  Bone, yang dimana kedua kerajaan ini juga pernah mempunyai konflik dengan Belanda dan Ternate.   Untuk itulah, Tanah Buton yang dirasa paling aman dan mudah di jangkau pada zaman itu, menjadi sasaran para pendatang dari Sulawesi Selatan untuk menetap.   Karena mereka adalah bangsawan  Bugis  yang memiliki  gelar kebangsawanan Andi Bau, maka hingga kini Tanah Buton disebut sebagai Kota Baubau.

Nah itulah sejarah dibalik terciptanya nama Baubau sebagai kota, unik bukan? Oleh karena itu awal kelahiran Kota Baubau bisa dirujuk sejak tahun 1660.  Meski demikian pada Perda No. 02 tahun 2010, tentang Penetapan Hari Jadi Kota Baubau dan Perubahan Penulisan Baubau, ditetapkan bahwa hari jadi Kota Baubau jatuh pada tanggal 17 Oktober 1541.

Pomandangan dari atas benteng Kota BauBau

 

BauBau kota Buton yang penuh dengan sejarah.

Di penuhi Benteng dan Kerajaan berdiri sejak dahuluh.

 

 

     NusaNTaRa.Com  Adverstesment 

                          Melayani pemasangan Iklan 

                                                  Sila Dail Talian  0821 5385 8932 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EKSPEDISI PULAU BERHALA BERSAMA MITRATEL, JOGO KEDAULATAN RAKYAT

NusaNTaRa.Com byTarmidIKapundjeN,         J  u  m  a  t,    1   6      A   g   u    s   t   u   s      2   0   2   4   Theodorus Ardi Hartok...