NusaNTaRa.Com
byBahrIHasupiaN, S e n i n, 0 3 J u n i 2 0 2 4
Burung White BellBird dari Brasil
Mungkin banyak diantara kita yang mengenal Burung bernama WHITE BELLBIRD (Pronias albus) karena memiliki kekhasan dalam Kicauamnya, meski tidak memiliki suara merdu tetapi memiliki kicauan yang khas sangat keras dan berbulu putih, pencinta burung di Indonesia menyebutnya burung lonceng putih. Meski ganalnya seukuran burung merpati, burung dari benua Amerika Selatan ini memiliki suara memekakkan telinga, lebih keras dari lolongan monyet pelolong [Howler]. Pekiknya pendek, menggelegar, tiga kali lebih keras dari intensitas suara burung Screaming Piha (Lipaugus vociferans), pemegan rekor sebelumnya.
Burung lonceng putih memiliki suara paling keras yang pernah didokumentasikan, menurut sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Current Biology tahun 2019 lalu. Pekiknya pendek, menggelegar, tiga kali lebih keras dari intensitas suara burung Screaming Piha [Lipaugus vociferans], pemegang rekor sebelumnya. “ Kami dapat mendengarnya di mana-mana, mereka seperti soundtrack hutan ”, Ujar SiDin Mario Cohn-Haft, penulis riset tersebut dan ahli burung di Instituto Nacional de Pesquisas da Amazônia di Brasil dan “ Mereka mengeluarkan suara keras yang terdengar seperti seseorang sedang membentur logam, layaknya pandai besi ”, Cakapnya menambahkan sebagaimana dikutip dari Audubon.
Mario Cohn-Haft
menjadi akrab dengan suara tersebut melalui ekspedisinya di pegunungan Amazon,
Brasil untuk dapat mengetahui
seberapa keras suara burung itu dan
iapun menghubungi Jeff Podos, ahli bioakustik di University of
Massachusetts Amherst. Keduanya
melakukan perjalanan ke pegunungan tersebut dua kali, membawa alat pengukur
tingkat suara yang dikalibrasi untuk merekam amplitudo panggilan White Bellbird
dan Screaming Piha, yang mereka sesuaikan dengan kebisingan dan jarak untuk
melakukan perbandingan secara akurat.
White
Bellbird bagian dari keluarga Cotinga, yang meliputi burung payung, piha dan ayam jantan
dan biasanya hidup di pegunungan tinggi di Brasil
utara dan Venezuela selatan. Sang
jantan berwarna putih cerah dengan paruh hitam mencolok, memiliki pial
menjuntai dari atasnya sementara sang
betina, memiliki bulu hijau garis-garis cokelat. Suara keras biasanya diasosiasikan dengan
komunikasi jarak jauh, dikeluarkan pejantan saat betina di dekatnya. Para peneliti juga
terpesona sang betina dan jantan dapat menahan suara keras tersebut tanpa
merusak pendengaran.
Peneliti saat mengamati mendapatkan betina bergabung dengan jantan di
tempat bertengger dalam interaksi ini
kemudian sang jantan akan memunggungi
betina, lalu secara dramatis berputar
menghadapnya saat dia meneriakkan nada kedua lagu tersebut. Betina akan mundur sebelum lagu dimulai,
tetapi akan tetap dalam jarak dekat. Suara
burung ini bisa terdengar hingga bermil di hutan dan pegunungan Amazon.
Berdasarkan hasil penelitian sejumlah ahli, diperkirakan kekuatan suara yang
dikeluarkan mencapai 125 dB. Sebagai perbandigan, suara jet tempur saat lepas
landas, rata-rata memiliki tingkat kebisingan suara antara 120 dB hingga 140
dB.
Kerasnya
suara White Bellbird tentu bukan taktik bertahan hidup, justru bisa meningkatkan
risiko terdeteksi predator, sehingga para peneliti berkesimpulan bahwa burung
jantan melakukannya karena sang betina
menyukainya, atau betina sebenarnya lebih menyukai dan mendorong
jantan memekik lebih keras. Yang masih
menjadi pertanyaan adalah mengapa jenis ini berevolusi menjadi burung bersuara
keras untuk memikat betina, dibandingkan dengan melakukan tarian yang rumit
atau mengenakan bulu cerah, yang tidak
terlalu berisiko.
Para peneliti
berkesimpulan ini terkait paruhnya
berkembang dikarenakan makannya
buah-buahan, beberapa seukuran bola golf dengan membuka paruhnya sangat lebar. Pada gilirannya mulut itu memberi mereka struktur yang sempurna untuk
menghasilkan panggilan kawin yang sangat keras. Syrinx/pita suara dan otot
perut yang berkembang dianggap membantu mengeluarkan suara keras. White Bellbird mengunghuni hutan awan Amazon
di ketinggian 1.000 mdpl yang kini ekosistemnya terancam perubahan iklim, kata Cohn-Haft.
Ketika pemanasan terjadi, zona habitat burung akan berpindah menghuni kawasan lebih ke atas, “ Jenis ini belum dianggap terancam punah sekarang, tetapi tidak akan ada tempat untuk pergi jika iklim terus menghangat ”, Cakap besar para peneliti.
White BellBird burung penghasil suara terkeras di Dunia
Perkawinan Burung juga dengan mengeluarkan suara,
White BellBird Brasil Burung dengan
suara terkeras di Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar