NusaNTaRa.Com
byBasruLDatUMabusunG, J u m a t, 3
1 M a
i 2 0
2 4
Gautam Adami pengusaha Batu Bara India |
Faktur penjualan menunjukkan bahwa pada bulan Januari
2014 Adani membeli batubara kiriman dari Indonesia yang dikatakan mengandung
3.500 kalori per kilogram. Pengiriman yang sama dijual ke perusahaan
Pembangkitan dan Distribusi Tamil Nadu (Tangedco) sebagai batu bara dengan
kalori lebih tinggi yakni 6.000 kalori. Adani diduga mendapat keuntungan lebih
dari dua kali lipat dalam proses ini, setelah biaya transportasi. FT juga melaporkan telah mencocokkan
dokumentasi untuk 22 pengiriman berikutnya pada tahun 2014 yang melibatkan
pihak yang sama yang menunjukkan pola inflasi kadar dalam pasokan 1,5 juta ton
batubara.
Adani mendapatkan batubara di Indonesia dari grup
pertambangan yang terkenal dengan produksi kalori rendah, dengan harga yang
konsisten dengan bahan bakar berkualitas rendah. Perusahaan ini mengirimkan batu bara ke
negara bagian paling selatan India untuk pembangkit listrik untuk memenuhi
kontrak atas batu bara mahal berkualitas tinggi. Politisi oposisi India tahun lalu menyerukan
penyelidikan terhadap Adani setelah terbitnya laporan bahwa antara tahun 2021
dan 2023 kelompok tersebut membayar lebih dari US$ 5 miliar kepada perantara untuk
batu bara yang diimpor ke India dan dijual jauh melebihi harga pasar.
Skandal tersebut ikut menyeret perusahaan asal Indonesia, karena batubara yang dimanipulasi
tersebut berasal dari operasi grup pertambangan Indonesia PT Jhon Lin di Kalimantan Selatan, tempat kapal
dimuat. PT Jhon Lin sendiri merupakan
perusahaan milik konglomerat Andi Syamsuddin Arsyad atau yang lebih dikenal
sebagai sosok Haji Isam. Jhon Lin
diketahui menjual batu bara ke perusahaan trading Supreme Union Investors yang
berbasis di British Virgin Islands hanya senilai US$ 28 per ton pada tahun 2014
silam.
Seminggu kemudian, Supreme Union Investors menagih Adani
di Singapura untuk pengiriman tersebut dengan harga US$ 34 per ton, dengan menyatakan bahwa batubara tersebut mengandung
3.500 kalori per kg. Pada tagihan Adani berikutnya ke Tangedco,
entitas PLTU milik perusahaan listrik negara India, kualitas batu bara tersebut
tiba-tiba melonjak menjadi 6.000 kalori
- begitu pula harganya, menjadi US$ 92 per ton.
Meski dalam skandal teranyar batu bara yang diperoleh Adani tahun 2014
lalu berasal dari operasi PT Jhonlin milik Haji Isam, ternyata Adani diketahui
ikut mengeruk batu bara di Indonesia.
Ekspansi Grup Adani hingga ke RI salah satunya disebabkan
oleh impor batu bara termal India nyaris secara terus menerus mencetak rekor
didorong oleh tingginya permintaan energi murah dan memaksa pemerintah PM
Narendra Modi menyerukan peningkatan pembelian batu bara untuk mengatasi
kekurangan bahan bakar di pembangkit listrik domestik. Ini menjadi kabar baik baik Gautam Adani dan
gurita bisnis miliknya. Bersama-sama,
anak perusahaan Adani secara keseluruhan menyumbang sekitar sepertiga impor
batu bara India, yang mencerminkan dominasi grup yang bisnisnya mulai berekspansi
ke infrastruktur negara.
Salah satu perusahaan yang menjadi tulang punggung utama
impor batu bara Adani adalah anak usaha perusahaan yang memiliki tambang batu
bara di Indonesia. PT Adani Global merupakan anak usaha Adani Enterprise yang
fokus di bidang tambang, logistik dan perdagangan batu bara. Situs resmi
perusahaan menyebut bahwa Adani memperoleh izin usaha pertambangan (IUP) produksi
pada tahun 2007. Proyek di Indonesia
ini merupakan proyek luar negeri pertama Grup Adani dalam penambangan dan
operasi batu bara, keputusan menambang di Indonesia sejalan
dengan tekad jangka panjang Adani untuk mengatasi permasalahan permintaan
tinggi batu bara di India yang kekurangan energi.
Penambangan batu bara Adani dilakukan lewat PT Lamindo Inter Multikon di pulau kecil yang terletak di Kalimantan Utara yang bernama Pulau Bunyu. Data Modi dan Geoportal Minerba menyebut bahwa Lamindo memiliki IUP aktif hingga 2037 atas lahan seluas 2.414 hektar atau mencapai 12% dari total besar pulau Bunyu. Perusahaan disebut telah membangun terminal batubara untuk melayani operasi penambangannya. Kapasitas saat ini 2500 ton per jam dan akan ditingkatkan menjadi 5000 ton per jam.
Perusahaan Batu Bara ADANI GROUP |
Adani Group
Perusahaan Batu Bara India.
Adani memasok Batu
Bara rendah dan murah harga.
Melayani pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0821 5385 8932
Tidak ada komentar:
Posting Komentar