Rabu, 12 Juni 2024

ADANI GROUP PEMASOK BATU BARA INDIA MEMANIPULASI KWALITAS DAN DATANGKAN DARI INDONESIA

NusaNTaRa.Com      

byBasruLDatUMabusunG,        J   u   m   a   t,    3    1       M     a     i       2   0   2   4           

       Gautam Adami pengusaha Batu Bara  India          
Adani Group Perusahaan raksasa  India,  terjerat skandal penipuan baru di India.   Perusahaan milik Gautam Adani tersebut dituduh melakukan manipulasi harga dan kualitas batu bara asal Indonesia yang dijual kepada PLTU milik perusahaan listrik negara India.    Ditemukan  sejumlah bukti baru  ke permukaan dan menunjukkan tanda-tanda bahwa penipuan batu bara yang dilakukan Adani sudah berlangsung lama.    Lembaga watchdog Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP) berpendapat bahwa Adani mungkin melakukan penipuan dan memperoleh keuntungan besar dengan mengorbankan kualitas udara, karena menggunakan batu bara kualitas rendah untuk PLTU kadar tinggi.

Faktur penjualan menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2014 Adani membeli batubara kiriman dari Indonesia yang dikatakan mengandung 3.500 kalori per kilogram. Pengiriman yang sama dijual ke perusahaan Pembangkitan dan Distribusi Tamil Nadu (Tangedco) sebagai batu bara dengan kalori lebih tinggi yakni 6.000 kalori. Adani diduga mendapat keuntungan lebih dari dua kali lipat dalam proses ini, setelah biaya transportasi.  FT juga melaporkan telah mencocokkan dokumentasi untuk 22 pengiriman berikutnya pada tahun 2014 yang melibatkan pihak yang sama yang menunjukkan pola inflasi kadar dalam pasokan 1,5 juta ton batubara.

Adani mendapatkan batubara di Indonesia dari grup pertambangan yang terkenal dengan produksi kalori rendah, dengan harga yang konsisten dengan bahan bakar berkualitas rendah.  Perusahaan ini mengirimkan batu bara ke negara bagian paling selatan India untuk pembangkit listrik untuk memenuhi kontrak atas batu bara mahal berkualitas tinggi.   Politisi oposisi India tahun lalu menyerukan penyelidikan terhadap Adani setelah terbitnya laporan bahwa antara tahun 2021 dan 2023 kelompok tersebut membayar lebih dari US$ 5 miliar kepada perantara untuk batu bara yang diimpor ke India dan dijual jauh melebihi harga pasar.

Skandal tersebut ikut menyeret perusahaan asal  Indonesia, karena batubara yang dimanipulasi tersebut berasal dari operasi grup pertambangan Indonesia PT  Jhon Lin di Kalimantan Selatan, tempat kapal dimuat.   PT Jhon Lin sendiri merupakan perusahaan milik konglomerat Andi Syamsuddin Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai sosok Haji Isam.    Jhon Lin diketahui menjual batu bara ke perusahaan trading Supreme Union Investors yang berbasis di British Virgin Islands hanya senilai US$ 28 per ton pada tahun 2014 silam.

Seminggu kemudian, Supreme Union Investors menagih Adani di Singapura untuk pengiriman tersebut dengan harga US$ 34 per ton,  dengan menyatakan bahwa batubara tersebut mengandung 3.500 kalori per kg.   Pada tagihan Adani berikutnya ke Tangedco, entitas PLTU milik perusahaan listrik negara India, kualitas batu bara tersebut  tiba-tiba melonjak menjadi 6.000 kalori - begitu pula harganya, menjadi US$ 92  per ton.   Meski dalam skandal teranyar batu bara yang diperoleh Adani tahun 2014 lalu berasal dari operasi PT Jhonlin milik Haji Isam, ternyata Adani diketahui ikut mengeruk batu bara di Indonesia.

Ekspansi Grup Adani hingga ke RI salah satunya disebabkan oleh impor batu bara termal India nyaris secara terus menerus mencetak rekor didorong oleh tingginya permintaan energi murah dan memaksa pemerintah PM Narendra Modi menyerukan peningkatan pembelian batu bara untuk mengatasi kekurangan bahan bakar di pembangkit listrik domestik.  Ini menjadi kabar baik baik Gautam Adani dan gurita bisnis miliknya.   Bersama-sama, anak perusahaan Adani secara keseluruhan menyumbang sekitar sepertiga impor batu bara India, yang mencerminkan dominasi grup yang bisnisnya mulai berekspansi ke infrastruktur negara.

Salah satu perusahaan yang menjadi tulang punggung utama impor batu bara Adani adalah anak usaha perusahaan yang memiliki tambang batu bara di Indonesia. PT Adani Global merupakan anak usaha Adani Enterprise yang fokus di bidang tambang, logistik dan perdagangan batu bara. Situs resmi perusahaan menyebut bahwa Adani memperoleh izin usaha pertambangan (IUP) produksi pada tahun 2007.   Proyek di Indonesia ini merupakan proyek luar negeri pertama Grup Adani dalam penambangan dan operasi batu bara,   keputusan menambang di Indonesia sejalan dengan tekad jangka panjang Adani untuk mengatasi permasalahan permintaan tinggi batu bara di India yang kekurangan energi.

Penambangan batu bara Adani dilakukan lewat PT Lamindo Inter Multikon di pulau kecil yang terletak di Kalimantan Utara yang bernama Pulau Bunyu. Data Modi dan Geoportal Minerba menyebut bahwa Lamindo memiliki IUP aktif hingga 2037 atas lahan seluas 2.414 hektar atau mencapai 12% dari total besar pulau Bunyu.   Perusahaan disebut telah membangun terminal batubara untuk melayani operasi penambangannya. Kapasitas saat ini 2500 ton per jam dan akan ditingkatkan menjadi 5000 ton per jam.

Perusahaan Batu Bara ADANI GROUP


Adani Group Perusahaan Batu Bara India.

Adani memasok Batu Bara rendah dan  murah harga.


 

           NusaNTaRa.Com  Adverstesment 

                               Melayani pemasangan Iklan 

                                                     Sila Dail Talian  0821 5385 8932 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EKSPEDISI PULAU BERHALA BERSAMA MITRATEL, JOGO KEDAULATAN RAKYAT

NusaNTaRa.Com byTarmidIKapundjeN,         J  u  m  a  t,    1   6      A   g   u    s   t   u   s      2   0   2   4   Theodorus Ardi Hartok...