NusaNTaRa.Com
byBahrIHasupiaN, R
a b u, 1 2
J u n i 2
0 2 4
Pembangkit Listrik di Honsa Laos yang berdampak ke perbatasan Thuiland |
Proyek Pembangkit Listrik Mulut Tambang Hongsa menjadi
sumber asap itu, pembangkit listrik tenaga batu bara yang mulai beroperasi pada
tahun 2015 di Provinsi Xayaboury, Laos.
Sejak itu, orang-orang di perbukitan Nan, satu provinsi di timur laut
Thailand yang berbatasan dengan Laos, menyaksikan betapa hal-hal janggal kerap
terjadi di kampung-kampung mereka, termasuk gangguan kesehatan.
Di Distrik Chalermprakiat, penduduk setempat mengamati
bagaimana tanaman-tanaman mereka tak bisa dipanen karena penyakit dan tanah pun makin tak subur, bahkan mereka diperingatkan untuk tidak makan ikan
lokal dan berhati-hati dengan air yang mereka minum dimana anak-anak, pada khususnya, kerap terjangkit
penyakit pernapasan. Kecurigaan kian
pekat menyelimuti. Warga yakin pembangkit listrik penuh polusi di sisi lain
perbatasan itulah penyebabnya. Chalermprakiat
merupakan sudut terpencil di negara Thailand, tempat tinggal masyarakat etnis
Lua yang bergantung erat pada hasil bumi – memanen kopi, beras, jagung, udang,
kepiting, dan ikan.
Kemunculan pembangkit listrik Hongsa melahirkan isu tak
sedap yang hari demi hari, hidup terasa makin menegangkan, dan banyak warga
yang khawatir masalah kesehatan akan kian parah di tahun-tahun mendatang. “ Orang-orang
kampung khawatir. Sebab kalau dampak ini benar-benar datang dari sisi sana,
kami bisa apa? Kami tidak bisa pindahkan desa karena kami lahir di sini dan
semua yang dimiliki orang-orang kampung ya adanya di sini ”,
Ujar SiDinGal Kanchanaporn mengungkapkan. Setelah bertahun-tahun melakukan pengumpulan
data, observasi lingkungan, dan sains warga (citizen science), korelasi
kuat antara pembangkit listrik Hongsa dan keadaan 8 desa
di Nan.
Didanai oleh Health Systems Research Institute, sebuah
lembaga negara yang otonom di Thailand, sekelompok pakar yang terlatih dalam
bidang teknik, ilmu sosial, kesehatan, dan hukum lingkungan telah mengumpulkan
bukti tercemarnya udara, tanah, dan air oleh logam-logam berat di area itu. “ Kemudian, kami mengumpulkan sampel-sampel di
berbagai lokasi yang kami perkirakan memiliki tingkat dampak yang
berbeda-beda," jelas Profesor Tanapol Penrat dari Fakultas Teknik Lingkungan
di Naresuan University.
Pertanian Desa perbatasan Thailand seperti Nan mengalami dampak pencemaran Industri dari Laos |
Harap dan cemas semakin berkecamuk di tengah rencana
pembangunan megaproyek jembatan darat Kra di Thailand, “ Kami
menemukan bahwa jumlah polutan yang mengendap di area ini, yang berasal dari
pembangkit listrik tenaga batu bara, berkorelasi dengan dampak yang dilihat
petani dan ... dengan pH (tingkat keasaman) tanah ”,
Ujar SiDinGal menambahkan dan “ Jadi,
kami menyimpulkan adanya kontribusi signifikan dari pembangkit listrik tenaga
batu bara tersebut ”. Yang paling mengkhawatirkan bagi masyarakat
adalah penemuan dan peningkatan toksin berbahaya yang tak terlihat: merkuri.
KELANGGENGAN MERKURI
Napaporn Pongprasert sukarelawan di puskesmas desa Nam Ree selama
lebih dari empat tahun. Misi utamanya : melacak keberadaan merkuri. Dia mengaku tidak pernah menyangka perannya
di masyarakat akan melibatkan penangkapan ikan untuk pengambilan sampel bahan
kimia atau membantu pengujian rambut perempuan
dan anak-anak setempat. Merkuri
dihasilkan dalam bentuk gas dari pembangkit listrik selama proses pembakaran
batu bara dan menyebar melalui udara, air, dan tanah ke
daerah sekitarnya, merkuri di udara tidak terlalu beracun, namun dampaknya meningkat ketika mengendap di
air dan diserap oleh aneka hewan atau organisme laut.
" Terjadi
biomagnifikasi pada ikan sekitar 12.000 kali lipat dari konsentrasi yang
tersimpan ", Ujar SiDin Prof. Tanapol dengan Plabomoranya
(Hebatnya). Tim peneliti ahli telah
membantu melatih para relawan lokal seperti Napaporn dan Kanchanaporn untuk
memantau lingkungan, mengukur berbagai parameter dasar di tanah dan air,
kemudian memasukkan data tersebut ke satu sistem terpusat. Ikan dengan kadar merkuri setinggi 0,16mg/kg
telah diamati di daerah setempat dan ini
menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan para ahli. Lokasi ikan yang
terdampak berkorelasi dengan model distribusi yang dirancang oleh Prof.
Tanapol.
Meski angka ini masih di bawah batas maksimum yang
ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) – yakni 0,5mg/kg – fakta bahwa
dalam delapan tahun saja merkuri telah menyeruak ke lingkungan hingga skala ini
merupakan masalah serius. Pembangkit
listrik Hongsa mengantongi konsesi pembangkit listrik selama 25 tahun,
meningkatkan ketakutan akan potensi kontaminasi jangka panjang jika situasi ini
tidak segera diatasi.
“ Sekalipun
merkuri dilepaskan dalam jumlah kecil, ketika memasuki rantai makanan dan
ekosistem, toksisitasnya bisa meningkat sampai ratusan ribu kali lipat. Misalnya, ketika orang makan ikan, tingkat
racunnya akan turut meningkat ”, Ungkap SiDin Somporn Pengkam, direktur
proyek penelitian pengembangan sistem pemantauan kesehatan masyarakat di Nan
sekaligus ahli kesehatan dari Chulalongkorn University di Bangkok. Merkuri pun telah terdeteksi dalam sampel
rambut perempuan-perempuan di delapan desa di Nan.
Paparan merkuri dapat memengaruhi sistem saraf,
pencernaan, kekebalan tubuh, pernapasan, paru-paru, dan ginjal manusia. Merkuri dapat menyebabkan kanker, serta masalah
perkembangan otak pada bayi. “ Karena ketika terjadi paparan merkuri,
merkuri ini tidak akan menumpuk di badan ibu melainkan pada janin, masuk
melalui tali pusar. Ketika bayi lahir, bisa jadi akan ada masalah berupa
perkembangan yang lambat ”, Ungkap
SiDin Somporn menambahkan.
Bagi Napaporn, makanan pokok yang vital bagi masyarakat
setempat kini justru menimbulkan kecemasan dan keresahan, “ Orang
desa kan makan ikan tiap hari, dan kami tidak tahu apa yang ada di dalamnya dan
kami jadi terus bertanya-tanya soal itu. Saya orang pertama yang tidak mau
makan ikan. Dan saya sampai sekarang masih tidak mau makan ikan ”,
Ujar SiDin Napaporn. Dampak
buruk merkuri pada lingkungan tak bisa hilang, dan degradasi tanah pertanian
yang terjadi begitu cepat pun makin membebani masyarakat.
Analisis Prof. Tanapol dan catatan lanjutan di lapangan
menunjukkan peningkatan kadar nitrogen dioksida dan sulfur dioksida yang
terbentuk dari pembakaran batu bara. Akibatnya, tanah menjadi sangat asam, lalu
muncullah penyakit tanaman seperti blas padi dan hawar daun, “ Kami
melihat berbagai kejanggalan di kawasan ini. Misalnya, leci yang kami tanam
tidak berbuah. Di hutan, kami melihat tanaman mudah mati ”, Ujar
SiGaluh Jirapat Saensri, wakil kepala Organisasi Administrasi Subdistrik Khun
Nan, “
Dan penduduk desa pun hasil panennya jauh lebih sedikit daripada
sebelumnya. Berdasarkan data lama kami, produksi murbei sekitar 200 ton per
tahun atau per panen. Sekarang, hanya 30 atau 40 ton ”.
Akan hal ini.
Komunitas-komunitas di Nan telah mengajukan keluhan mengenai
dampak-dampak lintas batas proyek tersebut ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Thailand (NHRC). Komisi ini kemudian
menginvestigasi berbagai masalah tersebut, serta berencana melaporkan kumpulan
temuan serta rekomendasinya kepada pemerintah dalam beberapa bulan mendatang. “
Kami, NHRC, mengajukan kepada perusahaan-perusahaan ini bahwa jika
mereka berinvestasi bersama-sama, meskipun ini letaknya di Laos, mereka tetap
bertanggung jawab kepada masyarakat Thailand di sekitar lokasi yang bisa
terkena dampaknya ”, Ujar
SiDin Sayamol Kraiyunwong, Komisioner Nasional Hak Asasi Manusia
Thailand.
“ Tak kalah penting, perusahaan juga harus bertanggung jawab atas masyarakat Lao ” dan " Meskipun bukan konvensi internasional, terdapat prinsip universal tentang bisnis dan hak asasi manusia yang diterima seluruh dunia ", Ujar SiDin Sayamol dengan Soppengernya (Jumawanya). Ia menambahkan, mengingat perusahaan-perusahaan investor dalam proyek ini terdaftar di pasar saham Thailand, mereka harus terikat oleh kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Thailand. Kebijakan tersebut mencangkum pula pembangunan berkelanjutan dan pertimbangan lingkungan.
Desa-desa di perbatasan Thailand dan Laos mengalami dampak lintas batas dari pembangkit listrik tenaga batu bara di dekatnya. |
Masyaralat
terpencil dan perbatasan Thailand terancam.
Pencemaran
Industri dari negara tetangga semakin mengancam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar