NusaNTaRa.Com
byBatiSKambinG, S e n i n, 2 7 M e i 2 0 2 4
Jemaah Islamiyah (JI) Mulaysia. Seorang lelaki menyerbu sebuah kantor polisi di Malaysia dan membunuh dua polisi yang yang bertugas saat itu, pada Jumat (17/5/2024) pagi. Peristiwa itu sedang diselidiki sebagai satu serangan teror Jemaah Islamiyah (JI). Selain itu, lelaki itu juga melukai seorang polisi lainnya sebelum ia ditembak mati oleh tembak balas Polisi Malaysia. Sejumlah materi terkait JI, jaringan teror di Asia Tenggara yang terkait dengan al-Qaeda, ditemukan di rumah pelaku, kata kepala kepolisian nasional Razarudin Husain.
Razarudin mengatakan lima anggota keluarga pelaku yang diduga menjadi anggota Jemaah Islamiyah (JI) juga telah ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut terkait kejadian itu. “ Serangan teror pihak Jemaah Islamiah itu terjadi di negara bagian Johor dan itu ketengoannya telah direncanakan dan meskipun motifnya tidak jelas, kemungkinan merupakan upaya untuk merebut senjata api dari kantor tersebut “, Cakap Besar SiDin Razarudin Husain dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Dua
mahasiswa juga turut ditahan karena setelah mereka muncul di kantor polisi tidak
lama sebelum serangan, tampaknya untuk
menyampaikan pengaduan, kata Razarudin. Ia mengatakan waktu kedatangan mereka di kantor itu mencurigakan dan kemungkinan
merupakan upaya mengalihkan perhatian dan melihat situasi kantor sebelum penyerangan
mereka lakoni.
Tak lama berselang pihak penyerang kemudian datang dengan megendarai sepeda motor, dengan mengenakan masker dan bersenjatakan parang. Razarudin mengatakan lelaki itu datang membawa tas berbantalan yang kemudian dia gunakan sebagai tameng di dadanya. Kepala polisi itu juga mengatakan lelaki tersebut kemudian membacok seorang polisi hingga tewas, dan kemudian mengambil senjata polisi yang tewas digunakannya untuk membunuh seorang polisi lainnya.
Pelaku
kemudian menyerang seorang polisi lainnya sebelum ditembak mati. Namun
menurut Razarudin, pelaku tidak memiliki catatan criminal dan ia
mengatakan polisi telah mengidentifikasi 20 tersangka anggota Jemaah Islamiyah (JI) lainnya di Johor dan akan melacak mereka untuk
diinvestigasi dalam tentang keberadaan ektibitas jaringan
kegiatan mereka di Malaysia.
Seorang
lelaki menyerbu sebuah kantor polisi di Malaysia dan membunuh dua polisi yang
yang bertugas saat itu, pada Jumat (17/5/2024)
pagi. Peristiwa itu sedang diselidiki
sebagai satu serangan teror Jemaah
Islamiyah (JI). Selain itu,
lelaki itu juga melukai seorang polisi lainnya sebelum ia ditembak mati
oleh tembak balas Polisi Malaysia. Sejumlah
materi terkait JI, jaringan teror di Asia Tenggara yang terkait dengan
al-Qaeda, ditemukan di rumah pelaku, kata kepala kepolisian nasional Razarudin
Husain.
Razarudin mengatakan lima anggota keluarga pelaku yang diduga menjadi anggota Jemaah Islamiyah (JI) juga telah ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut terkait kejadian itu. “ Serangan teror pihak Jemaah Islamiah itu terjadi di negara bagian Johor dan itu ketengoannya telah direncanakan dan meskipun motifnya tidak jelas, kemungkinan merupakan upaya untuk merebut senjata api dari kantor tersebut “, Cakap Besar SiDin Razarudin Husain dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Dua
mahasiswa juga turut ditahan karena setelah mereka muncul di kantor polisi tidak
lama sebelum serangan, tampaknya untuk
menyampaikan pengaduan, kata Razarudin.
Ia mengatakan waktu kedatangan mereka di kantor itu mencurigakan dan kemungkinan
merupakan upaya mengalihkan perhatian dan melihat situasi kantor sebelum penyerangan
mereka lakoni.
Tak lama berselang pihak penyerang kemudian datang dengan megendarai sepeda motor, dengan mengenakan masker dan bersenjatakan parang. Razarudin mengatakan lelaki itu datang membawa tas berbantalan yang kemudian dia gunakan sebagai tameng di dadanya. Kepala polisi itu juga mengatakan lelaki tersebut kemudian membacok seorang polisi hingga tewas, dan kemudian mengambil senjata polisi yang tewas digunakannya untuk membunuh seorang polisi lainnya.
Pelaku
kemudian menyerang seorang polisi lainnya sebelum ditembak mati. Namun
menurut Razarudin, pelaku tidak memiliki catatan criminal dan ia
mengatakan polisi telah mengidentifikasi 20 tersangka anggota Jemaah Islamiyah (JI) lainnya di Johor dan akan melacak mereka untuk
diinvestigasi dalam tentang keberadaan ektibitas jaringan
kegiatan mereka di Malaysia.
Meskipun serangan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran keamanan di Malaysia, pakar keamanan mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah insiden tersebut mengarah pada kebangkitan sel teroris di Johor. Pakar ekstremisme Munira Mustaffa, mengatakan bahwa informasi yang diberikan oleh menteri dalam negeri pada hari Sabtu menunjukkan bahwa masyarakat harus berhati-hati agar tidak melabeli insiden tersebut sebagai serangan teroris dan menunggu penyelidikan polisi sebelum mengambil kesimpulan.
Kelompok Jemaah Islamiyah (JI), yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Pemerintah AS, dipersalahkan secara luas atas beberapa serangan di Filipina dan Indonesia, termasuk serangan bom Bali pada 2002 yang menewaskan 202 orang, dan kebanyakan yang mendadi korban tragedi itu dari turis asing.
Jemaah Islamiyah menyerang Polisi Johor Malaysia.
Dua Polis Johor dan satu JI tewas dalam eksiden seketika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar