Senin, 03 Juni 2024

SERANGAN JEMAAH ISLAMIYAH DI KANTOR PULISI JOHOR MALAYSIA, MENEWASKAN DUA PULISI

NusaNTaRa.Com   

byBatiSKambinG,          S   e   n   i   n,     2   7       M    e    i       2   0   2   4


Jemaah Islamiyah (JI) Mulaysia.    Seorang lelaki menyerbu sebuah kantor polisi di Malaysia dan membunuh dua polisi yang yang bertugas saat itu,  pada Jumat (17/5/2024) pagi.   Peristiwa itu sedang diselidiki sebagai satu  serangan teror Jemaah Islamiyah (JI).    Selain itu,  lelaki itu juga melukai seorang polisi lainnya sebelum ia ditembak mati oleh tembak balas Polisi Malaysia.   Sejumlah materi terkait JI, jaringan teror di Asia Tenggara yang terkait dengan al-Qaeda, ditemukan di rumah pelaku, kata kepala kepolisian nasional Razarudin Husain.

Razarudin mengatakan lima anggota keluarga pelaku yang diduga menjadi anggota Jemaah Islamiyah  (JI)  juga  telah  ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut terkait kejadian itu.     “  Serangan teror pihak Jemaah Islamiah  itu  terjadi  di negara bagian Johor  dan  itu  ketengoannya telah direncanakan dan meskipun motifnya tidak jelas,  kemungkinan merupakan upaya untuk merebut senjata api dari kantor tersebut   “,    Cakap Besar  SiDin Razarudin Husain  dengan  Plabomoranya (Hebatnya).

Dua mahasiswa juga  turut ditahan karena  setelah mereka muncul di kantor polisi tidak lama sebelum serangan,  tampaknya untuk menyampaikan pengaduan, kata Razarudin.    Ia mengatakan waktu kedatangan mereka di kantor itu mencurigakan dan kemungkinan merupakan upaya mengalihkan perhatian dan melihat situasi kantor sebelum  penyerangan  mereka  lakoni. 

Tak lama  berselang  pihak  penyerang kemudian datang dengan  megendarai  sepeda motor,  dengan  mengenakan masker  dan  bersenjatakan parang.   Razarudin mengatakan lelaki  itu  datang  membawa tas berbantalan yang kemudian dia gunakan sebagai tameng di dadanya.    Kepala polisi itu  juga  mengatakan lelaki tersebut kemudian membacok seorang polisi  hingga tewas,  dan kemudian mengambil  senjata polisi yang tewas  digunakannya  untuk  membunuh seorang polisi lainnya.

Pelaku kemudian menyerang seorang polisi lainnya sebelum ditembak mati.    Namun  menurut Razarudin, pelaku tidak memiliki catatan criminal  dan   ia mengatakan polisi telah mengidentifikasi 20 tersangka anggota  Jemaah Islamiyah  (JI)   lainnya di Johor dan akan melacak mereka untuk diinvestigasi dalam tentang keberadaan ektibitas  jaringan  kegiatan  mereka di Malaysia.

Seorang lelaki menyerbu sebuah kantor polisi di Malaysia dan membunuh dua polisi yang yang bertugas saat itu,  pada Jumat (17/5/2024) pagi.   Peristiwa itu sedang diselidiki sebagai satu  serangan teror Jemaah Islamiyah (JI).    Selain itu,  lelaki itu juga melukai seorang polisi lainnya sebelum ia ditembak mati oleh tembak balas Polisi Malaysia.   Sejumlah materi terkait JI, jaringan teror di Asia Tenggara yang terkait dengan al-Qaeda, ditemukan di rumah pelaku, kata kepala kepolisian nasional Razarudin Husain.

Razarudin mengatakan lima anggota keluarga pelaku yang diduga menjadi anggota Jemaah Islamiyah  (JI)  juga  telah  ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut terkait kejadian itu.     “  Serangan teror pihak Jemaah Islamiah  itu  terjadi  di negara bagian Johor  dan  itu  ketengoannya telah direncanakan dan meskipun motifnya tidak jelas,  kemungkinan merupakan upaya untuk merebut senjata api dari kantor tersebut   “,    Cakap Besar  SiDin Razarudin Husain  dengan  Plabomoranya (Hebatnya).

Dua mahasiswa juga  turut ditahan karena  setelah mereka muncul di kantor polisi tidak lama sebelum serangan,  tampaknya untuk menyampaikan pengaduan, kata Razarudin.   Ia mengatakan waktu kedatangan mereka di kantor itu mencurigakan dan kemungkinan merupakan upaya mengalihkan perhatian dan melihat situasi kantor sebelum  penyerangan  mereka  lakoni. 

Tak lama  berselang  pihak  penyerang kemudian datang dengan  megendarai  sepeda motor,  dengan  mengenakan masker  dan  bersenjatakan parang.   Razarudin mengatakan lelaki  itu  datang  membawa tas berbantalan yang kemudian dia gunakan sebagai tameng di dadanya.    Kepala polisi itu  juga  mengatakan lelaki tersebut kemudian membacok seorang polisi  hingga tewas,  dan kemudian mengambil  senjata polisi yang tewas  digunakannya  untuk  membunuh seorang polisi lainnya.

Pelaku kemudian menyerang seorang polisi lainnya sebelum ditembak mati.    Namun  menurut Razarudin, pelaku tidak memiliki catatan criminal  dan   ia mengatakan polisi telah mengidentifikasi 20 tersangka anggota  Jemaah Islamiyah  (JI)   lainnya di Johor dan akan melacak mereka untuk diinvestigasi dalam tentang keberadaan ektibitas  jaringan  kegiatan  mereka di Malaysia.

Meskipun serangan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran keamanan di Malaysia,  pakar keamanan mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah insiden tersebut mengarah pada kebangkitan sel teroris di Johor.    Pakar ekstremisme Munira Mustaffa,  mengatakan  bahwa informasi yang diberikan oleh menteri dalam negeri pada hari Sabtu menunjukkan bahwa masyarakat harus berhati-hati agar tidak melabeli insiden tersebut sebagai serangan teroris dan menunggu penyelidikan polisi sebelum mengambil kesimpulan.

Kelompok  Jemaah Islamiyah   (JI), yang ditetapkan sebagai kelompok teroris  oleh  Pemerintah  AS,  dipersalahkan secara luas atas beberapa  serangan di Filipina dan Indonesia, termasuk serangan bom Bali pada 2002 yang menewaskan 202 orang,  dan  kebanyakan yang  mendadi korban tragedi itu  dari  turis asing. 




Jemaah Islamiyah menyerang Polisi Johor Malaysia.

Dua Polis Johor dan satu JI  tewas dalam eksiden seketika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EKSPEDISI PULAU BERHALA BERSAMA MITRATEL, JOGO KEDAULATAN RAKYAT

NusaNTaRa.Com byTarmidIKapundjeN,         J  u  m  a  t,    1   6      A   g   u    s   t   u   s      2   0   2   4   Theodorus Ardi Hartok...