NusaNTaRa.Com
byBakuINunukaN, S a b t u 2 7 M a r e t 2 0 2 1
Zakaria Guru Besar pencak Silat
Mustika Kwitang Jakarta terima rekor dari Museum Rekor Dunia di Indonesia
(MURI), beliau menjadi Pendekar Silat
Tertua di Indonesia dan menerima piagam dari Museum Rekor Dunia di Indonesia
(MURI) PADA Agustus 2020. Zakaria pendekar silat tertua Indonesia
berusia 90 tahun dan sudah menjadi pendekar pencak silat sejak Pekan Olahraga
Nasional (PON) digelar untuk pertama kali, tahun 1948.
" Daasshh!
", teriak Zakaria, seorang guru besar Pencak Silat Indonesia
berusia 90 tahun sambil menendangkan kaki kanannya tinggi-tinggi ke udara,
memamerkan keterampilan seni bela dirinya.
" Saya terkejut. Tiba-tiba
saja, mereka menanyakan hal-hal tertentu kepada saya dan menginginkan bukti
agar saya dapat diumumkan sebagai pendekar silat tertua ”, Ujar
SiDin Zakaria saat dinobatkan oleh
museum MURI sebagaimana dikutip NusaNTaRa.Com.
Silat adalah bentuk pertarungan seluruh tubuh yang membutuhkan serangan, bertahan dan bantingan dalam beberapa gaya juga menggunakan persenjataan, namun bagi Zakaria, pencak silat lebih dari sekedar tata-cara pertahanan. “ Ini adalah olahraga, jadi baik untuk kesehatanmu. Suatu ketika, ketika saya berada di Malaysia, orang-orang terpesona ketika mereka melihat apa yang bisa saya lakukan di usia saya ”, Ujar SiDin Zakaria.
Silat Mustika Kwitang memerlukan
teknik penghindaran serta serangan tangan terbuka tetapi Zakaria mengatakan kekuatannya terletak pada
pukulannya yang kuat. “ Dengan pencak silat, saya juga mendapat
banyak teman. Saya memiliki ribuan siswa
”, Ujar SiDin Zakaria dengan
Plabomoranya (hebatnya) pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Zakaria lahir di Jakarta pada bulan
Juni 1930, mulai menekuni seni bela diri
pada usia 15 tahun dari kakeknya, Muhammad Djaelani, yang mendirikan sekolah
pencak silat Mustika Kwitang di Jakarta pada tahun 1945. Pada abad ke-19, kakek buyut Zakaria pernah
bertengkar dengan seorang pedagang Tiongkok bernama Kwee Tang Kiam, yang juga
seorang ahli bela diri gaya Tiongkok,
meski tak jelas siapa pemenang pertarungan itu, tetapi setelah duel tersebut, Kwee mengajari
kakek buyut Zakaria seni bela diri yang ia kuasai.
Mustika Kwitang adalah aliran silat
Betawi yang dikembangkan di Kecamatan Kwitang Jakarta, tempat tinggal keluarga
Zakaria dan Betawi adalah suku asli
masyarakat yang tinggal di kota Jakarta.
Tetapi Mustika Kwitang memiliki ciri khas berbeda dibanding aliran silat
Betawi lainnya, karena silat Mustika Kwitang merupakan akulturasi pencak silat
lokal yang dipengaruhi oleh seni bela diri Tiongkok. Nama kecamatan Kwitang sendiri diyakini
berasal dari nama Kwee Tang Kiam.
Zakaria berpartisipasi dalam banyak kompetisi
dan menarik perhatian penonton, seperti tahun 1984 ketika pertama kalinya
Indonesia menyelenggarakan acara multi olahraga nasional yang dikenal dengan
Pekan Olahraga Nasional (PON) beliaupun turut dan PON ke dua tahun 1951 Zakaria merah satu Emas. “ Pada
tahun 1950, saya diundang untuk pertama kalinya oleh Presiden Soekarno (presiden
pertama Indonesia) untuk tampil di istana
”, Ujar SiDin Zakaria. Zakaria telah melakukan perjalanan setidaknya
ke 11 negara untuk mengajar pencak silat, mulai dari negara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura hingga negara-negara di Eropa seperti Prancis, Belanda dan
Inggris.
Pada tahun 1952, kakek Zakaria
menginginkan dia untuk mengajar dan memimpin sekolah pencak silat Mustika
Kwitang, beberapa tahun kemudian Zakaria di undang ke istana untuk mengajar
pencak silat kepada pengawal presiden. Dalam
periode itu, Zakaria juga pernah mendemonstrasikan keahliannya di depan master
Shotokan Masatoshi Nakayama dan Donald Draeger.
“ Banyak
orang asing yang ingin belajar pencak silat
”, Ujar SiDin master silat yang
memiliki 14 orang anak, 60 orang cucu, dan 34 orang cicit.
Karena silat Mustika Kwitang
menekankan pada pukulan-pukulan yang kuat, Zakaria mengatakan seseorang harus
memiliki kemauan yang kuat untuk menguasai gerakan-gerakannya. Dia memiliki siswa yang mampu menguasai
pencak silat Mustika Kwitang dalam empat bulan, tapi juga terdapat siswa yang
masih belum pandai setelah empat tahun.
“ Itu semua tergantung muridnya.
Jika Anda menguasai gerakannya, Anda akan mendapatkan kepercayaan diri " kata Zakaria.
“ Saya merasa bahagia karena anak murid yang saya ajar sehat dan baik-baik. Semoga juga mereka akan memimpin bangsa dan negara ke jalan yang benar ”, Ujar SiDin Zakaria.
Kuntau Bawang, siapa kena dia di buang,
Rekor MURI pesilat tertua Indonesia Zakaria
dari Kwitang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar