Sabtu, 22 April 2023

ABDULLAH HEHAMAHUA DALAM KHUTBAH IEDHUL FITRINYA : IDHUL FITRIE HARUS MENGEMBALIKAN KESALEHAN INDIVIDUAL – SOSIAL

NusaNTaRa.Com

byLaDollaHBantA,    S  a  b  t  u,   2  2    A  p  r  i  l    2  0  2  3

Abdullah Hehamahua menjadi khatib dalam pelaksanaan Lebaran Idul Fitri 2023 di
Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta.

Jemaah sudah memadati area masjid Sunda Kelapa  sejak pukul 06.00 WIB  dengan  raut semringah mewarnai  hari raya Idulfitri 1444 Hijriah di Jakarta.  Nuansa baju khas Idulfitri melekat di setiap Jemaah,   sebagian besar jemaah tak lagi menutupi wajah dengan masker lantaran status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Lebaran 2023 sudah dicabut tak seperti di masa masih berbahayanya Covid-19.   Gema takbir diucap pada pangkal mulut jemaah, sembari berjalan ke area salat, sedangkan yang lain sibuk menggelar alas salat di badan jalan.

Pelaksanaan salat Idul Fitri hari ini Sabtu (22/4) di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, dipimpin oleh Syekh Essam Al-Mezjaji.  Sedangkan yang bertindak sebagai khatib adalah Dr. Abdullah Hehamahua yang merupakan anggota Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (2021 – 2026).   Dalam khutbahnya, Abdullah Hehamahua menyampaikan pernyataan yang kerap terlontar  'kembali ke fitri'  setiap hari lebaran esensinya mengembalikan manusia kepada fitrah kemanusiaan yaitu saleh atau salihah secara individu dan juga saleh atau salihah secara sosial.

Dia menyatakan, kesalehan seorang individu memiliki sejumlah tanda  seperti  beriman hanya terhadap Allah SWT, meyakini eksistensi hari akhirat, gemar berbuat baik, berani mencegah kemungkaran  dan bersegera dalam melakukan amal saleh.   "  Saleh individual adalah seorang muslim atau muslimah yang kokoh aqidahnya. Dia haqqul yakin, Allah SWT adalah Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pengawas   dan Pemutus urusan semua makhluk-Nya, termasuk dirinya  ",  Ujar SiDin Abdullah Hehamahua dengan Plabomoranya (hebatnya).

Aplikasi lain dari seorang saleh atau salehah individual, katanya, adalah semua ibadah yang wajib dan sunat dilakukan secara ikhlas hanya dengan mengharapkan ridha Allah,  karena  yakin bahwa  di hari akhirat nanti dia akan menjumpai kebaikannya.    Selain saleh atau salihah individual, Lebaran Idul Fitri seharusnya juga mengarahkan umat Islam akan kesalehan sosial.  Kesalehan jenis ini dalam kaitannya dengan orang lain dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan, kebangsaan  dan kenegaraan hingga mewujutkan kehidupan yang baik.

Diantara ciri dari kesalehan sosial adalah tidak berbuat jahat atau zalim terhadap orang lain,  baik terhadap tetangga atau kepada sesama anak bangsa.   "  Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar berita tentang seorang yang rajin shalat malam hari dan puasa di siang hari, tetapi lidahnya menyakiti tetangganya. Rasululah SAW bersabda, dia di neraka  ",  Ujar SiDin Abdullah Hehamahua  Eks pimpinan penasehat KPK dalam khutbah iednya.

Kesalehan sosial disebutnya sangat penting. Sebab, dengan adanya kesalehan jenis ini dalam diri seseorang baik petani, pedadang, hingga mereka yang menduduki jabatan di legislatif,eksekutif dan yudikatif, maka tidak mungkin orang akan melakukan korupsi atau mencuri uang negara demi memuaskan nafsu keinginan duniawi. Dengan adanya kesalehan sosial, tidak mungkin orang akan melakukan eksploitasi alam secara semena-mena yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan ekosistem alam.

"  Ketidak salehan sosial mengakibatkan hutan Indonesia sudah dalam krisis yang terkategori stadium empat. Dari 120 juta hektar hutan Indonesia, 101 juta hektar sudah dalam kondisi krisis. Pencurian kayu setiap tahun mencapai 50 – 60 juta meter kubik. Akibatnya, negara dirugikan sebesar Rp 30– 45 triliun.Jika hal ini dibiarkan terus, dalam waktu 5 – 10 tahun mendatang, hutan kita akan habis. Dampaknya, Indonesia akan jadi negara tidak lagi punya hutan  ",  Cakap SiDin Abd Hehamahua Laji.

Abd. Hehamahua  juga menyoroti carut-marut para Aparatur Sipil Negara (ASN), di antaranya kasus dugaan pencucian uang Rp349 triliun, pembunuhan brigadir Yosua, pembunuhan enam laskar FPI, serta penjualan barang bukti narkoba oleh Irjen Teddy Minahasa.   Ia mengatakan salah satu cara agar hal-hal seperti itu tidak terulang lagi adalah dengan mempertahankan kesalehan,   "  Kesalehan individual dan sosial seperti di atas akan melahirkan Muslim/Muslimah berintegritas dan profesional. Hasilnya, kasus money laundry sebesar Rp349 triliun di Kementerian Keuangan tidak terulang lagi  ",   Ujarnya dalam khutbahnya.

Sholat Idhul Fitrir 1444 H di mesjid Sunda Kolapa Jukarta


Kesalehan merambah dari individu hingga sosial.

Idhul Fitrie harus mengembalikan kesalehan Idivindu – Soial.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...