NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, J
u m a t, 1 4 A p r i l 2 0 2 3
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen menandatangani kesepakatan hibah Indonesia Infrastructure and Finance Compact senilai US$ 698 juta atau Rp 10,2 T. |
Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan (Menkeu) RI dan Janet Yellen Menkeu Amerika Serikat (AS) menandatangani kesepakatan hibah Indonesia Infrastructure and Finance Compact senilai US$ 698 juta atau setara Rp 10,2 triliun. Dana hibah selama lima tahun tersebut terjalin antara Program Compact II Millennium Challenge Corporation (MCC) pemerintah AS dan Pemerintah Indonesia, di mana kontribusi senilai Rp 9,5 triliun (US$ 649 juta) dari AS dan Rp 718 miliar (US$ 49 juta) dari RI. " Kemitraan ini mewakili keyakinan bersama Amerika Serikat dan Indonesia terhadap demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi ", Ujar SiGaluH Janet Yellen Wakil Ketua Dewan Direksi MCC, Jumat (14/04/2023).
Chief Executive Officer (CEO) MCC Alice Albright
menyatakan bangga atas hubungannya dengan Pemerintah Indonesia yang telah
terjalin selama hampir 20 tahun. " Dengan investasi ini, kami akan bekerja sama
dalam proyek-proyek yang bernilai total lebih dari US$ 1 miliar. Kesepakatan
yang ditandatangani hari ini akan fokus pada keberlanjutan dan skalabilitas,
meningkatkan ketahanan negara terhadap perubahan iklim dan guncangan eksternal
lainnya sambil menciptakan lebih banyak peluang bagi pemilik bisnis untuk
mengakses modal pasar ", Ujar SiGaluH Alie Albright.
Melalui program yang bernama Compact II Millennium
Challenge Corporation (MCC) ini, Pemerintah AS terus berkomitmen untuk tidak
hanya mengambil peran dalam pemulihan ekonomi global, tetapi juga mengentaskan
kemiskinan dunia melalui pemberian hibah dan bantuan kepada berbagai
negara. " Ini merupakan yang kedua kalinya Indonesia
mendapatkan kepercayaan tersebut ", Ujar SiGaluh Sri Mulyani dalam akun instagram
resminya @smindrawati. Sejak tahun
2013-2018 lalu, dia menyebutkan Indonesia telah diberikan komitmen hibah
program Compact I MCC dengan total mencapai senilai USD 600 juta atau setara
dengan Rp8,82 triliun.
Dalam program Compact II MCC yang ditandatangani
tersebut, ada tiga tujuan utama yang akan diakselerasi selama periode lima
tahun ke depan. Pertama, pengembangan
transportasi dan logistik di sejumlah wilayah seperti Riau, Sumatera Selatan,
Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Bali.
Kedua yakni pengembangan pasar keuangan dan tujuan ketiga yaitu
pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), "
Saya mewakili masyarakat dan Pemerintah Indonesia mengucapkan terima
kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah AS atas kepercayaan yang
diberikan kepada kami ", Ujar SiGaluH Sri Mulyani dengan Plabomoranya
(hebatnya).
Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan ini
merupakan yang kedua kalinya Indonesia mendapatkan kepercayaan dana hibah
tersebut, " Sejak 2013-2018 lalu, Indonesia telah
diberikan komitmen hibah program Compact I MCC dengan total mencapai US$600
juta ", Cakap Sri Mulyani melalui unggahan
Instagram-nya. " Melalui program ini, Pemerintah Amerika
Serikat terus berkomitmen untuk tidak hanya mengambil peran dalam pemulihan
ekonomi global, tetapi juga mengentaskan kemiskinan dunia melalui pemberian
hibah dan bantuan kepada berbagai negara
", Cakap Sri Mulyani menambahkan.
Indonesia Infrastructure and Finance Compact
sendiri terdiri dari tiga proyek. Pertama,
Proyek Memajukan Aksesibilitas Transportasi dan Logistik (ATLAS) akan bekerja
sama dengan lima pemerintah provinsi, yakni Sumatera Selatan, Sulawesi Utara,
Riau, Kepulauan Riau dan Bali. Proyek
ini meningkatkan perencanaan dan
persiapan infrastruktur di tingkat daerah
yang transportasi dan logistik
lebih terbatas, Proyek akan meningkatkan akses kesempatan kerja bagi
masyarakat Indonesia dan aksesibilitas layanan transportasi bagi perempuan dan
penumpang penyandang disabilitas.
Kedua, Proyek Akses Keuangan untuk Usaha Milik
Perempuan/Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang bertujuan untuk meningkatkan
layanan pinjaman formal kepada UMKM, terutama yang dimiliki oleh perempuan
dengan memberikan pelatihan bisnis,
termasuk pelatihan literasi digital dan keuangan, serta bantuan teknis untuk
meningkatkan kelayakan kredit dan kesiapan investasi. Ketiga, Proyek Pengembangan Pasar Keuangan
(FMD) yang akan memberikan bantuan teknis dan hibah keuangan campuran untuk
meningkatkan partisipasi sektor swasta atau pembiayaan berorientasi komersial
dalam investasi infrastruktur.
Proyek ini nantinya akan membantu pemerintah Indonesia untuk membentuk kemitraan baru dan memanfaatkan dana yang ada untuk mendanai proyek infrastruktur berkualitas tinggi dengan risiko rendah. " Saya mewakili masyarakat dan Pemerintah Indonesia, mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Amerika Serikat atas kepercayaan yang diberikan kepada kami ", Ujar Sri Mulyani dan " Kita semua tentu berharap program ini akan memberikan manfaat yang sangat luas bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam mengentaskan kemiskinan ".
Menkeu RI Sri Mulyani I dam Menkeu AS Janed Yellen |
Program
Pemulihan Ekonomi Global jadi Amerikan tekat.
Amerika
dalam MCC menghibahkan Indonesia dana Rp9,5 T.
NusaNTaRa.Com Adverstesment
Melayani pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0821 5385 8932
Tidak ada komentar:
Posting Komentar