NusaNTaRa.Com
byRaisALembuduT, S e n i n,
2 0 F
e b r
u a r i 2
0 2 3
Batik motif Lok Chan, dari Tuban |
Batik adalah
kain dengan motip tersendiri hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan
perpaduan antara seni dan teknologi leluhur bangsa Indonesia. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna
dan filosofi akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang
berkembang di Indonesia. Motif Batik
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak atau pola. Motif Batik adalah suatu corak yang di bentuk
sedemikian rupa hinga menghasilkan suatu bentuk yang beraneka ragam dan
biasanya dipengaruhi situasi budaya dan alam
tempatnya.
Motif batik
adalah corak atau pola yang menjadi
kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen
menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif-motif batik itu antara lain adalah motif
hewan, manusia, geometris, dan motif lain. Motif batik sering juga dipakai
untuk menunjukkan status seseorang dan daerahnya. Di luar dari motifnya yang tampak lebih
segar dan beragam, motif batik Jawa Timur ternyata tetap memiliki makna
mendalam sama halnya dengan batik dari daerah lainnya. Berikut 5 motif batik dari Jawa Timur beserta
filosofi yang terkandung di dalamnya.
1. Motif Lok Chan (Tuban)
Pengaruh budaya
Tionghoa memang begitu sarat di Jawa Timur, terutama di Kabupaten Tuban. Hal ini ditunjukkan dengan adanya motif Lok
Chan yang sangat terkenal di Tuban dengan ciri motip khasnya
burung Phoenix atau burung Hong yang menjadi burung kepercayaan etnis
Tionghoa. Motif Lok Chan melambangkan sifat keperkasaan
dari seorang laki-laki, pada masanya dahulu
dan hingga kini Batik Lok Chan juga
dianggap sakral dan kerap digunakan untuk menyelimuti orang yang disengat
kalajengking agar lekas sembuh dan ritual lainnya.
2. Motif Reog (Ponorogo)
Sebelum
Bathoro Katong berkuasa, masyarakat Ponorogo mengenal seni reog sebagai barongan yang menjadi permainan
para warok, kemudian pada masa
pemerintahan Bathoro Katong seni barongan dirubah menjadi reog dan digunakan
sebagai media dakwah Islam. Kata “reog”
berasal dari kata “riyokun” yang artinya khusnul khatimah. Salah satu batik kontemporer Ponorogo yaitu
Batik Lesoeng, batik ini mulai populer sekitar 5 tahun yang lalu. Batik Lesoeng adalah batik dengan lebih
memberikan warna dalam batik yang sudah ada, memberikan kesan yang berbeda agar
lebih menarik dan memberikan energi baru untuk para pengrajin batik dan pecinta
batik.
3. Motif Pring Sedapur (Magetan)
Batik Pring
Sedapur khas daerah Magetan ini dari dusun Papringan, Desa Sidomukti, Kecamatan
Plaosan yang berada di lereng Gunung Lawu yang sangat terkenal dengan Tumbuhan
tanaman Bambunya. Daerah Magetan
sendiri terdpat beberapa jenis motif batik lainnya seperti JalakLawu, Cucak
Rowo, Pring Temu Rose dan sebagainya. Dalam sejarah perkembangan Agama Islam banyak prajurit mataram yang kalah
lari ke Gunung Lawu di Sidomukti mencari suaka alkisahnya mereka kemudian
mengabdikan diri disana dan mengajarkan budaya Batik yang berkembang hingga
kekinian.
4. Motif Gajah Oling (Banyuwangi)
Batik motif Gajah Oling, dari Banyuwangi
Gajah
Oling (“Gajah Uling”) merupakan motif
batik tertua di dunia dan paling terkenal di Banyuwangi. Motif Gajah oling menyerupai tanda
Tanya, “
Gajah Oling “ sendiri berarti dari Gajah yang bertubuh besar atau yang “
Yang Maha Agung”, SERTA Oling artinya “Eling”
atau bahasa Jawa dari “ingat”.
Maka dari itu, makna dari Gajah
Oling merupakan “Selalu mengingat yang
Maha Agung”, dan pada tahun 2013 Motif
ini pernah menjadi Thema untuk
Banyuwangi Batik Festival.
5. Motif Merak (Sidoarjo)
Sidoarjo
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki ragam motif batik
yang sangat khas, motif batik Sidoarjo
didominasi dengan motif flora dan fauna yang sangat cantik dan indah. Salah satu yang paling terkenal adalah motif
merak yang melambangkan ketangguhan di satu sisi dan keanggunan di sisi yang
lain yang diharapkan ada pada diri pemakai batik ini.
Batik tulis awalnya dibawa ke daerah Jetis oleh Mbah Mulyadi yang merupakan keturunan Raja Kediri yang lari ke Sidoarjo karena dikejar oleh Belanda. Mbah Mulyadi disebut telah memotivasi penduduk Jetis untuk mengembangkan budaya membatik menjadi salah satu kegiatan ekonomi di wilayah Jetis hingga kini dengan ciri khas tersendiri.
Motip Batik guratan seni karya bangsa
Indonesia.
Batik Jawa Timur bermotif dari Alam dan Budaya bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar