Kamis, 13 April 2023

KOTA WISATA SEKS THAILAND, PATTAYA YANG DIBIKIN JADI LEBIH SOPAN

NusaNTaRa.Com

byGreaTBritteN,    S  a  b  t  u,    0  8     A  p  r  i  l     2  0  2  3

Kawasan "Walking Street" di Pattayya  Thailands.

Pattaya kota Seks (dibawah tahun 2014) yang berjarak 110 km di selatan Kota Bangkot,   memang  selama ini dikenal sebagai destinasi wisata seks alias sorganya lelaki hidung Kadal,  tapi jangan heran mulai pertengahan tahun 2020 kota ini mulai  'dibersihkan' dari aktipitas  industri tersebut.   Sebagaimana dilaporkan situs The Thaiger,  bahwa sekelompok aparat yang terdiri atas polisi, tentara,  dan polisi pariwisata melakukan inspeksi  ke  sejumlah lokasi prostitusi terkenal  di Pattaya  yaitu Walking Street pada awal Juni 2020 lalu guna membersihkan aktipitas-aktipitas seks.

Pada inspeksi tersebut mereka memeriksa sejumlah toko dan mengamankan bukti berupa foto. Dari hasil kegiatan malam itu, mereka mengatakan kalau mereka  tidak menemukan  aktivitas prostitusi  di area tersebut.   Wakil Kepala Polisi Chonburi, Pol Col Pongphan Wongmaneethet mengatakan pada media bila turis atau publik menemukan bukti adanya prostitusi, mereka bisa menelpon 191. Selain itu, mereka juga bisa langsung melaporkan hal tersebut kepada petugas di Kantor Polisi Wisata yang letaknya ada di ujung jalan.

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mewujudkan reputasi Pattaya sebagai destinasi wisata berkelas dunia,  sebelumnya, pada 2016 Menteri Pariwisata Thailand, Kobkarn Wattanavrangkul pernah berjanji untuk menutup industri seks di Pattaya.   Kala itu ia mengatakan,   "  Turis jangan datang ke Thailand untuk hal seperti itu (seks).  Mereka datang ke sini untuk budaya yang indah.  Kami ingin Thailand memiliki wisata berkualitas.  Kami ingin industri seks hilang  ",   Akan tetapi sebelum hal itu tercapai, jabatan Kobkarn sebagai menteri diganti pada November 2017.

Pokorja seks ini  umumna  orang Thailand, ada juga yang berasal dari Rusia, Ukraina, dan Asia Tengah. Penghasilan industri seks ini mencapai total USD 6,4 miliar atau sekitar Rp90 triliun, dimana penghasilan ini menyumbang 10 persen GDP Thailand.   Serupa seperti penutupan Doli di Surabaya atau Kalijodo di Jakarta, rencana menutup lokasi prostitusi itu bukan perkara mudah.  Apalagi di Thailand sendiri, industri ini sudah berjalan lama yang puncaknya pada masa Perang Vietnam. Pada 1960, industri seks telah ditetapkan sebagai bisnis ilegal.

Wisata seks di Thailand sendiri lebih sulit ditutup lantaran pelanggan prostitusi di Pattaya juga didominasi warga Thailand sendiri,  sehingga  melakukan transaksi seks bukanlah hal yang tabu meskipun juga tak dibenarkan.   Seperti dilansir dari situs ABC, Kamis (21/11/2020), survei perilaku seks yang dilakukan pada orang Thailand menunjukkan setidaknya ada 450 ribu laki-laki Thailand yang menjadi pelanggan prostitusi setiap harinya,  hasil  ini mengasumsikan  kalau pelanggan para pekerja seks ini bukan cuma orang asing.

Untuk para pekerja seks sendiri, mereka umumnya datang dari Isaan, sebuah daerah di timur laut Thailand yang merupakan daerah pertanian yang miskin.   Salah satu pekerja seks mengatakan, ia mematok tarif antara 1.000 sampai 1.500 baht atau sekitar Rp 500-800 ribu per jam dengan rata-rata 3 pelanggan per malam. Penghasilan ini lebih besar jika dibandingkan bekerja di Isaan dimana pendapatan masyarakat pada tahun 2020 adalah Rp 8,5 juta per tahun.   Pekerja seks disini  menurut situs Havoscape yang memiliki database tentang global black market, pada 2020 setidaknya ada 350 ribu pekerja seks,  UNAIDS mengestimasi   pekerja seks  227 ribu orang.  Akan tetapi, beberapa NGO mencatat jumlahnya mencapai 2,4 juta orang.

Meski tak tuntas banget cobalah  berjalan ke kawasan Walking Street yang  Merupakan wisata malam yang berada di pesisir pantai Pattaya. Terdapat banyak resto, cafe, bar, diskotik, spa, bahkan ada juga pedagang gerobak yang menjajakan makanan unik khas Thailand yang hanya dengan melihatnya saja membuat kita bergidik, sebut saja kalajengking, lipan, belalang dan masih banyak makanan unik yang mungkin saja ingin kalian coba.   Saat kalian mengunjungi wisata malam Walking Street maka kalian akan banyak menemui wanita-wanita berpakaian sexy dan juga pria-pria berpakaian minim orang sana cakap Lady Boy yang menjajakan jualan mereka,  meski tak seseronok dulu lagi.

Memberantas industri seks ini agaknya menjadi pekerjaan rumah yang tak mudah bagi pemerintah Thailand.  Dosen hukum dari Universitas Thammasat Bangkok, Akawat Laowonsiri  menyarankan pemerintah untuk menyesuaikan hukum prostitusi Thailand dengan realita yang ada.  Iapun  mengajukan aturan yang   melindungi hak para pekerja seks dengan  perlakuan dan bayaran secara adil. Ia meyakinkan mereka yang khawatir bahwa perubahan dalam peraturan itu akan meningkatkan jumlah orang yang bergabung dalam industri seks karena menurutnya jumlah pekerja seks ini terus menurun sejak perang Vietnam.

Patayya 110 km tenggara Bangkok


Keterlenaan Hawa dan Adam mereka dibuang ke Bumi.

Pattaya kota pariwisata seks Thailand  jadi lebih Sopan kini.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...