NusaNTaRa.Com
byLaSikUAgaY, S
e n i n, 2 0 M a r e t 2 0 2 3
Abdullah Mudzakir akhir akhir ini menjadi
ramai dibicarakan di media sosial setelah berhasil membobol sistem
keamanan Perusahaan Teknologi Multinasional Amerika, Google. Pelajar
kelas 12 di SMKN 8 Semarang ini terbukti mampu menemukan bug atau kerentanan
sistem pada perusahaan Google dan berkat kejeliannya penemusnnys itu, Dzakir panggilan akrabnya, mendapatkan imbalan
dari Google. Tak tanggung-tanggung, nominal yang didapatkan Dzakir sebanyak 5.000
dolar Amerika atau sekita r 75 juta
rupiah.
Abdullah Mudzakir masih seorang remaja berusia
18 tahun yang baru beranjak dewasa menjadi seorang pemuda, berasal dari Dusun Karangbolo, Desa Lerep,
Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Pemuda ini akrab disapa dengan nama
Dzakir. Sejak dari dulu seringkali
mengikuti sayembara-sayembara IT dan dunia komputer jaringan meski
sayembara yang Dzakir ikuti tidak langsung mengantarkannya pada
keberhasilan, banyak yang gagal dalam prosesnya. Namun hal tersebut tidak
membuatnya menyerah. Dzakir terus berusaha dengan tekun dan tekad yang kuat.
Diakui Dzakir, keahliannya dalam menemukan
celah sistem keamanan ini dipelajari secara otodidak, kisahnya ber mula saat ia masih duduk di
bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) sekitar 2015 silam. Saat itu Dzakir mulai menemukan minatnya
mengulik komputer dan jaringannya setelah mendapatkan komputer bekas dari
kakaknya dan awalnya
ia hanya mengandalkan Wifi di angkringan setempat untuk
berselancar di jagat maya. " Daripada nganggur, saya pake dan saya ajak
teman nongkrong di angkringan yang ada Wifi, modal Rp 3 ribu untuk beli es teh,
nongkrong sejak pulang sekolah sampai malam hari ",
Ujar SiDin Dzakir dengan Soppengernya (Jumawanya) saat dihubungi pada Rabu (08/03/2023).
Kebiasaan tersebut memicu Dzakir makin giat mengulik ilmu tentang
hacking secara otodidak dengan bermodalkan informasi dari laman pencarian
Google, niatnya untuk mengasah kemampuan tentang ilmu
komputer tidak didukung oleh orang tuanya. Bukan tanpa sebab, Dzakir terlahir dari
keluarga yang cukup religius sedangkan hacker mempunyai stigma buruk di
masyarakat, "
Awalnya orang tua nggak mendukung, malah menentang soal hacker karena dianggap hal yang tabu dan jahat. Setelah saya jelaskan pada orang tua, mereka
bisa memahami ",
Ujar SiDin Dzakir dengan Boneer (Rasa merinding).
Dzakir tak kehabisan akal untuk meyakinkan
kedua orang tuanya, yakni dengan menjadi sebagi seorang hacker baik atau white
hat hacker, secara finansial diakui Dzakir hacker baik tidak terlalu menguntukan
dibandingkan black hat hakcer. Tetapi,
ia lebih memilih menjadi hacker baik di situs-situs pemerintahan atau
perusahaan luar negeri, " Kalau membobol kartu kredit lebih
menguntungkan, tapi dengan latar belakang keluarga yang religius, mengajarkan
tentang agama, saya ngerti bahaya dan
dosa, jadi memilih jadi hacker baik ", Cakap SiDin Dzakir dengan Plabomoranya
(hebatnya).
Dzakir pun bercerita pengalamannya
menginformasikan kelemahan sistem keamanan jaringan komputer sejumlah
perusahaan di Indonesia, ia hanya mendapatkan
apresiasi Rp 1-2 juta. Sementara, apabila Dzakir menginformasikan
adanya kelemahan sistem keamanan keamanan jaringan komputer perusahaan di luar
negeri, ia mendapat $1.000-$4.500. Abdullah
Mudzakir atau akrab disapa Dzakir, siswa kelas 12 Jurusan Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL) SMKN 8 Semarang menjadi perbincangan di jagad maya usai disebut
mendapatkan hadiah $5.000 dollar dari melaporkan kerentanan sistem keamanan
Perusahaan Teknologi Multinasional Amerika, Google.
Dzakir kemudian tertantang untuk menemukan
celah keamanan di Google dengan terus melaporkan celah tersebut sejak akhir 2020,
tetapi baru diterima Google pada 2021. Bahkan
temuannya sering ditolak Google karena dianggap tidak valid, "
Lapor di Google sudah 5 kali, tapi yang 4 ditolak karena dianggap tidak
valid ", Cakap SiDin Dzakir berkisah dan ia
selalu mencari dan melaporkan temuannya
dengan bantuan rekannya hingga akhirnya mendapatkan jawaban dari Google.
Pada laporan terakhirnya, Dzakir sempat
terlibat perdebatan yang lama untuk menyampaikan bug yang jarang ditemukan bug
hunter lainnya, " Debat hingga setengah bulan untuk menjelaskan
bahwa bug itu valid dan bisa diterima, akhirnya mendapatkan hadiah $5.000 ",
Cakap Dzakir. Hingga pada 2022,
kerentanan yang ia temukan menjadi kerentanan terbaik yang ditemukan dalam
kategori abusing feature sebagai best vulnerabilty abusing feature, hingga ia
berkesempatan diwawancarai oleh tim security engineering Google.
Saat ini Dzakir mengaku sudah bekerja
sebagai hacker di perusahaan di Jakarta,
meskipun saat ini statusnya masih pelajar ia diperbolehkan bekerja dan tidak diwajibkan
berangkat ke sekolah. " Sebenernya sekolah dan kerja tidak bisa,
tapi dari pihak sekolah mendukung dan mengatakan bahwa sekolah ia diperkenankan
untuk fokus bekerja namun tetap harus mengumpulkan tugas-tugas sekolah "
dan " Sekolah di SMK ialah mendidik siswa supaya
bisa dapat kerja, bila ada siswa SMK yang sudah bekerja biasanya didukung ",
Ujar SuDin Dzakir Laji.
Harti, S.Pd., M.Kom, Kepala SMKN 8 Semarang, mengatakan siswanya merupakan generasi bibit unggul yang tumbuh di lahan subur, " Abdullah Mudzakir siswa SMK N 8 Semarang dirawat dengan cinta sehingga prestasinya mendunia, ibadahnya kelas langit, pergaulannya membumi ", Pesan SiGaluH Harti. Prestasi Dzakir ini pun menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @folkative, mengunggah foto Dzakir dengan keterangan unggahan kisahnya yang telah mencoba lima kali laporan.
Abdullah Dzakir |
Anak
kecil memangku computer bermain dunia mayee.
A
Dzakir anak SMK berusia 18 membobol keamanan Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar