NusaNTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, K a m i s, 0 1 D e s e m b e r 2 0 2 2
Fashion show karya perancang Edward Hutabarat dalam Festival Tenun Nusantara berlangsung pada 30/11-01/12 2022 di Kawasan Candi Borobudur |
Festival Tenun Nusantara ajang usaha pemerintah untuk
memasyarakatkan dan melestarikan maha karya Kerajinana Nusantara diselenggarakan Direktorat Jenderal
Kebudayaan Kemendikbud Ristek diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur. Dalam kegiatan Festival Tenun Nusantara yang
berlangsung pada 30 November hingga 1 Desember 2022 itu digelar beberapa kegiatan, diantaranya
fashion show dari hasil karya perancang Edward Hutabarat, diskusi, serta
menghadirkan secara langsung mastro atau perajin dari Sumba.
Festival Tenun Nusantara 2022 mengangkat tema
"Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari” dengan tujuan mengkampanyekan hasil karya tanah tenun nusantara nasyarakat Sumba. Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menjelaskan,
selain terkenal dengan panorama memukau dan alam lestari, Pulau Sumba yang
terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata memiliki warisan leluhur yang
patut kita jaga, salah satunya kain tenun ikat Sumba. Kain
tenun ikat Sumba adalah salah satu bentuk dari kekayaan budaya yang dimiliki
oleh Provinsi NTT, merupakan kain
nusantara nan eksotis yang diciptakan oleh para seniman tenun (artisan) dari
Sumba Timur.
Kain tenun ikat Sumba bukanlah kain yang bisa
dikerjakan secara sembarangan, yang mengerjakannya pun bukanlah sembarang
orang, " Ini
kegiatan mengangkat kembali tradisi wastra Nusantara khususnya tenun Sumba dan
itu adalah karya yang luar biasa, di sini hadir para maestro datang jauh dari
Sumba ", Ujar SiDin Hilmar Farid dengan Plabomoranya
(hebatnya). Lebih jauh Hilmar
menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud konkret memperkenalkan tenun Sumba yang sudah
melanglang buana ke seluruh dunia disertai
fashion show dari perancang terkenal Edward Hutabarat, "
Kegiatan fashion show adalah kegiatan yang penting dan baik untuk
mengangkat dan mengkampanyekan hasil Nusantara
", Ujar SiDin menambahkam.
Tenun khas sumba Nusa Tenggara Timur menjadi pesona
etnik dalam Festival Tenun Nusantara tahun 2022 di Kawasan Borobudur, melalui tema Menjaga Tradisi Untuk Bumi
Lestari, Festival yang digelar Kemendikbud Ristek untuk mengangkat destinasi pariwisata super
prioritas. " Ini kegiatan mengangkat kembali tradisi
wastra nusantara khususnya tenun Sumba dan itu adalah karya yang luar biasa, di
sini hadir para maestro datang jauh dari Sumba
", Ujar SiDin Hilmar
Farid Dirjen Kebudayaan di sela acara
tersebut.
Ia menyampaikan, festival yang digelar di destinasi
pariwisata super prioritas Borobudur ini sangat penting dihadirkan karena
berkualitas, hal itu juga menjadi bagian
dari kebijakan bahwa sebetulnya candi ini bukan hanya monumen candi saja. Namun
yang penting, tetapi keseluruhan taman ini juga bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat dengan berbagai kegiatan khususnya yang terkait dengan pelestarian
kebudayaan, " Kegiatan ini salah satu wujud konkretnya kami
membawa tenun Sumba yang sudah melanglang buana ke seluruh dunia dan malam ini
kami hadirkan di kompleks Candi Borobudur
", Ujar SiDin Hilmar
Farid dengan Ahmadernya (manisnya).
Candi Borobudur dipilih menjadi lokasi karena
sebagai warisan dunia ini juga sama menjadi latar yang luar biasa, dalam relief Candi Borobudur sendiri juga
terdapat informasi mengenai tenun, mengenai wastra, "
Jadi kami lihat juga ada koneksi historis yang dimiliki candi ini dan
nampaknya sekali ekspresi budaya di nusantara ini ",
Ucap Hilmar Farid. Hilmar
menyampaikan Borobudur ini juga terbuka untuk daerah lain, sangat mungkin,
bukan hanya tenun Sumba saja tapi terbuka bagi teman-teman berbagai ekspresi
lainnya, " Cuma yang pasti kami jaga harus jelas ini
untuk pelestarian budaya dan juga ada hubungan historis, narasinya juga harus
sangat kuat. Jadi tidak bisa asal fashion
", Tambah SiDin Laji.
Bagi Hilmar Farid juga, bahwa sangat penting hasil karya Edwar di tampilkan, terlebih hasil karyanya mengangkat budaya dan hasil karya Nusantara, " Yang beda dari fashion show yaitu mengangkat hasil karya kerajinan Nusantara. Kegiatan ini mengangat kembali karya Nusantara yang luar biasa ", Ujar SiDin Hilmar Farid dengan Plabomoranya (hebatnya). " Pastinya sangat penting mengangkat yang berkualiatas. Ke depan kita selalu terbuka, utamanya yang penting harus jelas dulu kelestarian apa yang akan dimunculkan dan juga harus kuat ", Pungkas SiDin Hilmar.
Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan melihat demonstrasi penenun |
Om
Kewa pergi Gereja pakai tenun dan senyum melebar.
Festival
Tenun Ikat Sumba diselenggarakan di Borobudur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar