NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, J u m ‘ a t, 1 1 N o v e m b e r 2 0 2 2
Ratmi B29 Artis Film dan Komedian Indonesia doeloe |
“ RATU
AMPLOP “ film Indonesia tahun 1974 yang bergenre komedi disutradarai Nawi Ismail, kala itu film ini sangat menjual bagi
penggemar film tanah Air dengan alur cerita yang sangat menghibur dan dibintangi aktor dan aktris beken pada masa
itu diantaranya Benyamin Sueb, Ida
Royani, dan Connie Sutedja. Tak kala
menariknya dari ketiga bintang
tersebut dan menarik perhatian para penonton
dengan perannya dan kocaknya,
yakni Ratmi B-29 dalam film tersebut, ia melakoni tokoh Ratmi—yang
sama seperti namanya—pacar dari Beni yang diperankan Benyamin Sueb.
Ratmi B29
yang banyak muncul dengan
peran komedinya Dalam film tersebut, dianggap jauh dari ukuran cantik sukses
menggelitik tawa penonton lewat keahlian lawakannya beliau
memiliki tubuh subur, Ratmi mampu memerankan lakon perempuan dengan
tampilan ndeso tapi "pede" untuk meraih gelar ratu. Kiprah Ratmi B29 di dunia seni peran sendiri
sudah tak diragukan lagi tidak sekali dua kali ia memerankan film atau portunjukan tapi sudah
ada puluhan film yang dibintanginya yang
dimulai pada masa pemerintahan Orde Lama.
Dari situ tak heran, pada 2012, Susilo Bambang
Yudhyono (SBY) yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia kala itu,
teringat pada namanya ketika mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
negara-negara yang tergabung dalam G-20.
" Kalau disebut-sebut B-20,
saya tiba-tiba terlintas nama pelawak perempuan yang disebut B berapa itu ya ? ",
Ujar SiDin Susilo Bambang Yudoyono kala itu. Sempat salah sebut nama
julukan belakang Ratmi, akhirnya SBY dikoreksi pejabat RI lain, Sudi
Silalahi, " Iya, iya, Ratmi B-29. Di mana beliau sekarang, ya ? Kalau tidak salah, sudah meninggal dunia ya ? ",
Ujar SiDin S Silalahi dengan Soppengernya (Jumawanya).
Adanya nomor yang disertakan di nama Ratmi
memang unik dan ikonis, sehingga sebagian besar orang mudah mengingatnya. Nama tersebut diberikan kepada Ratmi sebagai
nama julukan, ia mendapatkan nama B-29 tersebut ketika
menjadi penghibur keluarga TNI Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di
Bandung. Hubungan Ratmi dengan dunia
kemiliteran memang kuat, mengingat pada masa revolusi nasional ia berjuang
bersama Laskar Wanita Indonesia (Laswi)
dan semua itu dapat dibuktikan dengan kepemilikkannya akan tanda jasa Bintang Gerilya, SLPK I dan II, GOM
I dan V.
Ratmi B-29 lahir dengan nama Suratmi dari
pasangan Salimin dan Sainem di Bandung, 16 Januari 1932. Masa kecilnya dijalani
bersama ibunya karena ayahnya meninggal dunia.
Di masa kecilnya ia gemar dunia seni terutama bernyanyi, tumbuh kembang bakatnya itu kemudian diasah
di grup Orkes Keroncong Pabrik Kiaracondong (Orpagi). Di Orpagi, ia membawakan
banyak lagu keroncong, Melayu, dan hiburan lainnya. Kemudian dari dunia musik, Ratmi menjajal dunia acting dan mengasah bakat aktingnya di di grup sandiwara
keliling Bintang Timur Surabaya dengan memerankan peran-peran kocak.
Setelah proklamasi kemerdekaan atau pada masa
revolusi nasional, Ratmi bergabung dengan Laskar Wanita Indonesia (Laswi,
sekarang menjadi nama salah satu jalan di Kota Bandung) dan memperoleh pangkat
sersan. Selain membantu para pejuang di
garis belakang, ia juga dikenal lewat panggung-panggung yang menghibur para
pejuang pasca kemerdekaan. Dikutip dari
artikel surat kabar PikiranRakyat edisi 30 Juli 1975, Ratmi turut ikut dalam
barisan pasukan Siliwangi ke Jawa Tengah,
kemampuannya menghibur orang ditunjukkan saat di Demang Sari, Jawa
Timur, pada 1949.
Ratmi tidak hanya jadi penghibur saat berada di
kesatuan barisan pasukan Siliwangi, pernah
suatu kali ia bertindak nekat merampas barang prajurit Belanda untuk pejuang
yang bersembunyi di dalam hutan,
hasilnya ia tidak hanya sandang pangan, tetapi juga
pomade, sabun, sisir dan
keperluan bersolek lainnya. Pada pertengahan 1950-an, Ratmi menjajal
peruntungan di Jakarta. Ia bergabung dengan grup wayang orang Tritunggal di
Kebon Kelapa, Jatinegara, pimpinan suaminya, Idris Indra dan tugasnya sebagai penari dan
pesinden, untuk memeriahkan suasana sesekali dia melawak. Setelah bercerai, Ratmi B29 pindah ke Bandung dan kembali bergabung dengan
grup wayang orang dam mulai memasuki dunia film sebagai figuran
lewat dua film komedi Si Djimat (1960) dan Kuntilanak (1961).
Mengutip Angkatan Bersenjata, 5 Desember 1974
yang diolah kembali oleh Fandy Hutari dalam laman Historia berjudul "Kiprah Bomber 29", Ratmi kerap
menghibur keluarga TNI Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan
kekocakannya saat bermukim di Bandung. ''Rupanya dengan lawakan saya itu,
mereka selalu merasa puas. Oleh karena itu, saya dijuluki dengan sebutan B-29
(dari jenis pesawat Bomber 29). Seperti adik tahu bahwa pesawat itu sangat
dahsyat dan lawakan saya diterapkan dengan dahsyatnya B-29,'' ujar Ratmi.
Setelah ibunya meninggal, Ratmi kembali merantau
ke Jakarta dan menetap dalam waktu yang lama
kemudian jalannya ke dunia komedi
terbuka berkat Bing Slamet, seniman lawak yang juga mentor dari Benyamin. Kehadirannya di panggung komedi diapresiasi
karena jumlah pelawak wanita di Ibu Kota sangatlah jarang, malahan majalah Selecta tahun 1969
menyebutkan mungkin cuma Ratmi satu-satunya wanita yang terjun di bidang lawak. Popularitasnya meroket dan Wajah
Ratmi pun menghias di film layar lebar. Selain Ratu Amplop, ia juga memerankan
peran-peran penting dalam film Ketemu Jodoh (1973) dan Si Rano (1973). Total ia
membintangi 32 film semasa hidupnya.
Pada 1970-an ada merek sabun colek produksi PT
Sinar Antjol dengan mengadaptasi nama pesawat pengebom B-29. Namun, nama
tersebut kemungkinan juga terinspirasi dari Ratmi yang namanya kian melejit di
dunia hiburan. Hal itu bisa dilihat iklan sabun colek merek itu yang dibintangi
oleh Ratmi sendiri. Pelan tapi pasti, sabun B-29 mengikuti kepopuleran Ratmi.
Produk sabun menjadi sering dipakai. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga
negara-negara di benua Afrika. Disebutkan dalam Mereka Mau Hidup Seribu Tahun
Lagi: Puluhan Merek Indonesia yang Mampu Bertahan Lebih dari Setengah Abad
karya M. Taufiqurohman dkk, B-29 bahkan menjadi produk sabun Indonesia pertama
yang diekspor ke benua tersebut.
Ratmi B29 meninggal dunia ketika sedang menyelesaikan filmnya yang ke-27 Direktris Muda (1977) dalam usia 45 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 31 Desember 1977 karena serangan jantung. Menurut seorang rekan ia hendak naik pesawat menuju Surabaya untuk merayakan Tahun Baru di sana, tapi ia jatuh pingsan kurang lebih setengah meter dari tangga pesawat dalam pelukan suaminya ketika ia dalam mobil menuju ke rumah sakit. Jenazahnya dikebumikan di Taman Pahlawan, Kalibata, Jakarta dengan upacara kenegaraan. Pemakaman di Kalibata dilakukan karena Ratmi memiliki tanda jasa, seperti Bintang Gerilya, SLPK I dan II, GOM I dan V. Ratmi menjadi pelawak pertama yang dimakamkan di sana menyusul kemudian Triman, anggota Srimulat, pada 2003. (Reff.GooDNewSFroMIndonesiA.DimaSWahyUIndrAJayA.28/02/2021)
Ratmi B29 dan Benyamin Sueb |
Kesuksesan
hidup penuh dengan karya yang berarti.
Ratmi
B29 sang Pelawak, Artis Film dan Veteran Kemerdekaan RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar