NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, S e l e s a, 2 1 F e b r u a r i 2 0 2 3
Rumah Darman (65), warga Dsn Sadeng, Desa Karangbendo, Kec Ponggok, Kab Blitar, hancur rata dgn tanah akibat ledakan yg diduga berasal dari peledak petasan, Senin (20/02/2023) |
Satu
ledakan hebat di malam hari terjadi
di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa
Timur, Minggu (19/02/2023) dan ledakan tersebut telah menyebabkan empat korban di sekitar
lokasi ledakan tersebut tewas,
terluka dan puluhan rumah rusak, sangking kerasnya, ledakan itu hinnga terdengar oleh warga di Kabupaten Kediri yang
rumahnya berjarak 20-30 kilometer dari lokasi kejadian. Regu
penyelamat saat ini sedang berupaya menemukan tiga orang yang tertimbun
reruntuhan rumah.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota AKP
Ahmad Rochan mengatakan, tiga korban
yang diyakini masih tertimbun reruntuhan rumah adalah Aripin,
Widodo dan Wawa, satu korban lainnya adalah Darman, pemilik
rumah yang menjadi sumber ledakan.
" Aripin dan Widodo adalah
anak Darman, sedangkan Wawa merupakan kerabat mereka ",
Ujar A Rochan dengan
Plabomoranya (hebatnya), Senin (20/02/2023) dan
Rochan juga membenarkan
bahwa ke tiga korban yang tertimpa
reruntuhan itu diyakini telah meninggal
kabe.
Aris Setiawan (19), warga Dusun Kutukan,
Desa Kunjang, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengaku mendengar dentuman
pada Minggu malam, " Suaranya kenceng. Sampai kayak Gunung Kelud
pas meletus gitu. 30 menit saya cari di grup-grup medsos, semua masih bingung.
Ada yang bilang ban meletus atau apa gitu. Tapi lama kelamaan akhirnya muncul
akibat ledakan petasan itu ", Ujar SiDin Aris Setiawan dengan Boneer (Rasa merinding), Senin (20/02/2023).
Hal senada juga diungkapkan Mustofa, pria
yang menjabat Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Trisulo, Kabupaten Kediri yang
ketika tragedy tersebut sempat mendengar
suara ledakan ityu. Padahal, rumah Mustofa berada cukup kauh berjarak
30 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP), "
Waktu itu saya lagi nyuci mobil. Terdengar suara 'deng' gitu. Mulanya saya kira
mobil nabrak tembok ", Ujar SiDin Mustofa dengan Plabomoranya (hebatnya).
Bunyi lebih keras didengar oleh Jumali dan
keluarganya, Jumali adalah tetangga
Darman yang mendadi sumber ledakan terjadi dan mendadi korban jiwa dalam ledakan tersebut. Rumah Jumali berjarak 50 meter dari kediaman
Darman, sewaktu kejadian, Jumali
beserta istri dan anaknya tengah tertidur kemudian mereka tiba-tiba dikagetkan oleh bunyi keras,
" Saya kira Gunung Kelud
meletus. Sebab, setelah terdengar
ledakan keras, dari atap rumah berjatuhan material ", Cakap SiDin Jumali dengan Boneer (Rasa
merinding), Senin (20/02/2023).
Setelah tersentak kaget Jumali dan keluarga langsung bergegas keluar
rumah, " Ternyata di luar sudah banyak warga. Mereka
juga minta tolong karena atap rumahnya rontok
", Cakapnya Laji dan akibat
insiden itu, kepala Jumali sempat tertimpa genteng rumahnya. Sedangkan, istri
dan anaknya tidak terluka. Akibat kejadian ini, empat orang meninggal
dunia. Mereka adalah Darman,
Aripin, Widodo dan Wawa.
" Aripin dan Widodo adalah
anak Darman, sedangkan Wawa merupakan kerabat mereka ",
Cakap A Rochan menjelaskan.
Ledakan di Blitar ini juga mengakibatkan delapan orang terluka dan
membuat 25 rumah rusak.
Pihak BPBD Kabupaten Blitar telah mendata 8
korban luka akibat ledakan tersebut,
mereka adalah Tri wahyudi (27),
Dwi Erna Wati (21), Bara
Kartanegara, Sri Utami (50), Sumiyem (70), Kabol (82), Gunawan (47) dan Moh Azril (3). Terkait penyebab ledakan, kata Rochan,
pihak kepolisian belum dapat memastikan meskipun berdasarkan keterangan ketua
RT setempat diduga berasal dari bahan peledak petasan, Rochan pun mengatakan, saat ini Tim Labfor
dan Jihandak Bom Polda Jatim sedang menuju lokasi kejadian guna melakukan
penyelidikan mendalam.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar
Kota AKBP Argowiyono mengatakan, saking kuatnya ledakan, kerusakan terjadi hingga
radius sekitar 500 meter dari lokasi kejadian,
" Yang pasti kekuatan
ledakan sangat besar ", Cakap Terang
Argowiyono, Senin
hari itu. Argowiyono menuturkan, meski sudah mendapat keterangan dari ketua RT
bahwa anak korban kerap membuat petasan menjelang Ramadhan, tapi pihaknya belum
bisa memastikan penyebab ledakan, " Di
lokasi juga tercium bau belerang menyengat, tapi pastinya kami menunggu tim Labfor dan
Jibom Polda ", Ujar Argowiyono menjelaskan.
Musim
petasan meriah menyongsong bulan Ramadhan.
4
orang tewas di Bliter di duga karena letusan petasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar