NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, S e l a s a, 2 4 J a n u a r i 2 0 2 3
Senjata Illegal jadi sumber kekerasan di PAPUA
Mathius D Fakhiri mengungkapkan warga
membeli senjata api dan amunisi dari uang hasil penjualan 190 gram emas senilai
Rp90 juta, senjata api dan amunisi itu
digunakan untuk kepentingan kelompok bersenjata di Papua. Dia pun membeberkan lokasi lain yang juga didapati
warga pendulangan emas ilegal untuk sumber dana kelompok bersenjata di Papua.
Beberapa di antaranya yaitu di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Paniai, "
Semua kekerasan bersenjata sumber uangnya dari situ ",
Ujarnya Mathius D Fakhiri.
Adapun beberapa wilayah rawan yang
digunakan sebagai jalur penyelundupan senjata api dan amunisi ke tanah Papua
yaitu Boven Digoel, Keerom, hingga Nabire.
" Kalau di daerah
Selatan-Utara ini kan mulai dari Boven Digoel, Keerom masuk Kota Jayapura. Ini kan harus kita jaga rapat di
perbatasannya. Sedangkan kalau di sisi
Utara, ini kan ada Nabire, kenapa Nabire? ini kan masuknya dari Manokwari dan
Sorong ", Ujar SiDin Mathius D Fakhiri dengan Plabomoranya
(hebatnya).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri
pun telah mengungkap sejumlah jalur penyelundupan senjata api dan amunisi ke
tanah Papua. Ia menyebut beberapa
wilayah rawan tersebut di antaranya Boven Digoel, Keerom, hingga Nabire, "
Kalau di daerah Selatan-Utara ini kan mulai dari Boven Digoel, Keerom
masuk Kota Jayapura. Ini kan harus kita jaga rapat di perbatasannya. Sedangkan kalau di sisi Utara, ini kan ada
Nabire, kenapa Nabire? ini kan masuknya dari Manokwari dan Sorong ",
Ujar SiDin Mathius D Fakhiri saat dihubungi, Selasa
(24/01/2023).
Mathius juga telah menginstruksikan
jajarannya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap titik-titik tersebut, "
Ini saya udah minta ke semua Polres yang terkait tadi ada empat, Nabire,
Kota Jayapura, Pegunungan Bintang, dan Boven Digoel untuk melakukan langkah
cepat, penanganan ekstra ", Ujar SiDin tegas. Alumni Akpol 1990 ini juga akan menindak
tegas jajarannya agar nakal bertransaksi amunisi dengan kelompok
bersenjata, " Tentunya bagi anggota TNI/Polri khususnya untuk
Polri kita akan mengambil langkah tegas terhadap tindakan mereka yang masih
coba-coba terhadap amunisi ", Ucap Mathius D Fakhiri menambahkan.
Mathius menegaskan akan membongkar
jaringan dua warga sipil yang ditangkap dengan membawa empat senjata api dan 18
amunisi pada Kamis (19/1). " Penangkapan kemarin ini juga bagian yang saya
minta dibuka jaringannya, jadi kita tidak hanya fokus pada pemeriksaan yang
sudah tertangkap tapi sejauh mana dia punya jaringan yang selama ini mungkin
belum kita cover jual-belinya
", Ujar SiDin Mathius D
Fakhiri dengan Ahmadernya (manisnya).
Ia pun berjanji akan membawa kedua pelaku itu sampai ke pengadilan agar dapat memberikan efek jera ke depannya. Sebelumnya, Polda Papua menangkap dua warga sipil dengan empat senjata api dan 18 amunisi pada Kamis (19/1) lalu. Senjata dan amunisi tersebut dibeli warga dari hasil jual emas yang didapat dari pendulangan emas ilegal di perbatasan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Boven Digoel. Sedangkan senjata api serta amunisi, dibeli warga dari negara Papua Nugini.
Papua
masih rentan dengan kasus kekerasan bersenjata.
Senjata
hasil Emas illegal jadi sumber kekerasan di Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar