NusaNTaRa.Com
byBambanGNunukaN,
S e l a s a, 3 1 J a n u a r i 2 0 2 3
Samadi budaya Jowo |
Kisah Presiden Joko Widodo yang bercerita soal keputusannya di awal pandemi
Covid-19, ketila itu dia memutuskan Indonesia tidak menerapkan kebijakan
lockdown atau mengunci satu kawasan agar virus tak menyebar. Padahal saat itu 80 persen menteri di kabinet
hingga DPR meminta lockdown, seperti yang diterapkan di negara lain, "
Saya semedi 3 hari untuk memutuskan apa ini, apakah kita harus lockdown
atau tidak. Karena betul-betul sangat
tidak memiliki pengalaman semuanya mengenai ini
", Ujar SiDin Jokowi dalam
rakornas transisi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tahun 2023
di Jakarta, Kamis (26/01/2023).
Tak hanya para menteri, masyarakat juga menyerukan agar
pemerintah segera melakukan lockdown,
disisi laim saat itu sebanyak 70 persen negara di dunia juga telah
melakukan lockdown. " Saya endapkan
betul apakah kita harus melakukan itu ?
Jawaban saat itu, tidak usah
", Ujar SiDin Jokowi menjelaskan. Presiden lantas menyampaikan alasannya
mengapa memilih tidak menerapkan kebijakan lockdown, karena
dia memperkirakan, perekonomian Indonesia akan sangat terganggu jika
kebijakan itu diterapkan. Sehingga dia tak mau kondisi tersebut terjadi dan
Alhamdulillah apa yang di ragukan tidak terjadi.
Semadi atau meditasi adalah praktik yang melibatkan
pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan
dalam hidup kita sehari-hari, secara
harfiah semadi adalah kegiatan
mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. Langkah semadi yang sederhana : -Buatlah
Pikiran Tenang. Untuk memulai bermeditasi, pastikan kamu menenangkan pikiran
terlebih dahulu. ... -Buatlah Batas
Waktu. ... -Fokus pada Napas. ... -Jaga Pikiran tetap Fokus. ... dan -Akhiri
Meditasi dengan Perlahan.
Semadi budaya Jowo |
Semedi atau bertapa merupakan hal yang identik dengan
budaya Jawa yang memungkinkan seseorang melakukan refleksi diri atau pengenalan
diri yang lebih dalam serta menemukan
atribut positip tentang diri sendiri, hal ini diketahui tak hanya diamalkan
Jokowi karena Presiden ke-2 RI, Soeharto juga pernah
melakukannya. Soeharto menjabat
sebagai Presiden RI ke-2 sejak 1967 dimana
kekuasaan itu tak dia dapat hanya karena peluang di dunia politik tetapi
ia pun melakoni pertapaan guna memuluskan keinginannya itu.
Dalam artikel Dari Gua Semar, Wangsit itu Berasal, di
Edisi Khusus Soeharto Majalah Tempo, 10 Februari 2008, dituliskan bahwa
Soeharto setidaknya menjalani 10 pertapaan. Pertapaan dimulai dari Gua Jambe
Lima, Gua Jambe Pitu, dan Gua Suci Rahayu di kawasan Gunung Selok, Cilacap,
Jawa Tengah, ” Di Suci Rahayu itulah Soeharto melakukan
penyucian awal ”, Cakap SiDin Rusmanto, juru kunci Gua Semar.
Selama melakoni semadi, Soeharto ditemani juru kunci Darmaji, yang tak lain adalah paman dari Rusmanto.
Dari Gua Suci Rahayu, Soeharto bergeser ke Gunung Srandil,
yang juga ada di Cilacap, gunung yang berada
di tepi pantai itu memang terkenal sebagai tempat khusus untuk ziarah. Di sanalah dimakamkan para leluhur tanah Jawa : Eyang Agung Heru Cokro, Eyang Sukmo Sejati,
Eyang Kaki Tunggul Sabdo Jaati Doyo Amongrogo, Nini Dewi Tanjung Sekar Sari dan Eyang
Lalangbuono atau lebih dikenal sebagai Ismoyo Ratu, "
Kemudian, Soeharto melanjutkan semedi di Gunung Lawu, tempat menghilangnya
raga Raja Brawijaya ", Cakap SiDin Rusmanto dengan Soppengernya (Jumawanya).
Di Gunung Lawu, Soeharto melakukan empat tahap pertapaan : di Argo Dalam, Argo Tumila, Argo
Piruso dan Argo Tiling. Setelah itu, ia bertapa lagi pada sebuah
gunung kecil di Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, "
Selain bertapa, di gunung itu juga ada acara nyekar di makam Syekh Jamu
Karang ". Usai deretan pertapan itu, barulah Soeharto
menuju kawasan Dieng. Kala itu, kondisi Dieng belum sebagus
sekarang. Jalannya berbatu-batu, menanjak, dan berlubang.
Menurut Rusmanto, Gua Semar adalah istana terakhir Mandala Sari alias Semar. Di sanalah Semar bersemedi abadi setelah pertapaan di berbagai tempat, " Menurut kepercayaan, urut-urutan pertapaan di tanah Jawa selalu berakhir di kawasan Dieng ". Selama menjalani pertapaan, Soeharto hanya ditemani oleh juru kunci Darmaji serta para pengawalnya yang menunggu pada jarak yang agak jauh. Sebelum bertapa, Soeharto harus melakukan bimolukar atau mandi lulur, " Tujuannya untuk menghilangkan nafsu angkara murka ", Ujar SiDin Rusmanto dengan Ahmader (Manisnya).
Presiden SOEHARTO juga melaksanakan SEMADI |
Presiden
Jokowi semadi batalkan Lockdown Covid-19.
Presiden
Soeharto amalkan Semadi di Gunung2 Jawa.
Melayani pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0821 5385 8932
Tidak ada komentar:
Posting Komentar