NusaNTaRa.Com
byBambanGNunukaN, R a b u, 2 5 J a n u a r i 2 0 2 3
Anak-anak memperlihatkan lengannya saat di Imunisasi Campak |
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyisir pelaksanaan imunisasi
campak di kawasan padat penduduk dan kumuh untuk menekan laju penularan
penyakit tersebut sebagaimana diketahui sejak 2022 beberapa daerah di Indonesia
khususnya DKI terwabah Campak. " Penularan campak sama seperti COVID-19 tapi
jauh lebih menular dan sangat cepat ", Ujar SiGaluH Ngabila Salama Kepala Seksi
Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/01/2023).
Dia menjelaskan kasus campak di Jakarta pada Desember 2022
mencapai 253 kasus yang banyak ditemukan di daerah yang cakupan imunisasi
rendah, wilayah padat penduduk, sanitasi dan gizi kurang hingga wilayah
perbatasan dengan Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Selain kondisi lingkungan dan sanitasi
kurang, Ngabila menambahkan peningkatan kasus campak juga terjadi karena
surveilans dan cakupan imunisasi campak rubella menurun menyusul pandemi
COVID-19 selama 2020-2022.
Ngabila Salama menambahkan,
minimal cakupan imunisasi campak dan rubela (Measles dan Rubella/MR)
mencapai 95 persen. Adapun MR merupakan vaksin untuk mencegah penularan
penyakit akibat virus campak dan rubella,
" DKI Jakarta tidak tercapai
target pada 2020 hanya 85 persen untuk bayi di bawah dua tahun dan 65 persen
bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) ", Ujar SiGaluH Ngabila S dengan Ahmadernya
(Manisnya). Sedangkan capaian pada 2021
untuk BIAS mencapai 91 persen dan pada 2022 capaian imunisasi pada bayi berusia
di bawah dua tahun mencapai 91 persen.
Dinkes DKI meminta para orang tua untuk melengkapi
imunisasi MR tiga kali yakni saat berusia sembilan bulan, usia 18 bulan dan
kelas satu Sekolah Dasar (SD) yang diberikan gratis oleh pemerintah. "
Sebanyak 20-40 persen anak sudah imunisasi MR dua kali, masih bisa
menjadi suspek campak. Meski sudah dua kali vaksin MR, namun cakupan rendah di
wilayah tersebut dan cakupan vaksinasi tidak merata menyebabkan kenaikan
kasus ", UjarNya Laji. Selain balita, campak juga dapat menyerang
dewasa usia di atas 18 tahun.
Untuk itu, warga berusia 18 tahun ke atas yang terjangkit
campak, perlu melakukan imunisasi campak satu bulan setelah sembuh dan
direkomendasikan dua kali seumur hidup dengan jeda minimal 28 hari, pelaksanaan vaksinasi untuk dewasa itu tidak gratis alias
berbayar. Saat ini, Dinas Kesehatan DKI
meminta puskesmas kecamatan untuk memetakan daerah yang capaian imunisasi
campak masih rendah hingga di level Rukun Tetangga (RT) serta menggalakkan edukasi bagi warga khususnya
kepada kader dasawisma hingga kader posyandu.
Penularan penyakit campak terbilang cepat karena melalui
udara dan droplet dan melalui kontak dengan kulit penderita dengan
gojalanya yakni demam tinggi, batuk, pilek, mata merah dan ruam merah
yang muncul empat hari sesudah awal demam.
Untuk itu, masyarakat diimbau menerapkan protokol kesehatan di antaranya
menjaga kebersihan, memakai masker dan mencuci tangan.
Setiap orang berisiko untuk tertular penyakit campak
terutama orang yang belum divaksinasi. Bahkan orang yang telag divaksinasi
tetapi belum terbentuk kekebalan masih berkemungkinan terkena campak. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak
dan dewasa muda, sehingga anak-anak yang terinfeksi penyakit ini akan
diperparah bila kondisi gizinya kurang sehingga tidak memiliki kekebalan
tubuh dan sering terjadi komplikasi yang berakibat
pada kecacatan dan hingga kematian.
Kasus campak kembali meningkat di Tanah Air sehingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini sudah ada 53 KLB Campak di 34 kabupaten/kota, " Saat ini sudah ada 53 KLB campak di 34 kabupaten/kota di 12 provinsi, yang sudah menetapkan level kabupaten/kota atau provinsinya ", Ujar SiGaluH S Nadia Tarmizi saat dihubungi NusaNTaRa.Com, Selasa (10/01/2023). KLB itu tersebar dari Pulau Sumatera hingga Provinsi Papua. Nadia menyatakan, wilayah bisa dinyatakan dan ditetapkan sebagai KLB bila memiliki minimal 5 kasus campak.
Petugas medis Peskemas Gebang Raya mendata pelajar imunisasi campak dan rubella
kepada pelajar di SDIT Baidhaul Ahkam, Kota Tangerang
DinKes
laksanakan Imunisasi campak di Jakarta.
Kemenkes telah tetapkan KLB Campak 2023 di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar