Senin, 16 Januari 2023

KOMODITAS BARU BERUPA LOGAM TANAH JARANG, TERNYATA MELIMPAH DI REPUBLIK INDONESIA.

NusaNTaRa.Com

byIndaHPalloranG,  S  a  b  t  u,  1  4   J  a  n  u  a  r  i   2  0  2  3

Logam Tanah Jarang   molimpah di Indonesia 

Negara-negara Eropa saat ini tengah dihebohkan dengan adanya penemuan sumber tambang logam yang disebut rare earth element  (RRE) atau  Logam tanah jarang (LTJ)di wilayah mereka,   telah   dikabarkan lebih dari satu juta ton logam tanah jarang telah ditemukan di ujung utara Swedia.    Logam tanah jarang yang baru ditemukan itu jelas kabar baik bagi Eropa, namun mungkin butuh waktu 10-15 tahun lagi sebelum bisa dipasarkan  karena  sangat rumit dam proses perizinannya memakan waktu karena evaluasi risiko lingkungan.

Komoditas ini dinamai logam tanah jarang  karena didasarkan pada asumsi  yang menyatakan  bahwa keberadaan logam tanah jarang ini tidak banyak dijumpai.  Namun pada kenyataannya, LTJ ini melimpah,  melebihi unsur lain dalam kerak bumi.   Berita ini menjadi sangat heboh lantaran sebelumnya tidak pernah ada logam tanah jarang yang ditambang di wilayah Eropa. Melansir dari BBC, sebelumnya sekitar 98% kebutuhan logam tanah jarang yang digunakan di UE pada tahun 2021 diimpor dari Tiongkok.

Logam tanah jarang merupakan mineral ikutan yang bersifat magnetik dan konduktif, banyak digunakan di perangkat elektronik seperti ponsel,  tablet,  speaker   dan lain-lain,  selain itu, logam tanah jarang juga dimanfaatkan untuk sektor lainnya, mulai dari bidang kesehatan, otomotif, penerbangan, hingga industri pertahanan.   Melihat kegunaannya, logam tanah jarang diklaim punya nilai ekonomi cukup besar,  karenanya  tidak heran bila hasil tambang yang satu ini disebut-sebut sebagai  "harta karun"   yang menjadi  milik negara.

Sumber daya logam tanah jarang  (LTJ)  ini banyak dicari oleh banyak pihak. Pasalnya,  "harta karun"  ini memiliki banyak manfaat dan bisa digunakan sebagai bahan baku dari berbagai peralatan yang membutuhkan teknologi modern saat ini, antara lain sebagai bahan baku untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika hingga pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB). Lalu, bisa juga untuk bahan baku industri pertahanan hingga kendaraan listrik.

Mengutip buku  "Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia"  yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian ESDM 2019, logam tanah jarang (LTJ) merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk  "critical mineral"  yang merupakan kumpulan dari 17 unsur kimia.   Sejumlah mineral yang mengandung LTJ seperti monasit,  zircon  dan xenotim, merupakan mineral ikutan dari mineral utama seperti timah, emas, bauksit, dan laterit nikel,  juga tidak hanya itu, ternyata logam tanah jarang juga berpotensi terdapat pada batu bara.

Ke-17 unsur kimia tersebut antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).   Meskipun demikian, unsur-unsur tersebut sangat sukar untuk ditambang karena konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk ditambang secara ekonomis  dan  ketujuh belas unsur logam ini mempunyai banyak kemiripan sifat dan sering ditemukan bersama-sama dalam satu endapan secara geologi.

Logam Tanah Jarang di Indonesia

Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin pernah menjelaskan Indonesia sebenarnya terlambat mengeksplorasi logam tanah jarang,  maka dari itu, saat ini belum banyak informasi pasti yang bisa didapatkan soal potensi yang ada.   Kendati demikian, Ridwan mengatakan ada sekitar delapan lokasi yang terpetakan memiliki kandungan rare earth di Indonesia,   itu pun masih baru dan masih dalam tahap eksplorasi awal,   "  Dalam tahapan eksplorasi kita terbatas, dari potensi yang ada keterdapatannya ada di 9 lokasi, dan sudah terpetakan baru di 8 lokasi  ",  Ungkap SiDin Ridwan  dan  "  Dari 8 lokasi ini baru dilakukan eksplorasi awal secara umum kami sangat terbatas informasinya  ",  Ungkapnya Nyambung.

Ridwan mengatakan logam tanah jarang paling banyak ditemukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,  dengan potensi  mencapai puluhan hingga ratusan ribu ton logam tanah jarang,   "  Paling banyak memang ada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Bangka Selatan  ",  Ujar SiDin Ridwan dengan Soppengernya (Jumawanya).   Dalam data yang dipaparkan Ridwan, Bangka Belitung memiliki potensi logam tanah jarang sebesar 186.663 dalam bentuk monasit dan 20.734 logam tanah jarang dalam bentuk senotim.   Daerah lain yang  potensial akan logam tanah jarang  ditemukan di Sulawesi Tengah sebesar 443 ton dalam bentuk laterit,  Kalimantan Barat sebesar 219 ton  dam  juga potensi di Sumatera Utara sebesar 19.917 ton.

Mineral   Logam Tanah Jarang


Bumi Nusantara sememangnya kaya raya.

Logam Tanah Jarang juga potensial di Indonesia.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...