Selasa, 30 November 2021

PRODUSEN GULA TERBESAR UEA SIAP TANAMKAN MODAL DI INDONESIA UNTUK GULA DAN ETANOL

NusaNTaRa.Com

byKariTaLa L A,       M i n g g u,    0   7      N  o  v   e  m  b  e  r      2  0  2  1

Menperin RI Agus Gumiwang dan MDirector Al Khaleej Sugar Co.  Jamal A-Ghurair

Al Khaleej Sugar Co. (AKS) Produsen gula berskala besar di kawasan Timur Tengah,  berminat untuk berinvestasi sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,68 triliun untuk produksi gula, pengembangan etanol  dan listrik dari biomassa di Indonesia.    Komitmen tersebut disampaikan Chairman Jamal A-Ghurair Group   serta  Managing Director Al Khaleej Sugar Co,   saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam perhelatan Expo Dubai 2020 di Uni Emirat Arab, Selasa (02/11/2021) waktu setempat.

  AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya memproduki bioetanol dan listrik dari biomassa  ”,  Ujar SiDin Agus  Gumiwang dalam keterangan tertulis, Minggu (07/11/2021). "  AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternative  ",  Ujar SiDin Laji.

Upaya ini sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon, yang membuat sejumlah negara memutar otak untuk mencari sumber energi yang lebih bersih.   Negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Filipina sendiri telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil. Pemanfaatan etanol dalam energi baru dan terbarukan menjadi satu alternatif untuk pengurangan gas emisi karbon dari sektor transportasi.

Selain menghadiri perhelatan Expo Dubai 2020, kunjungan kerja Menperin Agus tersebut ke Persatuan Emirat Arab, sekaligus untuk bertemu calon investor potensial. Salah satunya adalah Al Khaleej Sugar (AKS).  Saat itu, Menperin Agus didampingi Plt Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Taufik Bawazier, Staf Khusus Menteri Achmad Sigit Dwiwahjono dan Konsul Jenderal RI di Dubai K. Candra Negara.

Menperin mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut karena terkait investasi energi dan pemenuhan lahannya.   Selain itu, Agus Gumiwang berharap penanaman modal perusahaan gula asal Dubai itu bakal menjadi pendorong industri gula nasional yang lebih efisien pada masa depan,    AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternative  ”,   Ujar SiDin Agus Gumiwang Laji.

Upaya ini sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon yang membuat sejumlah negara 'memutar otak' untuk mencari sumber energi yang lebih bersih.   Negara-negara lain seperti, Australia, Amerika Serikat, dan Filipina telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil. Pemanfaatan etanol dalam energi baru dan terbarukan menjadi satu alternatif untuk pengurangan gas emisi karbon dari sektor transportasi.

Selain sebagai bahan bakar, lanjut Agus, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi     Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750 ribu ton per tahun  ”,   Ujar SiDin Agus Gumiwang.    AKS memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari. Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol. Penghasilan AKS per tahun diperkirakan sebesar  US$ 14 miliar.

Menurut Agus, kebutuhan gula nasional tercatat sekitar 6,7 juta ton. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi impor gula, di antaranya dengan menyiapkan lahan perkebunan tebu dan mendorong proses transformasi digital.   "  Kehadiran AKS di Indonesia, Insya Allah dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional  ",  Ujar  Menperindag RI.

Selain sebagai bahan bakar, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi,  "  Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun  ",   Ungkap SiDin Agus Gumiwang dengan Soppengernya (Jumawa).   AKS memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari. Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol. Penghasilan AKS per tahun diperkirakan sebesar USD14 miliar.

Kerjasama membangun eratkan bilateral,

UEA siap tanamkan modal di Indonesia untuk Gula dan Etanol.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...