NusaNTaRa.Com
byBadaINunukaN, M i n g g u, 2 8 N o v e m b e r 2 0 2 1
Di depan Baloi Adat Dayak Tidung Binusan tempat acara IRAU DAYAK TIDUNG 2021
Goweis ke lokasi penyelenggaraan IRAU
DAYAK TIDUNG BORNEO BERSATU 2021 yang di
selenggarakan di Desa Binusan Kab, Nunukan Prov Kalimantan Utara, lokasi penyelenggaraan ini berada berjarak 25
km dari kediamanku. GoWeiS ini kujalani
Alone sahaja setelah mendapat informasi bahwa penyelenggaraan pesta adat ini
berlangsung dari 25 – 30 November 2021
sebagai satu kegiatan adat yang dilaksanakan setiap tahun sekali yang
melibatkan berbagai warga Dayak Tidung yang ada di muka bumi.
IRAU DAYAK TIDUNG BORNEO BERSATU 2021
merupakan ajang pertemuan atau silaturahmi dari masyarakat Dayak Tidung yang
ada di muka Bumi yaitu dari Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brunai Darussalam
dalam rangka mempererat ikatan kekeluargaan dan mengaktipkan keterlibatan
mereka dalam pembangunan di negeri masing – masing. Desa Binusan lokasi penyelenggaraan IRAU
(Pesta) satu kawasan pemukiman warga Dayak Tidung atau Dayak Pantai oleh
pemerintah Daerah Kabupaten telah ditetapkan sebagai Desa ADAT DAYAK TIDUNG dan Desa Wisata Adat.
Acara Irau Tidung Borneo di Binusan ini di
isi dengan berbagai kegiatan yang pada hakekatnya untuk lebih mendinamiskan
keterlibatan warga dalam pembangunan dan melestarikan adat dan budaya merek
kedepan, diisi dengan berbagai kegiatan seperti Pertemuan, olah raga, pementasan adat dan hiburan dari
masing-masing daerah, pameran dan ritual adat.
Salah satu ketua Dewan Majelis Adat Tidung Kabupaten Nunukan Bapak Yusuf
HB mengatakan dari pertemuan ini diharapkan generasi muda kami dapat terselamat
dari keganasan jaman yang dapat membuat lupa akan jati diri Suku Tidung
sebenarnya !!!.
Pagi Jam 07.30 perjalanan itu saya mulai
dari kota Nunukan mengendarai Sepeda Boxer ku melintasi jalan Pelabuhan menuju Alun-alun
Kota yang diramaikan warga yang sedang jalan santai bersama keluarga dan berolah raga lainnya maklum kan sabtu hari
libur. Di sebelah barat alun-alun atau
depan Monumen Dwi Kora aku menghentikan sejenak Boxer ku untuk menyaksikan
beberapa deretan pot Bunga yang ditumbuhi berbagai tanaman kecil-kecil
(Bonsai), “ Kami lagi menyelenggarakan Pameran Bonsai dalam
rangka memperingati HARI MENANAM POHON
DUNIA KE 2021 “,
Ujar SiDin seorang pengurus pencinta Bonsai Kabupaten Nunukan.
After that Boxer kukayuh melintasi
jalan Senusi menuju makam pahlawan
(Pahlawan Pejuang Konfrontasi Indonesia-Malaysia 1965-1968) kemudian membelok kekiri menuju
sei Bilal, sesampai di Stadion SeiBilal Nunukan membelok kekanan menuju jalan
lingkar Barat (pantai) yang beraspal. Jalan pantai ini masih ditumbuhi Bakau meski
tipis dan beberapa kebun masyarakat suku Tidung dengan tanaman khasnya Durian
Kalimantan (Buah Ellai). Sesampai
diujung jalan pas dibelakang RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) SeiFatimah, perjalanan dilanjutkan ke Binusan yang kiri
kanan jalan saat ini dipenuhi kendaraan pengunjung, berbagai dagangan mulai
dari warung, busana hingga cinderamata.
H Hanafiah M.Si Wakil Bupati Nunukan |
IRAU DAYAK TIDUNG BURNIU BERSATU 2021 sejatinya berlangsung sejak 25 hingga 30
November 2021, meski OPENING CEREMONY baru berlangsung pada Sabtu 27
November 2021 di Baloi adat
Tidung Binusan yang dilakukan oleh wakil
Bupati Bapak H Hanafie M.Si. H.
Hanafiah, M. Si mengatakan pelaksanaan Iraw Borneo ini dapat dilihat dari animo
masyarakat baik dari dalam Kalimantan maupun luar Kalimantan termasuk dari
negeri jiran tetangga melalui virtual, " Dan sudah sepantasnya warisan adat budaya ini
tetap kita jaga, dan tetap lestarikan sebagai khasanah daripada budaya yang ada
di Indonesia dan kita berharap kedepan even ini dapat ditingkatkan lagi
sehingga menjadi event nasional bahkan mungkin internasional dan potensi, untuk
itu kita miliki ", Ujar SiDin Hanafie, Sabtu (27/11/2021)
Irau Tidung Borneo Bersatu merupakan salah
satu upaya masyarakat Tidung melestarikan budaya di Kabupaten Nunukan serta
memberikan pemahaman kepada generasi muda Tidung untuk terus melestarikan
budaya sebagai warisan leluhur nenek moyang mereka. Salah satu masyarakat Tidung Kabupaten
Nunukan, Hasan Basri asal Kecamatan Sebuku mengaku bangga dengan adanya
kegiatan budaya yang diselenggarakan secara akbar, sehingga dapat menjalin
silaturahmi dengan sesama Suku Tidung di berbagai daerah di Indonesia bahkan di
luar negeri.
Masyarakat Adat Suku Tidung merupakan suku asli pulau kalimantan bersama Rumpun Etnis Dayak lainnya yang dominan mendiami kawasan utara pulau Kalimantan atau disebut juga Dayak Pantai. Suku Tidung tersebar dan menjadi penduduk asli di Lima Kabupaten/kota se Kalimantan Utara serta tersebar tersebar di beberapa Negara sekitar Kalimantan Utara seperti Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan Filipina diperkirakan total komunitas Tidung di muka Bumi 1,5 juta jiwa.
Hidup dinamis penuh dinamika,
Dayak Tidung membangun tetap menjaga adat
Budaya.
Pastinya happy dan keren ....
BalasHapus