NusaNTaRa.Com
byBahrIHasupiaN, M i n g g u, 3 1 O k t o b e r 2 0 2 1
Negara-negara G20 sepakat membentuk satuan kerja
antara menteri keuangan (menkeu) dan menteri kesehatan (menkes) di bawah G20
yang tujuannya adalah untuk menyiapkan pencegahan, penyiapan dan respons dari pandemi. "
Task force ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Indonesia dan Italia ”, Ujar
SiGaluH Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan RI dalam keterangan pers setelah KTT
G20 Italia, Ahad, 31 Oktober 2021.
Keputusan itu saat Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati mengikuti pertemuan khusus antara Menteri Keuangan dan Menteri
Kesehatan dari negara G20, yang digelar
sehari sebelum pertemuan tingkat kepala negara. Pertemuan itu antara lain membahas mengenai pemulihan
ekonomi global yang telah terjadi namun tidak merata, "
Ketidakmerataan salah satunya karena akses vaksin yang tidak merata di
seluruh dunia ", Ujar SiGaluH
Sri Mulyani Indrawati dalam siaran pers video di akun YouTube
Sekretariat Kabinet, Minggu, 31 Oktober 2021.
Satuan kerja tersebut, menurut Sri Mulyani,
mendapatkan banyak dukungan pada pembahasan antar kepala Negara, Peran Indonesia pun dinilai menjadi penting
karena Indonesia merupakan negara yang besar dan mempunyai komitmen terhadap
vaksinasi yang mencapai 70 persen. Ia
mengatakan di dalam G20 Summit akan dideklarasikan agar 70 persen penduduk
dunia paling tidak pada pertengahan 2022 harus sudah divaksin atau
40 persen pada akhir tahun ini. " Ini membutuhkan dukungan terutama negara
miskin yang sekarang ini jumlah vaksinasinya masih sangat rendah ”, Ungkap
Menkeu.
Menurut dia, ketidaksiapan dunia menghadapi pandemi
Covid-19 telah menelan biaya hingga US$ 12 triliun dan 5 juta orang meninggal.
Para menteri keuangan dan menteri kesehatan di bawah G20 pun sepakat untuk
membangun sebuah mekanisme yang disebut pencegahan pandemi. “ Persiapan
untuk pandemi atau disebut pandemic preparedness sangat tergantung kepada
pertama apakah akan ada kesepakatan mengenai protokol kesehatan antar negara.
Yang kedua apakah tata kelolanya akan diatur seperti apa, karena kita punya
WHO. Dan yang ketiga yang terpenting pendanaan
”, Ujar SiGaluH Sri Mulyani
Indrawati Laji.
Sri Mulyani mengatakan ada negara yang sampai hari
ini jumlah vaksinasinya masih kurang dari 3 persen penduduk, misalnya
negara-negara di benua Afrika dan jumlah
vaksinasi di negara miskin rata-rata baru 6 persen dari jumlah penduduk. Di sisi lain, mantan Direktur Pelaksana Bank
Dunia mengatakan negara-negara maju telah melaksanakan vaksinasi untuk 70
persen penduduk. Bahkan, ada negara yang vaksinasinya mendekati seratus persen
penduduk dan telah memberikan suntikan ketiga atau boosting.
"
Karena Covid-19 adalah ancaman nyata perekonomian dunia, maka dalam
pembahasan antar Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan disepakati membangun
mekanisme pencegahan pandemic
", Ujar SiGaluH
Laji. Sri Mulyani berujar
persiapan itu diperlukan lantaran pada hari ini dunia tidak siap dalam
menghadapi pandemi sehingga menyebabkan biaya penanganan pandemi mencapai US$
12 triliun dan sekitar 5 juta orang meninggal.
Untuk itu, ke depannya, negara-negara di dunia
perlu menyiapkan langkah-langkah menghadapi pandemi dengan lebih baik.
Persiapan menghadapi pandemi itu, kata dia, sangat bergantung kepada ada
tidaknya kesepakatan protokol kesehatan antarnegara. Di samping itu, perlu pula adanya pengaturan
tata kelolanya. Pasalnya, selama ini WHO hanya membicarakan standar. Persoalan ketiga adalah perkara pendanaan, "
Karena itu, presiden dalam intervensi pertama menyebut arsitektur
kesehatan global harus diperkuat
", Ujar SiGaluh Sri Mulyani
I dengan Plabomoranya (hebatnya).
Sri Mulyani persoalan-persoalan itu telah dibahas namun belum ada solusinya. Karena itu, disepakati akan ada Satuan Kerja Antar Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan di bawah G20 untuk menyusun persiapan, pencegahan, dan respon menghadapi pandemi. " Taskforce dipimpin Menteri Keuangan Indonesia dan Italia. Sebab, Indonesia menjadi presidensi mulai Desember dan Italia saat ini menjadi presidensi ", Ujar SiGaluH Laji.
Duduk bersama membahas kesehatan dunia,
Sri Mulyani & Menkeu Italia pimpin Joint Finance Health
Task Force G2O.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar