NusaNTaRa.Com
byRyaNSyaHPutrA, M i n g g u 2 3 M e i 2 0 2 1
Tak
punya gelar pendidikan bukan halangan untuk seseorang bisa sukses, adalah
“ Zhang Yong “ pria Singapura yang berlatar belakang putus sekolah menengah malah
sekarang jadi miliarder, kini Zhang Yong
menjalankan jaringan restoran dengan 466 lokasi di seluruh dunia. Masa muda pria berusia 51 tahun itu bisa
dibilang kurang menyenangkan, tak pernah sama sekali mencicipi makanan di
restoran tapi siapa sangka dirinya kinilah malah yang menjadi
juragan restoran.
Dikutip dari Forbes, Jumat (21/5/2021), kekayaan Zhang Yong mencapai US$ 16,5 miliar atau setara Rp 235,95 triliun. Bisnis Zhang Yong dimulai saat ia berusia 20-an tahun, waktu itu dirinya memutuskan berhenti sebagai buruh pabrik traktor di Jianyang dan memutuskan untuk beralih membuka usaha rumah makan hanya dengan empat meja pada tahun 1994.
Zhang
Yong mendirikan Haidilao International Holding
atau perusahaan induk dari jaringan restoran hotpot China Hai Di
Lao, kekhasan dari Restoran ini karena memberikan pelanggan kendali penuh untuk masakannya. Jadi restoran hanya menyajikan kaldu panas
untuk memasak berbagai daging, sayuran dan mie. Tahun 2018, jaringan restoran
yang berbasis di Beijing ini berhasil meraup omzet hingga US$ 1,6 miliar. Kemudian jaringan restoran ini memutuskan
untuk go public dan melakukan IPO dengan raupan dana US$ 12 Miliar atau setara
Rp 171,6 triliun (kurs Rp 14.300).
Zhang
Yong hanya modal nekat karena sebenarnya dirinya tak memiliki keahlian
memasak, namun dia punya cara lain
untuk menarik pelanggan yakni memberikan layanan manikur dan semir sepatu
gratis sembari pelanggannya menunggu meja kosong. Kemudian jika ada pelanggan yang memesan mie,
maka karyawan akan memperlihatkan demo membuat mie yang cukup menghibur bagi Zhang Yong menilai pelayanan yang baik
merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah usaha.
Selain
sudah dikonsumsi oleh pelanggan di China, makanan di restoran Zhang Yong berekspansi di Hong Kong dan Taiwan. Tak
hanya itu, dirinya juga membuka di pasar Amerika Serikat (AS) yakni Los Angeles, hingga membidik Singapura, Australia, Korea Selatan dan Jepang
serta masih berencana ekspansi
kekota-kota dunia lainnya yang memiliki pangsa pasar restoran yang sehat.
Sebagai
pimpinan, Zhang Yong merasa kesuksesan perusahaannya tak lepas dari peran para
pegawai. Atas dasar itulah dirinya suka memberikan bonus kepada karyawan
seperti manajer sebesar 3% dari
keuntungan restoran untuk memotivasi kinerja mereka. Restoran miliknya juga terkenal dengan penyajian – penyajian menu yang sesuai dengan selera khas kota-kota tempat
usahanya.
Zhang
Yong juga gemar memberikan penghargaan kepada karyawan yang memberikan ide-ide
anti mainstream di seluruh outlet Hai Di Lao.
Misalnya, waktu itu ada karyawan
yang memiliki ide memberi pelanggan kantong plastik untuk penyimpanan ponsel
agar tak jatuh ke dalam kaldu mendidih,
kesadaran memberikan peran aktip
buat karyawan membuat usahanya lebih intimed dan nyaman.
Kemudian karyawan juga memiliki ide untuk memberi ikat rambut kepada pelanggan agar tak terkena kuah kaldu. " Jika Anda ingin dapat kreatifitas maksimal, Anda harus membiarkan pekerja berkreasi ", Ujar SiDin Zhang Yong.
Patung
Singa Ikan keluar air di mulutnya,
Anak
putus sekolah jadi miliarder Singapura.
Kaya karunia Allah ......... agar lebih meyakininya
BalasHapus