NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, R a b u, 2 7 O k t o b e r 2 0 2 1
Pemerintah Singapura memutuskan untuk mengimpor pasokan
listrik dari Indonesia. Menteri
Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong mengatakan negaranya berencana
mengimpor hingga 4 gigawatt (GW) listrik rendah karbon pada tahun 2035 atau sekitar 30% dari total pasokannya. Dalam tahapan uji coba awal, negara kota itu
rencananya akan mengimpor sebanyak 100 megawatt (MW) pasokan listrik dari
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang berlokasi di Pulau Bulan, Provinsi
Kepulauan Riau pada 2024 mendatang,
kebijakan ini menurut Kim Yong, untuk mendiversifikasi pasokan dan
meningkatkan ketahanan energi.
Rencana uji coba
import listrik ini untuk menyelesaikan masalah teknis dan peraturan mengenai
perdagangan listrik lintas negara, seperti rencana untuk mengimpor 100 megawatt
(MW) listrik dari Malaysia dan 100 MW listrik tenaga surya dari Pulau Bulan di
Indonesia. Perusahaan produsen listrik
Singapura, YTL PowerSeraya, mengatakan pada Senin (25/10/2021) bahwa mereka telah ditunjuk sebagai importir
listrik dalam uji coba 2 tahun untuk mengimpor 100 MW listrik dari Malaysia
melalui struktur jaringan yang telah tersedia.
" Uji coba ini
memungkinkan kami untuk mempelajari dan meningkatkan sistem dan proses kami
saat kami meningkatkan impor ", Ujar SiDin Gan Kim Yong Menteri Perdagangan
dan Perindustrian Singapura dalam
pidatonya di acara Singapore International Energy Week sebagaimana dikutip
Reuters, Senin (25/10/2021) dan "
Kami juga akan mengimpor berbagai jenis energi rendah karbon dari
berbagai belahan dunia untuk mendiversifikasi sumber kami dan meningkatkan
keamanan energy. "
Dalam tahapan tersebut, nantinya konsorsium yang dipimpin
oleh perusahaan pembangkit listrik PacificLight Power akan menghubungkan
pembangkit listrik tenaga surya di Pulau Bulan ke pembangkit listrik
PacificLight Power yang berada di Singapura.
Nyatanya, Pulau Bulan tidak hanya menyimpan potensi kelistrikan. Pulau
yang berada 2,5 km barat daya kota Batam itu juga menjadi pemasok daging babi
yang besar ke Singapura. Setiap harinya, terdapat 1.000 ekor babi yang diekspor
dari Pulau Bulan menuju negara yang berada di depan kota Batam itu.
Menurut pemberitaan di situs Badan Karantina Pertanian
Kementan, Kementan pernah melakukan seremoni pelepasan ekspor babi potong
sebanyak 985 ekor atau senilai Rp 3,5 miliar tujuan Singapura, "
Ini maksud kami yang adalah potensi yang kita punya, ini menyerap ribuan
pekerja, pendapatan peternak, devisa Negara ",
Ujar SiDin Agus Sunanto selacu Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan
Hayati Hewani Barantan Kementan saat melepas ekspor babi di Instalasi Karantina
Hewan Pulau Bulan, Kepulauan Karimun (2/10/2021
Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) kelas II Tanjung
Pinang Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan
bahwa , ekspor Babi dari Pulau Bulan,
Batam, Kepulauan Riau ke Singapura mencapai 1.000 ekor per hari itu masih jalan
rutin setiap hari kecuali hari Kamis bahkan di saat-saay masih krisis Pandemi
ini. Bahkan Ujar sidin Pemberlkuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku di Kepri tidak
mengurangi aktipitas ini, dan ia menambahkan Objek ternak Babi di Pulau Bulan harus
dilindungi keamanan, kesehatannya dari
virus flu Baby Afrika atau ASF.
Ternak Babi di Pulau Bulan Kepri
Singapura akan mengeluarkan dua permintaan proposal (request
for proposals/RFP) untuk impor listrik 4 GW rendah karbon dalam upaya tersebut,
yang mana mirip dengan pendekatan diversifikasi sumber gas alam saat ini.
Proposal pertama akan diluncurkan pada November sementara yang kedua diharapkan
pada kuartal kedua tahun depan. Selain
itu, Singapura akan mengerahkan beberapa turbin gas alam yang semula operasinya
telah dihentikan sebagai cadangan jika terjadi gangguan jangka panjang pada pasokan
energi, kata Gan.
Berdasarkan data Energy Market Authority (EMA), lembaga yang
berada di bawah Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura, hingga
saat ini, sekitar 95% listrik Singapura dihasilkan dari gas alam. Meskipun
demikian pemerintah telah berencana untuk meningkatkan sumber energi
terbarukan. Transisi ke energi
terbarukan, termasuk impor listrik, tidak menjadikan harga listrik lebih murah
karena ongkos transmisi, cadangan, dan peningkatan jaringan akan membengkakkan
biaya, tambah Gan.
Negara Singa memberikan SG$ 55 juta setara
Rp 579 miliar (kurs Rp 10.541/SG$) untuk mendanai penelitian guna
meningkatkan kelayakan teknis dan ekonomi dari teknologi rendah karbon, seperti
hidrogen dan penangkapan karbon (carbon capture) serta pemanfaatan dan
penyimpanan energi, Ujar Gan Kim Yong
Laji. Sementara EMA dan lembaga negara
Singapura yang fokus pada pembangunan industri berkelanjutan, JTC Corporation,
akan meluncurkan permintaan proposal senilai US$ 6 juta atau setara dengan Rp
85,8 miliar (kurs Rp 14.300/US$) untuk menguji energi terbarukan, sistem
penyimpanan energi dan solusi rendah karbon di Pulau Jurong Singapura.
Sementara itu, kondisi kelistrikan Singapura tidak lepas dari campur tangan RI. Negara kota itu diketahui mendapatkan 60% pasokan gas alam dari Indonesia, tepatnya pipa gas West Natuna dan juga Sumatera Selatan (Sumsel). Gas sendiri meliputi 95% penggunaan listrik di negara itu.
Singapura memerlukan energi penerangan besar
Saling memudahkan sesama tetangga,
Pulau Bulan produsen listrik dan Babi bagi Jiran
Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar