NusaNTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, M i n g g u 0 2 M e i 2 0 2 1
Gubernur DKI
Jakarta, Anies Baswedan melakukan
kunjungan ke Kepulauan Seribu sepanjang Jumat (30/4), setelah melakukan serangkaian kegiatan di
sana Anies B memutuskan bermalam di salah satu pulau yang
pernah disebut sebagai Nochtwachter atau
“ Sang Penjaga Utara “ dan kini
dinamakan Pulau Sabira. " Kami bermalam di sini, silaturahmi dengan
warga, kemudian akan ngobrol dan diskusi dengan warga, baru nanti Insya Allah
besok kembali ke Jakarta ", Ujar SiDin Anies Baswedan, Sabtu (01/05/2021).
Dalam
kunjungan itu Anies B malan harinya menginap di rumah Ali Kurniawan Ketua RW 03 Kelurahan Pulau
Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu. "
Saya datang ke sini pada April 2019, lebih tepatnya dua tahun yang lalu.
Kira-kira 20 tahun, kosong, tidak pernah dan tidak ada gubernur yang datang
seperti ini ", Ujar SiDin Anies Baswedan.
Anies menceritakan, Pulau Sabira memang secara hitungan kilometer lebih dekat ke daratan Sumatera dari pada daratan Pulau Jawa. Namun, Pulau Sabira tetap bagian dari Provinsi DKI Jakarta. " Hitungan kilometer bisa saja jauh dari Monas, tapi perasaan, hati, dan ikatan kebersamaan kami amat kuat dan amat dekat. Walaupun hitungan kilometernya jauh ", Ujar SiDin Anies Baswedan.
Anies
Baswedan menyebut dirinya menjadi satu-satunya Gubernur DKI Jakarta yang datang
berkunjung dan menginap sebanyak dua kali di Pulau Sebira, pada Jumat
30 April 2021, " Saya datang ke sini pada April 2019, lebih
tepatnya dua tahun yang lalu. Kira-kira
20 tahun, kosong, tidak pernah dan tidak ada gubernur yang datang seperti ini ",
Ujar SiDin Anies B. Keinginannya
bermalam di pulau itu sekaligus menepati janjinya untuk menginap satu malam
guna berdiskusi dengan warga setempat.
Tak hanya menginap, Anies juga Salat Isya dan Tarawih berjemaah dengan
warga Pulau Sabira di Masjid Jami' Nurul Bahri, Kelurahan Pulau Harapan,
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu.
Anies B
memuji warga Pulau Sabira dengan mereka sebagai warga luar biasa tangguh, meski awalnya hanya sebuah perkampungan
nelayan di tanah tak berpenghuni yang berjarak 120 kilometer dari daratan Ibu
Kota Jakarta pada tahun 1975 bahkan pulau ini lebih dekat kedaratan Sumatera
berbanding ke Jukarta, tapi sejak itu peradaban di Pulau Sabira terus tumbuh
dengan kemandirian yang kuat sebagaimana daerah lain.
Mereka
mengelola kebutuhannya sendiri, menangani permasalahannya sendiri, sampai
mereka bisa hidup secara mandiri. Jadi pemerintah itu menyaksikan tumbuhnya
satu masyarakat yang bisa segalanya bisa diselesaikan oleh mereka sendiri. "
Itu luar biasa bukan ? Coba bayangkan, bagian dari Ibu Kota, ada sebuah Pulau yang tumbuh dengan masyarakat
yang mandiri dan kuat serta hidup
harmonis. Itu menariknya di pulau ini. Menurut saya, orang-orang di sini itu
tangguh ", Ujar SiDin Anies Baswedan.
Anies
mengatakan kemandirian warga Pulau Sabira membuat Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta merasa perlu menyediakan fasilitas dasar yang berasal dari pemerintah
untuk mereka yang kiranya dapat memudahkan kehidupan mereka sehingga mereka
dapat hidup sebagaimana saudara-saudara di pusat kota Jukarta. Kebutuhan dasar yang perlu diwujudkan itu
antara lain alat transportasi dan listrik,
Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan
menyediakan alat transportasi berupa kapal penumpang untuk membantu mobilitas
warga Pulau Sabira.
Selain itu,
Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit
Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) membangun lagi Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Sebira. PLTS
itu berkapasitas daya sebesar 400 kilowatt peak (KWp) dan diproyeksi dapat
menghasilkan energi sebesar 1.200 kilowatt jam (kWh) per hari, "
Alhamdulillah dengan PLTS ini, penggunaan pembangkit listrik tenaga
diesel bisa dikurangi 50 persen sehingga lebih efisien ",
Ujar SiDin Anies Baswedan dengan Plabomoranya (hebatnya).
Pulau seribu
di teluk depan Jukarta,
Anies Baswedan memuji ketangguhan warga Pulau Sabira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar